Trending
Rabu, 03 Juni 2015

Drinking Myths: True or False

  • Share
  • fb-share
Drinking Myths: True or False

Ada banyak mitos soal minuman beralkohol yang beredar di luar sana. Mulai dari yang dikaitkan dengan sains agar terkesan valid sampai yang sekedar omongan belaka. Surprisingly, a lot of people believe them. Saatnya membedakan mana yang benar dan mana yang cuma sebatas mitos.

 

Mitos 1: Banyak Makan untuk Mencegah Hangover

Mitos ini diklaim benar dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kebenaran mitos ini sangat tergantung dengan jenis makanan yang dimakan. Memakan semangkuk besar salad sambil menenggak sebotol wiski nggak akan mengurangi tingkat keparahan hangover. Sebaliknya, memakan steak mungkin bisa membantu. Elizabeth Kovacs, direktor program penelitian alkohol di Loyola University menyatakan bahwa daging merah memiliki konsentrasi tinggi amino acid dan vitamin B yang membantu memproses sisa-sisa alkohol.

 

Mitos 2: Minum Liquor Sebelum Bir, Bukan Sebaliknya

Mitos ini menyatakan bahwa meminum liquor sebelum bir bisa mencegah teler akibat alkohol. Sementara, meminum bir sebelum liquor menyebabkan hangover parah. Sebenarnya, mitos ini cuma mitos. Yang penting bukan urutan minumnya, melainkan seberapa banyak yang diminum. You will still get sick if you drink a lot of liquor before beer.

 

Mitos 3: Minum Light Beer Membantu Menurunkan Berat Badan

Well, not really. Meski light beer merupakan bir dengan kalori dan karbohidrat yang lebih rendah dari bir biasa, namun perbedaannya nggak terlalu signifikan. Guinness Draught hanya mengandung 125 kalori sementara light beer mengandung 110 kalori. Hal itu berdampak pada jumlah konsumsi light beer. Lo pasti akan minum banyak karena merasa ‘aman’, mengingat kalori light beer lebih rendah.

 

Mitos 4: A Ton of Red Wine is A Must!

Ini juga merupakan mitos dengan syarat dan ketentuan berlaku. Riset dari The Yale-New Haven Hospital menyatakan bahwa minum segelas red wine baik bagi kesehatan karena membantu memerangi kanker, pikun, mencegah kenaikan berat badan, dan bahkan menjaga kesehatan gigi. Namun, terlalu banyak meminum red wine akan berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga lo harus memperhatikan baik-baik jumlah konsumsinya. And you should not drink a ton of red wine ever. Seriously.

Source: supercompressor.com, weddingsalon.com, bostonsausage.co.uk

 

 

Comments
MEI LIANA SOEKARTI
Ini juga merupakan mitos dengan syarat dan ketentuan berlaku. Riset dari The Yale-New Haven Hospital menyatakan bahwa minum segelas red wine baik bagi kesehatan karena membantu memerangi kanker, pikun, mencegah kenaikan berat badan, dan bahkan menjaga kesehatan gigi. Namun, terlalu banyak meminum red wine akan berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga lo harus memperhatikan baik-baik jumlah konsumsinya. And you should not drink a ton of red wine ever. Seriously.
Selvi RC
Inspirasi oke