Trending
Rabu, 29 Juli 2020

Marcello Tahitoe Musisi Penuh Transformasi

  • Share
  • fb-share
Marcello Tahitoe Musisi Penuh Transformasi

Sejak debut di tahun 2005 hingga kini, Marcello Tahitoe selalu hadir dengan berbagai transformasi. Penampilan dan gaya bermusiknya selalu berubah-ubah. Selain itu, Marcello selalu bisa menampilkan sisi-sisi lain dari dirinya yang berbeda. Salah satu contohnya terlihat saat ia memutuskan untuk nggak lagi memakai nama Ello dan mengganti nama panggungnya dengan nama Marcello Tahitoe.

 

Dari Clean Cut hingga Gondrong

Marcello Tahitoe dengan rambut sebahu dan topi fedora

Kalau lo perhatikan lagi, penampilan Marcello saat ini jauh berbeda dengan penampilannya dulu. Saat debut dengan lagu “Pergi Untuk Kembali” milik sang ayah, Minggus Tahitoe, Marcello hadir dengan rambut gondrong setengkuk, tampilan khas awal tahun 2000-an.

Di tahun 2014 saat merilis single aransemen ulang, “Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki” dari Sheila on 7, Marcello hadir dengan rambut cepak dan tampilan clean cut yang membuatnya terlihat semakin manly. Mulai dari sini, Marcello mulai memanjangkan rambutnya.

Salah satu tampilan Marcello yang paling diingat adalah saat ia memiliki brewok dan rambut panjang sebahu. Tampilan ini akan mengingatkan lo dengan sosok Dave Grohl, vokalis band Foo Fighters dan juga drummer dari band grunge, Nirvana. Brewok dan rambut panjangnya membuat Marcello lekat dengan image rocker yang bebas.

 

Bermusik dengan Bebas

Marcello Tahitoe saat tampil di atas panggung sambil bermain gitar

Walaupun secara gaya Marcello selalu berubah-ubah, namun dalam hal menghadirkan spirit kebebasan dalam setiap musik dan karya-karya lainnya, ia selalu konsisten. Sejak genre musik Marcello masih RnB dan pop sampai kini ia hadir dengan ketukan-ketukan cadas musik rock, ia selalu menuliskan lirik-lirik lagu yang lugas dan apa adanya, membuat para pendengarnya langsung memahami apa pesan yang ingin disampaikan oleh Marcello dalam lagu-lagunya.

Sebagai musisi, Marcello mengaku sempat kesulitan karena harus membuat musik yang banyak disukai orang. Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk menggarap karya-karya musik yang menunjukkan dirinya sendiri. Walaupun membutuhkan proses, musik yang dibuatnya akhirnya menemui pendengarnya. Hal itu membuat Marcello bersyukur karena sekarang ia nggak perlu menjadi orang lain.

 

Melankolis dalam lagu “Cinta Lama”

Marcello Tahitoe tampil di panggung dengan busana serba hitam

Di awal April 2020, Marcello kembali merilis single pertamanya berjudul “Cinta Lama”. Single ini adalah karya terbaru Marcello setelah terakhir ia merilis album “Antistatis” di Agustus 2019. Berbeda dari lagu-lagu di album Antistatis yang didominasi dengan alunan musik rock yang keras, single Cinta Lama dari Marcello ini dikemas dalam musik bertempo pelan dengan dominasi suara instrumen gitar.

Inspirasi Marcello dalam membuat lagu dengan nuansa slow rock ini adalah kondisi di mana banyak orang harus terperangkap di rumah. Bahkan ada yang harus terpisah dalam jangka waktu yang cukup lama dengan orang-orang tersayang karena pandemi COVID-19.

Perasaan rindu karena terpisah dengan orang-orang yang dicintai membuat Marcello teringat kembali dengan sang cinta lama. Ada rasa rindu yang sama, yang membuat Marcello menghadirkan pengakuan bahwa sang cinta lama memang sosok yang terbaik baginya.

Music video (MV) Cinta Lama dibuat dari potongan-potongan performance Marcello dan bandnya. Nggak hanya aktivitas depan panggung, MV ini juga menampilkan aktivitas di belakang panggung, kru, personil band, serta para penggemarnya. Tampilan hitam-putih juga berhasil memberi nuansa nostalgia yang kuat.

 

 

Sources: Era.id, Kumparan, Kompas

Comments
ROBERTUS SUROSO
Bermusik dengan Bebas
Muntakhimah
Mantap jiwa