Trending
Senin, 09 Mei 2016

Jagoan Jazz Lokal Bernama Kua Etnika

  • Share
  • fb-share
Jagoan Jazz Lokal Bernama Kua Etnika

Kalau bicara jazz di Jogjakarta, tidak bisa melepaskan nama Kua Etnika begitu saja. Band ini melanglang dunia mempromosikan musik jazz Indonesia dan membawa banyak cerita untuk dibagi.

Menyaksikan Kua Etnika bermain di Jogjakarta, rasanya selalu seperti melihat jagoan lokal mempertunjukan tajinya. Dibentuk dan besar sepenuhnya di lingkungan kota yang spesial ini, kisah Kua Etnika sejatinya telah berjalan bertahun-tahun.

Band ini, telah berkali-kali melakukan tur keluar negeri dan menjelajahi berbagai macam festival budaya di segenap penjuru dunia. Segala macam ukuran panggung bisa mereka mainkan. Juara kelaslah pokoknya.

Secara umum, mereka memainkan musik jazz yang berhasil dikawinkan sempurna dengan musik tradisi yang mengakar. Misalnya saja, mereka menggunakan kendang dan penyinden bernama Silir Pujiwati sebagai vokalis serta di saat yang bersamaan memainkan beat dan groove jazz modern yang didapat dan bentukan keyboard, bas, drum dan gitar. Sementara sang pemimpin Djaduk Ferianto meliar dengan tiupan seruling dan sejumlah alat perkusinya.

Konsep yang kuat ini, bisa direplikasi dalam berbagai macam kemungkinan. Termasuk main di dalam sebuah bus yang disulap menjadi panggung di Sahid J-Walk, 1 Mei 2016 yang lalu. Sisi unik MLD Stage Bus Jazz Tour 2016 ini juga berhasil menjadi tuan rumah yang baik untuk Kua Etnika. Plus bonus kolaborasi dadakan dengan Rene van Helsdingen.

Kendati nampak sangat padat, sembilan orang (plus Rene) yang bermain bersama berhasil menciptakan suasana yang penuh dan mengundang decak kagum. Ini lumayan seru karena biasanya Kua Etnika bermain di panggung yang luas, mengingat peralatan yang dibawa juga tidak sedikit.

Seperti sudah disaksikan di banyak tempat yang dilalui tur ini, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan panggung yang tidak besar menjadi tantangan tersendiri. Nama-nama kesohor di scene jazz Indonesia pernah mampir dan menjajalnya. Ketika giliran pertama Kua Etnika datang, sudah barang tentu mereka melakukannya dengan sangat baik.

Jam terbang yang banyak dan pengalaman berfestival yang segudang, membuat Kua Etnika menjadi daya tarik tersendiri malam itu. Sebagai pengawal malam, mereka memainkan tugasnya dengan baik.

Comments
AHMAD SAFII
Menyaksikan Kua Etnika bermain di Jogjakarta, rasanya selalu seperti melihat jagoan lokal mempertunjukan tajinya. Dibentuk dan besar sepenuhnya di lingkungan kota yang spesial ini, kisah Kua Etnika sejatinya telah berjalan bertahun-tahun.
DEVI TRI HANDOKO
Band ini, telah berkali-kali melakukan tur keluar negeri dan menjelajahi berbagai macam festival budaya di segenap penjuru dunia. Segala macam ukuran panggung bisa mereka mainkan. Juara kelaslah pokoknya.