Trending
Selasa, 10 April 2018

Cerita Seorang Gamers yang Pensiun di Umur 24 Tahun

  • Share
  • fb-share
Cerita Seorang Gamers yang Pensiun di Umur 24 Tahun

Urbaners, buat lo gamers sejati tentu nggak asing lagi dengan nama Matthew "Burns" Potth. Pria yang kini baru berusia 24 tahun ini justru mengundurkan diri dari dunia game e-sport di usia mudanya. Setelah menghabiskan 11 tahun sebagai seorang pemain profesional di dalam Call of Duty, kini ia justru terjun langsung di balik layar eUnited, yaitu tim e-sport Amerika Utara dengan tim Call of Duty, Counter-Strike, Gears of War, Smite dan PUBG.

 

Hobi yang dibayar

Beberapa orang menyebutkan bahwa pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Kalimat tersebut rupanya cocok disematkan dalam perjalanan karir Matthew saat ini. Mengawali kecintaannya pada dunia e-sports dengan menjadi seorang gamers sejak usianya masih belia, saat permainan tersebut mulai naik daun ia jusru memutuskan untuk pensiun dini sebagai seorang gamers.

Keputusan yang diambil Matthew memang sempat mengejutkan anggota tim sepermainannya, tapi tentu saja itu bukan sebuah kesalahan. Pasalnya, nggak semua orang berkesempatan untuk berada di balik layar sebuah permainan canggih yang melibatkan banyak talenta muda berbakat seperti Matthew.

 

Mendapat dukungan dari sang ayah

Di Indonesia para orang tua umumnya melarang anak-anaknya bermain, maka hal itu justru berlaku sebaliknya di Amerika Serikat. Terbukti, Ayah Matthew justru menjadi orang yang mengantarnya ke turnamen e-sport pertamanya saat Matthew baru berusia 13 tahun. Meskipun itu adalah kompetisi lokal yang diselenggarakan di Chicago, Matthew tampil cukup baik di dua pertandingaan untuk Halo dan Call of Duty. Sayangnya, Matthew nggak keluar sebagai juara.

 

Sukses di turnamen nasional Modern Warfare 3

Kegagalan Matthew tadi bukan jadi penghalang tapi malah membuatnya semakin menggilai dunia e-sport. Terbukti, pada tahun 2011 silam, ia berhasil memenangkan Turnamen Nasional Modern Warfare 3 dan membawa pulang hadiah senilai $25.000. Nggak lama setelah itu, Matthew membentuk skuad eSports sendiri bernama DeathWisH saat ia berusia 20 tahun.

 

Mampu menyelesaikan pendidikan

Urbaners, siapa bilang gamers nggak bisa sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi? Matthew adalah bukti nyata bahwa sekalipun ia banyak menghabiskan waktu untuk bermain game, ia bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Kabarnya, Matthew ini mengantongi gelar sarjana dalam hiburan bisnis dari Full Sail University.

 

Pensiunan gamers yang kini menjadi penggiat Call of Duty dari balik layar ini pastinya bisa menginsipirasi lo. Lets play harder and work harder!

 

Source: engadget.com

Comments
Sandi Widiyantoro
Hikmah mengikuti passion
DEVI TRI HANDOKO
Kegagalan Matthew tadi bukan jadi penghalang tapi malah membuatnya semakin menggilai dunia e-sport. Terbukti, pada tahun 2011 silam, ia berhasil memenangkan Turnamen Nasional Modern Warfare 3 dan membawa pulang hadiah senilai $25.000. Nggak lama setelah itu, Matthew membentuk skuad eSports sendiri bernama DeathWisH saat ia berusia 20 tahun.