Trending
Kamis, 20 Juli 2017

Situs Bersejarah Bernama Woodstock

  • Share
  • fb-share
Situs Bersejarah Bernama Woodstock

Buat Urbaners yang suka banget sama musik, tentu akan bersemangat untuk bisa menyaksikan langsung musisi atau grup band favorit. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibuatlah berbagai acara musik atau festival.

Salah satu festival yang telah melegenda adalah Woodstock yang eksis sejak 1960-an. Tak hanya punya nama besar, Woodstock juga dianggap menjadi saksi penting dalam sejarah industri musik di dunia.

Urbaners tahu dong Festival Woodstock. Gelaran musik ini pertama sekali diadakan pada 15 Agustus 1969. Woodstock adalah salah satu festival musik legendaris yang diadakan di AS dan dalam setiap pergelarannya dihadiri ratusan ribu penonton.

Sejumlah legenda pernah tampil di Woodstock di antaranya Jimi Hendrix, Janis Joplin, Santana, The Who, Grateful Dead, dan masih banyak lagi. Maka jangan heran apabila yang datang ke sini ratusan ribu orang.

Selama gelaran festival berlangsung, Bethel berubah menjadi "surga", di mana semua orang bebas melakukan apa saja. Tenda-tenda berdiri di segala sudut, danau dipenuhi manusia tak berbusana, hamparan padang rumput menjadi alas rebah untuk mereka yang tak kuasa berdiri menahan efek substance.

Alhasil, satu slogan baru pun hadir dan menempel di paradigma sampai detik ini: “Sex, Drugs, and Rock n’ Roll”. Woodstock sukses menjadi ajang brainstorming yang sangat masif efeknya. Tak hanya di Negeri Paman Saja saja, namun seluruh dunia.

Maka untuk menghormati festival musik tersebut, lokasi Woodstock pada 1969 ditasbihkan sebagai situs bersejarah. Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan Bhetel Woods Center for the Arts masuk daftar National Register of Historic Places.

Andrew Cuomo menyebut kalau festival yang menarik hampir setengah juta orang ke peternakan sapi perah Max Yasgur adalah momen penting di New York dan sejarah Amerika Serikat. Bahkan untuk dunia.

Mengusung tema “3 Days of Peace and Music”, Woodstock digelar pada 15 hingga 17 Agustus 1969. Festival musik yang begitu ikonik tersebut sampai didokumentasikan oleh Michael Wadleigh dalam film dokumenter pada tahun 1970.

Bethel Woods yang dulu merupakan peternakan kini memuat kampus seluas 324 hektare, sebuah museum, ampiteater berkapasitas 15 ribu kursi, galeri, dan konservatori seni, yang dibuka pada Juni 2008 setelah disuntik investasi US$100 juta.

Jika Urbaners kebetulan sedang jalan-jalan ke New York dan tertarik buat berkunjung, Bethel Woods Center dapat dicapai dengan menempuh jarak sekitar 90 mil ke bagian utara Kota New York.

Urbaners akan merasakan sensasi nostalgia yang nyata. CEO Bethel Woods Center Darlene Fedun mengatakan dirinya terhormat karena dapat membantu dan memajukan inisiatif edukasi dan budaya dalam museum untuk melestarikan “Semangat Tahun Enam Puluhan.”

Nah bagaimana Urbaners? Apakah ada dari kalian yang tertarik untuk mengunjungi bekas areal peternakan tersebut?

 

 

Source: Rollingstone.co.id, woodstock.com

Comments
Mursidin
Keren banget
AGUS NAWING
Keren banget