Trending
Senin, 23 Januari 2017

Sarapan Jazz yang Berkesan

  • Share
  • fb-share
Sarapan Jazz yang Berkesan

Satu lagi festival jazz seru kejadian di Indonesia: Sarapan Jazz. Dimulai larut malam, dilanjutkan pada pagi hari sampai menjelang siang. Tempatnya: Pinggir pantai.

Insan jazz Indonesia seolah tidak kehilangan ide baru untuk merayakan musik. Pantai Watu Kodok di pesisir Pantai Selatan Jawa, menjadi tuan rumah bagi Sarapan Jazz 2017, festival baru yang dihelat oleh Jazz Mben Senen, komunitas jazz yang sudah cukup lama eksis di Jogjakarta.

Acara ini mulai diperkenalkan ke orang banyak sejak penyelengaraan Ngayogjazz 2016 yang lalu. Secara khusus, flyers acara disebar. Menjadi tantangan tersendiri untuk mendorong orang datang pada hari biasa. Terlebih, waktu festival ini tidak biasa. Dimulai di malam hari dan berlanjut di waktu yang sangat pagi sampai tengah hari.

Perjalanan dari pusat kota Jogjakarta pun harus ditempuh. Menguras fisik dan waktu, tapi perpaduan musik dan pantai tidak pernah salah.

Keberanian untuk mencoba ide baru menemui jawabannya. Ratusan orang datang meluangkan waktu mereka untuk ikut serta di festival ini. Tenda-tenda yang disediakan panitia terisi penuh oleh para pengunjung yang berdatangan dari berbagai macam kota.

Menyelenggarakan festival yang harus berjalan selaras dengan alam, memang punya tantangannya sendiri. Maklum, ia selalu punya kuasa yang lebih besar. Manusia bisa berencana tapi alam juga yang menentukan. Sarapan Jazz mengalami tantangan yang sangat besar: Hujan.

Secara konstan, ia turun; kadang dalam bentuk yang deras, kadang rintik tapi awet. Ada banyak rencana yang harus disesuaikan. Misalnya saja, acara pagi hari yang dijadwalkan berlangsung sejak pukul lima pagi, harus diundur sampai sekitar tiga jam. Hujan yang turun sepanjang malam, benar-benar memaksa semua pihak untuk menyesuaikan diri.

Memang, ini sifatnya rain or shine event, sama seperti banyak festival yang berlangsung di alam terbuka lainnya. Tapi, tidak lantas membuatnya bisa diterjang begitu saja.

Yang perlu dicatat dan dirayakan adalah kesetiaan semua pihak untuk menunggu alam bersahabat untuk kemudian memainkan musik sekali lagi. Seluruh penampil bisa unjuk gigi dan festival selesai dilangsungkan dengan kesan mendalam.

Panggung yang berada benar-benar di bibir pantai menjadi saksi bagaimana serunya festival ini berlangsung. Suasana menikmati musik yang tidak biasa menjadi menu yang membekas di benak banyak orang yang datang ke sini.

Ini baru awalan, semoga komunitas Jazz Mben Senen punya banyak energi untuk meneruskannya di tahun depan karena Sarapan Jazz adalah salah satu festival jazz paling seru yang bisa didatangi beramai-ramai.

Comments
SAMSUL BAHRI
Insan jazz Indonesia seolah tidak kehilangan ide baru untuk merayakan musik. Pantai Watu Kodok di pesisir Pantai Selatan Jawa, menjadi tuan rumah bagi Sarapan Jazz 2017, festival baru yang dihelat oleh Jazz Mben Senen, komunitas jazz yang sudah cukup lama eksis di Jogjakarta.
Garindratama Harashta
kerenn bangett brroo