Trending
Kamis, 27 Oktober 2016

Lupa Waktu Karena Idang Rasjidi

  • Share
  • fb-share
Lupa Waktu Karena Idang Rasjidi

Di balik topi lusuhnya, ia membiarkan jarinya menari liar di atas tuts piano digitalnya. Idang Rasjidi selalu diam-diam menghanyutkan.

Idang Rasjidi tidak perlu banyak basa-basi. Ia naik ke panggung, memberi aba-aba pada teman di sekelilingnya dan beberapa detik kemudian memulai setnya di Prambanan Heritage Jazz Festival.

Perlakuan ini, bisa diaplikasikan dengan mudah jika kamu dilengkapi ribuan jam terbang turun naik panggung layaknya apa yang dimiliki oleh Idang.

Hari itu, seperti biasanya, ia memimpin bandnya untuk memainkan sejumlah komposisi jazz yang nyaman di telinga. Kendati durasinya panjang, yang disajikan olehnya sama sekali tidak membosankan. Beberapa orang tertangkap bergoyang mengikuti beat dan nada yang disajikan. Kali ini, selain piano, band pendukungnya diperkuat oleh gitar, bas, perkusi dan drum. Masing-masing memainkan perannya dengan baik.

Sesekali pula, di jeda lagu, Idang menyapa penonton. Ia juga bercanda untuk mencairkan suasana.

Untuk seorang musisi berstatus senior, yang disajikan oleh Idang Rasjidi dan bandnya memang jempolan. Nyaris tidak ada cela selama penampilannya yang berdurasi sekitar lima puluh menit itu.

Nuansa bersenang-senang, terpancar jelas dari lima orang musisi yang tampil di atas panggung. Mereka asyik dengan instrumennya masing-masing dan kesenangan itu bisa tersalurkan kepada mereka yang menontonnya dari depan.

Musik jazz, versi Idang Rasjidi, membuat orang lupa waktu. Rasa tercengang yang terus menerus muncul seolah menjadi alasan kenapa kita semua harus menyaksikannya bermain langsung di atas panggung.

Sekedar catatan, di beberapa album rekaman yang pernah ia hasilkan, energi yang sama tidak keluar. Bukan berarti jelek, tapi memang dimensi kesenangannya saja yang berbeda. Mungkin pula, itu yang membedakan kenapa musik jazz selalu punya sisi lain ketika disajikan di atas panggung.

Ajang seperti Prambanan Heritage Jazz Festival 2016, yang menyajikan banyak penampil, seolah menjadi parade musik-musik menyenangkan. Sebagai salah satu pemain yang ambil bagian, Idang Rasjidi memainkan perannya dengan baik. Bikin ketagihan untuk ditonton, malah. Entah kenapa, malam itu waktu berjalan cepat.

Comments
Aswar Annas
Kreeen juga
SAWI TRI
Sekedar catatan, di beberapa album rekaman yang pernah ia hasilkan, energi yang sama tidak keluar. Bukan berarti jelek, tapi memang dimensi kesenangannya saja yang berbeda. Mungkin pula, itu yang membedakan kenapa musik jazz selalu punya sisi lain ketika disajikan di atas panggung.