UK Label Ini Dapatkan Pendanaan Mencapai 3,5 Juta Dolar

Jangan salah Urbaners, Inggris adalah salah satu negara dengan penjualan album dan perangkat musik terbesar di dunia. Tepatnya Inggris berada di nomor dua di bawah Amerika Serikat, untuk urusan distribusi musik. Bahkan jika lo melihat daftar 5 besar artis dengan penjualan album paling sukses, semuanya berasal dari Inggris. Mulai dari Adele, Ed Sheeran, Sam Smith, One Direction dan Coldplay.

Dengan kesuksesan artis-artis dari Inggris, sekarang banyak sekali investor yang tergiur untuk berinvestasi ke label-label di Inggris. Salah satunya pemerintah Inggris yang sangat mendukung berkembangnya artis dan juga label di Inggris. Pada tahun 2016 ini, pemerintah Inggris mengucurkan dana mencapai 3,5 juta dolar atau setara dengan 35 miliar rupiah, hanya untuk mengembangkan label di Inggris.

Dana investasi untuk semua elemen musik, kecuali penyanyi

Pemerintah Inggris mengetahui bahwa sebagus apapun penyanyi atau artis, ketika label tidak bisa mengemas lagu atau mempromosikan lagu dengan bagus, sudah jelas artis tersebut tidak akan berkembang. Oleh karena itu, dana investasi besar tersebut akan diberikan oleh semua elemen musik. Mulai dari label indie (yang baru saja berkembang), distributor sampai manajemen perusahaan label itu sendiri.

Diharapkan nantinya semakin banyak label indie yang akan berkembang di seluruh daerah Inggris. Nama-nama beken semacam Sex Pistols, Queen, Oasis atau The Killers harus ada penerusnya. Atau nama Adele, Sam Smith dan Ed Sheeran juga membutuhkan “pesaing” baru di dunia musik solo.

Musik Inggris sangat berbeda dengan musik Amerika Serikat

Amerika Serikat memang sangat pandai mengemas musik dan juga penyanyinya. Apapun bisa dikemas, lo sendiri tahu bagaimana Justin Bieber yang datang dari YouTube. Dan sekarang apapun yang dilakukan oleh Justin Bieber bisa menghasilkan uang. Genre musik juga terbagi, British music dan American Music. Logat dan juga beat keduanya juga berbeda.

Pemerintah Inggris sangat concern terhadap perkembangan musik negaranya. Sekarang tinggal masyarakat Inggris sendiri, apakah mau memanfaatkan kesempatan emas ini?

Source: billboard.com