Trending
Selasa, 17 November 2020

Jangan Ketuker Bro: Ini Bedanya Brand Ambassador Dengan Endorser!

  • Share
  • fb-share
Jangan Ketuker Bro: Ini Bedanya Brand Ambassador Dengan Endorser!

Salah satu strategi marketing yang cukup efektif untuk memperkenalkan brand, produk ataupun jasa yang lo tawarkan adalah dengan bekerja sama dengan brand ambassador dan juga endorser. Mereka yang sudah lebih dulu populer dan punya masa, bisa jadi jembatan buat produk atau jasa yang lo punya untuk dikenalkan ke mereka itu.

Terlebih jika bisnis lo, produk atau jasa yang ditawarkan masih menggunakan sosial media, both brand ambassador and endorser sangat bisa membawa hasil sesuai dengan salah satu tujuan lo berbisnis di sosial media: awareness.

Dengan followers atau masa yang segitu banyak yang dimiliki oleh brand ambassador dan endorser – pasti dengan cepat produk atau jasa yang lo tawarkan, pasti bisa dengan mudah dikenal oleh mereka-mereka itu.

 

ini deretan perbedaan di antara brand ambassador dan endorser, jangan ketukar bro!

Credit Image: stocksy.com

Terlebih jika mereka terhitung sebagai followers atau masa yang loyal terhadap brand ambassador atau endorser terkait, pasti mereka mengikuti apa yang idolanya lakukan. Bicara soal brand ambassador atau endorser – mereka berdua, walau terbaca mirip – sebenarnya mereka punya perbedaan yang signifikan lho.

Kalau lo baru sadar ternyata mereka berbeda, apakah lo tahu perbedaannya ada di mana saja? Daripada penasaran dan menebak-nebak sendiri di mana perbedaannya – sila simak bahasan kali ini buat tahu selengkapnya ya bro!

 

Dari Sisi Kriteria

Kalau dilihat dari konsep brand ambassador dan endorser sama-sama punya pengaruh untuk followers atau masa yang mereka punya. Namun, perbedaan pertama yang bisa lo ketahui adalah kriteria dalam pemilihan mereka berdua.

Misalnya untuk endorser – untuk endorser yang kiranya cocok buat bisnis lo, coba perhatikan jumlah followersnya berapa dulu. Kalau masih di bawah 10 ribu, endorser tersebut masih termasuk ke dalam kategori mikro endorser.

Oleh karena itu, minimal untuk bekerja sama dengan endorser, lebih baik yang sudah memiliki 10 ribu pengikut. Nah, selain followers, pastikan lo juga mengetahui bagaimana engagement yang dimiliki endorser dengan 10 ribu pengikut, itu.

Coba lihat jumlah like dan komen yang ada di setiap unggahan endorser tersebut. Minimal 6-9 unggahan terbarunya. Jika jumlah like dan komen mencapai 7%-10% dari total followersnya, itu adalah angka yang baik bro. Artinya, endorser tersebut bisa jadi punya interaksi yang baik dengan para pengikutnya. Kalau jumlahnya terlalu sedikit – dikhawatirkan ia hanya beli followers saja.

Terus bagaimana dengan yang brand ambassador? Cukup berbeda dengan endorser, brand ambassador sudah tidak memikirkan followers karena sudah pasti banyak. Yang perlu lo lihat sebagai kriteria kerja sama adalah bagaimana citra atau persona yang ia miliki, apakah sesuai dengan produk atau jasa yang lo punya, dan apakah sesuai dengan target konsumen yang lo inginkan?

 

Waktu Kerja Sama yang Berbeda

Kalau endorser – biasanya waktu kerja sama dengan bisnis yang lo jalankan tidak begitu lama. Bisa satu sampai dua minggu saja. Hal ini terkait dengan berapa jumlah unggahan yang perlu ia publish terkait dengan produk atau jasa yang mau lo sisipkan di mereka.

Nah, kalau brand ambassador – biasanya waktu kerja samanya dibilang long term artinya, bisa satu sampai dua tahun lebih untuk waktu kerja samanya. Makanya, cukup lebih berbobot brand ambassador untuk strategi marketing bisnis lo, bro.

 

Eksklusifitas yang Juga Berbeda

Salah satu perbedaan yang paling fundamental yang perlu lo ketahui sebagai pebisnis yang mau bekerja sama dengan brand ambassador atau endorser adalah eksklusifitasnya. Gini bro, kalau endorser – mereka masih lho diperbolehkan untuk mempromosikan brand atau produk lain, dengan waktu yang berbeda atau terkait dengan bagaimana persetujuan masing-masing brand ke mereka.

Misalnya, waktu bekerja sama dengan lo hanya tiga hari saja. Setelah tiga hari, mereka bisa dengan bebas untuk bekerja sama dengan brand atau pebisnis lain, yang mungkin saja kompetitor lo. Well, ini bisa tergantung dengan kebijakan yang mau lo tawarkan ke mereka.

Nah, sangat berbeda jauh dengan brand ambassador yang mesti benar-benar pegang satu brand atau produk serta jasa saja, bro. Misalnya kalau lo lihat Christiano Ronaldo dan Blackpink – mereka akan tetap mewakili Shopee saja, atau Lee Min Ho yang sekarang dipegang oleh Lazada.

Jika mereka tiba-tiba pegang brand lain – well itu ada kemungkinan kesalahan kontrak dan hal terkait lainnya. Brand ambassador biasanya benar-benar dipegang oleh brand dan tetap itu saja yang mereka jalankan.

 

Bagaimana Soal Tanggung Jawab Pekerjaan?

Kalau endorser – biasanya hanya sebatas mempromosikan produk atau jasa lewat akun sosial media mereka. Tentu dengan segala persyaratan yang sudah disetujui oleh dua belah pihak, yaitu pihak endorser dan lo sebagai pebisnis.

Buat brand ambassador – cakupan dan tanggung jawab pekerjaannya lebih luas, bro. Brand ambassador bisa dilibatkan ke berbagai hal. Tidak hanya sekedar promosi dengan iklan saja, tapi sampai penampilan mereka yang bisa masuk ke dalam packaging sebuah produk tersebut.

Wah bagaimana nih bro? Sudah cukup jelas dong bagaimana perbedaan mereka berdua? Ini bakal makin mempermudah diri lo buat memikirkan bagaimana strategi marketing buat bisnis yang sedang lo jalankan.

 

Feature Image – apsis.com

 

 

Comments
asrul firmansyah
Joooooosssss gandoss artikel ya sangat bermanfaat sekali bagi saya dan yang lainnya.. terima kasih gan
sumardiyono
Dari Sisi Kriteria