Luasnya Dunia Musik Gerald Situmorang

Merasa belum terlalu familiar dengan nama Gerald Situmorang? Bagaimana dengan band Barasuara? Yes, nama keduanya memang saling berhubungan karena Gerald Situmorang merupakan bassist dari band asal Jakarta tersebut. Namun, selain menjadi bassists, Gerald juga cukup aktif dengan proyek solonya sebagai seorang gitaris. Ia juga sudah beberapa kali berkolaborasi dengan beberapa musisi Indonesia lain seperti Monita Tahalea dan Ify Alyssa.

Seperti Apa Musik Gerald Situmorang

Berbagai aktivitas tersebut menunjukkan bahwa Gerald sebetulnya sangat open dengan dunia musik. Ia nggak berusaha mengotak-ngotakkan genre musik, baik ketika menikmatinya maupun saat menciptakan karya. Pantas saja jika pria kelahiran 31 Mei 1989 ini memiliki karir yang cemerlang di dunia musik tanah air.

Nggak suka membandingkan genre musik

Setiap orang pasti memiliki selera atau taste musik masing-masing. Hal ini wajar banget, lo pun pasti juga begitu, kan? Menjadi mulai nggak wajar kalau lo menjelek-jelekkan selera musik orang lain hanya karena lo nggak menyukainya. Gerald Situmorang sama sekali bukan orang yang seperti itu, Urbaners. Ia berpendapat kalau dunia musik itu luas banget, jadi nggak ada genre yang lebih baik daripada yang lain.

Meskipun lebih lekat dengan genre jazz dan pop, Gerald sebetulnya juga nggak menutup diri untuk mendengarkan genre-genre lain. Beberapa di antaranya adalah rock dan klasik. “Gue sedikit malas jika harus membahas perbandingan antara genre sebenarnya, karena musik ya musik,” katanya ketika diwawancarai oleh situs lanangindonesia.com.

Pendapat Gerald tersebut bukannya tanpa alasan, Urbaners. Menurutnya, setiap genre musik memiliki tantangan tersendiri dalam bentuk aspek-aspek tertentu. Baik dari instrumen hingga alat pendukung bakal menghasilkan suara berbeda kalau dilakukan oleh orang berbeda pula.

Selalu serius garap setiap proyek

Kesuksesan Gerald di dunia musik tanah air tentu nggak lepas dari skill yang ia punya, Urbaners. Nggak cuma permainan gitarnya aja, tapi permainan bass-nya ketika bersama Barasuara juga selalu ditunggu para penggemar. Tanpanya, Barasuara mungkin bakal punya sound musik yang berbeda.

Selama ini mungkin lo cuma mengenal Gerald Situmorang sebagai seorang gitaris solo dan bassist di Barasuara. Namun, sebetulnya ia punya cukup banyak proyek musik lain yang nggak kalah exciting buat diikuti. Gerald juga memiliki project trio jazz bernama Gerald Situmorang Trio, duo akustikan bernama Sketsa, sampai grup quartet bernama Hemiola. Hebatnya, Gerald selalu menggarap setiap proyeknya selalu serius agar hasilnya pun nggak dianggap main-main.

Sudah keluarkan 2 album gitar solo

Khusus untuk profesinya sebagai musisi solo, hingga saat ini Gerald sudah mengeluarkan 2 album. Agak berbeda dari kebanyakan musisi Indonesia yang albumnya berisi lagu berlirik, album-album Gerald justru pure berisi instrumen musik. Album debutnya, Solitude (2016), berisi 12 track dengan konsep solo nylon guitar. Uniknya, seluruh track tersebut direkam tanpa overdub untuk menciptakan karya yang lebih natural. Saat mendengarkan Solitude, lo bakal merasakan sisi lembut seorang Gerald Situmorang.

Hal tersebut cukup jauh berbeda dari album keduanya, Dimensions (2017), yang menyertakan nuansa elektronik. Jadi, jangan kaget kalau sound yang dihasilkan cenderung lebih “hidup”. Kabarnya, seluruh track yang ada di album Dimensions merupakan wujud refleksi Gerald atas kehidupannya.

Mengawali karier musik sejak 2003, kini nama Gerald Situmorang menjadi salah satu yang diperhitungkan di kancah musik tanah air. Karya demi karya terus dihasilkannya, baik secara solo maupun bersama Barasuara dan proyek lainnya. Sukses terus, Gerald!

Sources: wartajazz.com, lanangindonesia.com, kitaanaknegeri.com