Trending
Senin, 08 Oktober 2018

Berkenalan dengan Album-album Gerald Situmorang

  • Share
  • fb-share
Berkenalan dengan Album-album Gerald Situmorang

Nggak berlebihan rasanya menyebut Gerald Situmorang sebagai salah satu musisi jazz muda paling berbakat di Indonesia. Sudah nggak terhitung lagi berapa banyak panggung event yang diramaikan oleh GeSit, panggilan Gerald. Belum lagi kolaborasi dengan musisi-musisi Indonesia lain seperti Monita Tahalea dan Ify Alyssa. Di samping itu, GeSit juga masih aktif menjadi bassist untuk Barausara.

 

Album-album Gerald Situmorang

Hebatnya, di tengah padatnya keksibukan tersebut, GeSit juga masih produktif dengan proyek-proyek solonya. Ia bahkan sudah mengeluarkan beberapa album, yaitu Solitude, Time is the Answer, dan Dimensions. Lo sudah mendengarkan album-album tersebut, Urbaners? Yuk, kenalan lebih jauh lagi!

 

Solitude

Solitude

Ini dia album debut yang dirilis oleh GeSit pada 2016. Solitude berisi 12 lagu yang uniknya didedikasikan buat ruangan-ruangan yang punya ikatan emosional dengan GeSit. Ide tentang konsep ini muncul saat ia sadar bahwa dirinya bakal kehilangan tempat yang ternyata punya pengaruh besar.

Ada banyak sekali proyek musik yang dikerjakan GeSit di studio rumah Marco Steffano, drummer Barusuara sekaligus salah satu sahabatnya. Saat Marco mau pindah rumah, GeSit jadi sadar kalau sound yang dihasilkan di dalam ruangan tersebut memiliki keunikan tersendiri. Mungkin ikatan emosional ini jugalah yang bikin Solitude jadi terdengar jujur.

“Semua musik yang saya kerjakan berdasar dari sebuah kejujuran. Jujur akan kecintaan saya terhadap musik, semua yang saya rasakan dan tuangkan di dalamnya,” ujar GeSit ketika di-interview oleh Genmuda.com.

 

Time is the Answer

Time is the Answer

Berbeda dari Solitude yang merupakan album solo, Time is the Answer merupakan album yang dirilis GeSit dengan grup musiknya, Gerald Situmorang Trio. Ia menggandeng Jessilardus Mates (drums dan voices) dan Ankadiov Subran (electric bass dan voices), sementara dirinya memainkan acoustic dan electric guitar.

Album yang dirilis pada 2014 ini cuma terdiri dari 6 track, yaitu P&L, It Keeps Coming Back, Time is the Answer, Debu, Waving, dan Getting the News. GeSit turun langsung menjadi produser album ini. Ia juga dibantu oleh Dimas Pradipta untuk penataan rekam hingga proses final mixing dan mastering.

Single dari album ini, Time is the Answer mendapat sambutan yang cukup baik. Nggak cuma karena musiknya yang memang keren, tapi juga video klipnya yang unik. Konsep dari video klip Time is the Answer menggunakan teknik reverse sehingga hasilnya artistik banget!

 

Dimensions

Dimensions

Selama ini, kebanyakan proyek solo GeSit sangat kental dengan nuansa musik jazz klasik. Namun, hal serupa nggak bakal lo dapatkan saat mendengarkan Dimensions. Pembuatan track-track di album ini justru lebih banyak menggunakan drum elektronik, ambient, arpeggiator, dan synthesizer. Jadi, bisa dibilang kalau Dimensions memang cukup dominan dengan musik elektronik.

Meski nuansa yang disusung cukup berbeda dari Solitude, materi yang dibawakan GeSit di Dimensions tetap terinspirasi dari kehidupan yang ia jalani. Salah satunya adalah track berjudul Dice, atau yang berarti dadu dalam Bahasa Indonesia. Menurut GeSit, hidup manusia itu seperti dadu, di mana manusia punya berbagai pilihan buat menentukan sendiri arah hidupnya.

Dice dan lagu-lagu lain dari Dimensions ternyata juga sudah pernah dibawakan secara live oleh Gesit pada pertunjukkan Alur Bunyi. Acara yang berlangsung pada 20 September 2017 ini juga menampilkan beberapa musisi lain seperti Randy MP (effects & soundscapes), Agung Munthe (synth), dan Jessilardus Mates (electronic drum).

 

Pendengar musik jazz pasti akan sangat menikmati karya-karya yang dibawakan Gerald Situmorang. Langsung saja dengarkan ketiga album yang disebutkan di atas ya, Urbaners!

 

 

Sources:

hot.detik.com

entertainment.kompas.com

genmuda.com

wartajazz.com

Comments
ERRI HARI WULANDARI
Time is the Answer
VIKA HERMAWAN
Selama ini, kebanyakan proyek solo GeSit sangat kental dengan nuansa musik jazz klasik. Namun, hal serupa nggak bakal lo dapatkan saat mendengarkan Dimensions. Pembuatan track-track di album ini justru lebih banyak menggunakan drum elektronik, ambient, arpeggiator, dan synthesizer. Jadi, bisa dibilang kalau Dimensions memang cukup dominan dengan musik elektronik.