Trending
Jumat, 22 Mei 2015

Mesin Penjual Baju yang Bikin Lo Beramal

  • Share
  • fb-share
Mesin Penjual Baju yang Bikin Lo Beramal

Biasanya vending machine di kota-kota besar ditempatkan untuk pembelian makanan atau minuman. Tapi berbeda dengan di negara Jerman nih, Urbaners. Sekotak vending machine yang diletakkan di jalanan umum ini mengundang lo untuk berbelanja karena menawarkan baju dengan harga murah. Tapi kenyataannya, mesin ini nggak beneran menjual baju murah.

Sebuah perusahaan non profit, Fashion Revolution, baru aja bereksperimen untuk menantang para pejalan kaki membeli baju tapi dengan tujuan untuk beramal. Sebuah vending machine didirikan di Berlin dan akan menjual baju-baju keren dengan harga 2 Euro atau sekitar Rp 30.000! dengan harga semurah itu siapa coba yang nggak akan rame-rame mendekat ke si mesin cool ini. di vending machine pembeli ini akan disuguhkan video yang akan membuat mereka mengurungkan niat untuk berbelanja. Video seperti apa?

Mesin penjual otomatis ini menjual baju dengan harga 2 euro aja, dan lo akan bebas memilih jenis pakaian dan ukuran. Awalnya semua tampak begitu keren dan menyenangkan.

Di tengah-tengah lo asyik memilih baju, mesin ini akan menampilkan video yang menunjukkan siapa pembuat baju murah tersebut

Teryata kebanyakan dari mereka adalah penjahit di bawah umur dan bekerja selama 16 jam per hari.

Yang akan bikin lo semakin sedih, mereka digaji hanya sebesar 13 sen atau sekitar Rp 1700 per jam! Selanjutnya akan muncul  sebuah pertanyaan sederhana yang buat hati lo bergetar “Apakah Anda masih ingin membeli baju semurah ini?”

Akhirnya sebagian orang memutuskan untuk menyumbangkan uang mereka untuk para penjahit yang kebanyakan asal Bangladesh, daripada untuk membelanjakan baju-baju murah.

Video versi lengkapnya sudah muncul di Youtube pada tanggal 24 April 2015 kemarin. Kampanye sosial ini dibuat untuk memperingati runtuhnya gedung Rana Plaza di Bangladesh pada tahun 2003 yang telah menewaskan lebih dari 100 pekerja garmen, dan mereka sudah berjasa membuat pakaian dengan merk-merk asal Amerika.

Intinya, Fashion Revolution punya pesan moral untuk Urbaners sebagai penikmat fashion untuk peduli pada buruh yang bekerja di bawah umur dan mengajak kita untuk tahu asal muasal baju yang mereka pakai, seperti dimana baju itu dibuat, dan dalam kondisi apa. Seperti kata om Winston Churchill, “We Make a Living by What We Get, but We Make a Life by What We Give”.

Source :  boredpanda.com

 

 

Comments
Sandi Widiyantoro
Dari seneng jadi ke sedih 😭
SEPTIAN DWI NUGROHO
Video versi lengkapnya sudah muncul di Youtube pada tanggal 24 April 2015 kemarin. Kampanye sosial ini dibuat untuk memperingati runtuhnya gedung Rana Plaza di Bangladesh pada tahun 2003 yang telah menewaskan lebih dari 100 pekerja garmen, dan mereka sudah berjasa membuat pakaian dengan merk-merk asal Amerika.