Trending
Selasa, 10 Mei 2016

Wregas Bhanuteja, dari Jogja ke Berlin Lewat Film

  • Share
  • fb-share
Wregas Bhanuteja, dari Jogja ke Berlin Lewat Film

Di bidang kesenian, Indonesia sebenarnya punya banyak prestasi loh, Urbaners. Ada sejumlah seniman Indonesia yang diakui dunia. Mereka punya bidangnya masing-masing, mulai dari desain, lukis, pahat, dan tentunya adalah film. Jadi, kalau lo pikir film Indonesia pada nggak bagus, itu karena lo sendiri yang kurang dalam menggarapnya, Urbaners. Sebenarnya sih ada banyak film-film keren asal Indonesia yang bahkan tembus di berbagai festival film internasional. Salah satunya dibuat oleh seorang sineas muda asal Jogjakarta. Namanya, Wregas Bhanuteja. Belum familiar sama nama satu ini? Yuk kenali Wregas lebih jauh!

 

Siapa Itu Wregas Bhanuteja?

Nama Wregas Bhanuteja mulai mencuat di berbagai media karena keterlibatannya dalam festival film Berlinale di tahun 2015. Alumni Institut Kesenian Jakarta ini memang bermimpi ingin hadir dalam festival film tersebut. Dan di usianya yang ke-22 tahun, Wregas mewujudkan impiannya itu. Film pendeknya lolos seleksi program kompetisi Berlinale Shorts!

Adalah Lembusura, film pendek karya Wregas yang berkompetisi di Berlinale pada tahun 2015. Film tersebut sebenarnya sudah dibuat Wregas sejak ia masih kelas 2 SMA, yang terinspirasi dari rasa terganggunya pada bunyi keras knalpot di Jogja.

Sebagai seorang sutradara muda, Wregas menyukai karya-karya Kim Ki Duk, Naomi Kawae, dan Koreeda Hirokazu. Untuk sutradara Indonesia, Wregas mengidolakan Teguh Karya dan Asrul Sani. Kata Wregas, ia ingin membuat film panjang pertamanya, setidaknya saat ia berusia 28 tahun. Saat ini sih, filmnya Wregas yang lain, yaitu Prenjak, sudah menembus Festival Film Cannes 2016.

 

Film Prenjak dan Festival Cannes

Wregas siap menoreh prestasi lagi melalui film Prenjak alias In the Year of the Monkey. Film ini bercerita tentang Diah yang mengajak Jarwo ke sebuah rumah di saat makan siang. Kata Diah, ia membutuhkan uang cepat. Oleh sebab itu, Diah menawarkan Jarwo untuk membeli korek api seharga 10 ribu rupiah, dan dengan korek api itu, Jarwo dapat melihat area pribadi Diah.

Film ini khusus buat dewasa ya, Urbaners! Kalau lo penasaran gimana kelanjutannya, doain dulu Wregas biar filmnya bisa menang tanggal 22 Mei nanti di Cannes. Meski pun syutingnya cuma dua hari dan editingnya satu minggu, hasilnya pasti cukup menjanjikan, mengingat Festival Film Cannes saja terbuai sama film ini. Semoga nanti ada nonton barengnya di Indonesia ya, Urbaners!

 

 

 

Sumber: www.pikiran-rakyat.com, www.dw.com, www.movie.co.id

Comments
subkhan al'aziz
nice infonya
RAHAYU
Film ini khusus buat dewasa ya, Urbaners! Kalau lo penasaran gimana kelanjutannya, doain dulu Wregas biar filmnya bisa menang tanggal 22 Mei nanti di Cannes. Meski pun syutingnya cuma dua hari dan editingnya satu minggu, hasilnya pasti cukup menjanjikan, mengingat Festival Film Cannes saja terbuai sama film ini. Semoga nanti ada nonton barengnya di Indonesia ya, Urbaners!