Trending
Kamis, 05 Maret 2020

Ini Tiga Penampil yang Intim di MLDSPOT Stage Bus Jazz Hari Terakhir

  • Share
  • fb-share
Ini Tiga Penampil yang Intim di MLDSPOT Stage Bus Jazz Hari Terakhir

Awan-awan kelabu yang menggelayuti langit Jakarta juga menyapa kawasan Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 di Kemayoran. Menuju senja yang hari itu terasa lebih melankolia namun dipaksa untuk bersemangat karena ditemani oleh lirik-lirik yang menyuarakan soal keadilan dan keadaan sosial masyarakat saat ini.

Suara-suara soal kepedulian sesama manusia itu datang dari dua penampil di MLDSPOT Stage Bus Jazz hari ketiga. Lalu juga ada satu penampil yang lebih puitis menguatkan momen intim sebelum turun hujan. Siapa mereka? Simak ketiga penampil ini:

 

Cara Tashoora Menemani Yang Trauma

Tashoora manggung di MLDSPOT Stage Bus Jazz

Mereka adalah kelompok musik asal Jogjakarta yang sore itu melesatkan set list antara lain Tatap, Sabda, Distilasi, Hitam, Sintas, Agni, dan Terang. Sintas menjadi single pertama taun ini pasca hijrahnya mereka ke ibu kota karena bergabung dengan Juni Records di penghujung tahun 2019.

Sintas merupakan lagu yang dibuat untuk sebuah OST serial film documenter The Invisible Heroes besutan Narasi. “Dari lagu ini semoga teman-teman yang mengalami truma tidak merasa sendiri, kita bisa jalan kembali dan bisa saling menguatkan,” ungkap pentolan Tashoora, Danang Joedodarmo kepada pengunjung.

Rencananya tanggal 13 Februari 2020, Tashoora akan merilis video klipnya, dua hari setelah film perdana dari serial The Invisible Heroes bertajuk Luka Beta Rasa yang berkisah tentang mantan kombatan saat konflik horizontal terjadi di Ambon tahun 1999.

Sementara itu basis dan vokalis Tashoora, Gusti Arirang memuji jalannya perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020. Ia menilai MLDSPOT Stage Bus Jazz berhasil membuat suasana intim di tengah perhelatan besar. “Tahun ini Java Jazz makin hangat, bersih dan tidak urakan. Nyaman main di Java Jazz dan MLDSPOT Stage Bus Jazz berhasil mengakomodasi musik di luar jazz yang ingin juga ikut meramaikan. Ini salah satu panggung intimate di Java Jazz,” kata Gusti.

 

Hip Hop Di Tengah Jazz Persembahan Dari Tuan Tigabelas

Tuan Tigabelas manggung di MLDSPOT Stage Bus Jazz

Penampil kedua di MLDSPOT Stage Bus Jazz menampilkan raper Hip Hop yang tengah naik daun di industri musik tanah air, Tuan Tigabelas. Malam itu ia tampil lengkap dengan band pengiringnya membuka set list dengan 16 Bar dan Do It.

Tuan Tigabelas begitu enerjik menguasai MLDSPOT Stage Bus Jazz. Ia berupaya membangun suasana agar penonton ikut bernyanyi bersama. Sudah diberi Buta, Skill Pay The Bills, Westwew, dan Blessing namun penonton masih asyik menikmati dari tempat duduk saja.

Setelah lagu Run Anti Hero dihantam langsung dengan Move dan penonton mulai meringsek ke depan panggung. Tuan Tigabelas pun tak ragu untuk turun dan mendekati penonton untuk membaur. Terlambat memang, tapi begitulah habit penonton musik warga +62 ini, malu-malu untuk berekspresi. Sering kali musisi dibuat melakukan effort lebih untuk memancing mereka bersenang bersama menikmati irama.

 

Sal Priadi Hujan-hujanan Bersama Penonton

Sal Priadi manggung di MLDSPOT Stage Bus Jazz

Baru memasuki malam saat bau tanah mulai menyeruak tanda awas turun hujan. Sal Priadi memulai penampilannya dengan lagu Nyala. Backsound percikan api pun membuat suasana menjadi lebih melankolis. Benar saja, gerimis hujan pun turun perlahan mendukung liriknya yang lirih.

Cukup bersedihnya, Kita nikmati Sal dengan lagu Dalam Diam yang bernada cukup ceria. Menggunakan kemeja biru dan celana hitam, Sal Priadi pun berdansa dengan asiknya di atas panggung.

Sal priadi juga selalu menyalipkan kata-kata puitis untuk setiap pergantian lagu. Kata-kata yang sungguh relatable membuat penonton selalu riuh tepuk tangan tanda setuju.

Dan epic moment pun terjadi, saat Sal Priadi membawakan lagu Melebur Semesta, hujan turun dengan derasnya. Tidak gentar justru Sal malah turun ke area penonton dan bernyanyi di bawah guyuran hujan. Penggemarnya pun setia menontonnya menggunakan payung.

“Gue terharu sama mereka yang masih berdiri di tengah hujan, hujan-hujanan sama gue. Setengah dari mereka nangis. Malam ini berarti buat gue.” Ungkap Sal Priadi seusai manggung.

Taka ada yang lebih intim ketika penyanyi dan penonton bisa berhadapan dan bersentuhan langsung tanpa batas panggung. Malam terakhir Jakarta International Java Jazz Festival 2020 berhasil dilewatkan dengan nuansa penyemangat dari Tashoora dan Tuang Tigabelas serta terselip melankolia dari Sal Priadi. Semuanya memiliki harmonis yang manis di MLDSPOT Stage Bus Jazz.

Comments
EDI SASONO
Hip Hop Di Tengah Jazz Persembahan Dari Tuan Tigabelas
Linda NM
keren banget