Trending
Kamis, 31 Agustus 2017

Konser We Are Manchester, Momentum Bangkit Usai Teror

  • Share
  • fb-share
Konser We Are Manchester, Momentum Bangkit Usai Teror

Aksi teror di tengah konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena pada 22 Mei 2017 masih meninggalkan luka mendalam. Namun bukan berarti insiden berdarah yang menewaskan 22 orang dan lebih dari 60 lainnya terluka ini membuat aktivitas musik di Manchester Arena terhenti begitu saja.

Sejumlah musisi tengah bersiap menggelar pertunjukan bertajuk 'We Are Manchester' di Manchester Arena, pada 9 September ini. Sejumlah penyanyi asal Inggris dipastikan bergabung dalam konser tersebut. Di antaranya Noel Gallagher's, High Flying Birds, dan solois Rick Astley.

Seperti diketahui usai ledakan bom ketika konser Ariana Grande, sejumlah pertunjukan musik yang dijadwalkan digelar di Manchester Arena dibatalkan begitu saja. Blink 128, Linkin Park, hingga Celine Dion batal menghibur penggemarnya dengan alasan keamanan dan juga masih trauma.

Tak mau makin larut dengan trauma mendalam, Manajer Manchester Arena James Allen berinisiatif menggelar konser “We Are Manchester”. Konser ini juga dimaksudkan memperbaharui kembali nama Manchester Arena sebagai ikon venue konser di Inggris sekaligus memperlihatkan mereka sudah bangkit.

"Kejadian Mei tidak akan pernah terlupakan. Tapi bukan berarti mereka menghentikan kita. Mari datang bersama menikmati musik live. Manchester Arena telah merayakan lebih dari 20 tahun menjadi tuan rumah beberapa konser musik terbesar sepanjang masa. Dan dampak ekonomi juga budaya terlihat signifikan. Ini menunjukkan bahwa warisan ini harus dilanjutkan," ungkap Allen.

Seluruh hasil penjualan tiket konser “We Are Manchester” akan disumbangkan. Penggalangan dana itu dipersembahkan khusus kepada keluarga 22 korban yang tewas secara mengenaskan akibat ledakan dahsyat di konser Ariana Grande.

Sementara itu demi kelancaran konser nanti, panitia penyelenggara akan melarang penonton membawa tas besar. Hal ini untuk menghindari hal-hal tak diinginkan kembali terulang. Keamanan berlapis pun disiapkan agar pertunjukan selesai tanpa hambatan yang berarti.

Dukungan terhadap digelarnya konser We Are Manchester juga disuarakan Wakil Pemimpin Dewan Manchester City Sue Murphy. Ia menyebut kalau mengatakan konser pada 9 September menjadi momentum kembalinya Manchester Arena sebagai tempat pertunjukkan musik yang spektakuler.

"Tidak ada yang akan melupakan kejadian mengerikan pada 22 Mei. Namun Manchester telah bereaksi dengan cinta, solidaritas dan tekad untuk terus melakukan hal-hal yang membuat kota ini semarak," tandas Murphy.

Sebelumnya Ariana Grande juga menggelar konser amal bertajuk "We Love Manchester". Konser yang juga dimeriahkan Justin Bieber, Miley Cyrus, Liam Gallagher, dan Chris Martin ini yang menghasilkan dana lebih dari 18 juta euro. Namun konser tak digelar di Manchester Arena tapi Old Trafford Cricket Ground.

 

 

Source: Viva.co.id, billboard.com

Comments
Muntakhimah
Keren guys
ADITYA RIZA ALFANDY
"Tidak ada yang akan melupakan kejadian mengerikan pada 22 Mei. Namun Manchester telah bereaksi dengan cinta, solidaritas dan tekad untuk terus melakukan hal-hal yang membuat kota ini semarak," tandas Murphy.