Trending
Kamis, 06 Desember 2018

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

  • Share
  • fb-share
Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

 Gelang Harapan, yang diprakarsai oleh Wulan Guritno, bersama dua sahabatnya, Janna Soekasah Joesoef dan Amanda Soekasah kembali mengajak Urbaners untuk peduli dan berperan aktif menyebarkan harapan dalam segala aspek kehidupan. Kali ini, mengusung HOPE for LIFE, Gelang Harapan ingin mengajak masyarakat luas untuk peduli pada upaya pelestarian Gajah Sumatera.

Gelang yang terbuat dari limbah kain pelangi jumputan, sisa produksi baju-baju rancangan desainer Ghea Panggabean tersebut dinamakan Gelang Harapan. Harapan itu diwujudkan dalam berbagai rupa Gelang Harapan, yaitu Bracelet of HOPE: untuk solidaritas dan kesadaran tentang kanker; Bracelet of LOVE: untuk kecintaan terhadap budaya dan seni Indonesia; Bracelet of PEACE: untuk kesatuan dalam keberagaman; dan Bracelet of LIFE: untuk kecintaan dan kepedulian terhadap alam.

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

Hope for LIFE ini berawal dari kunjungan mereka  ke Taman Nasional Tesso Nilo pada Agustus 2018 silam. Ketiganya melihat secara langsung kegiatan Tim Elephant Flying Squad di habitat asli Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Elephant Flying Squad atau Tim Patroli Gajah adalah sebuah tim yang terdiri dari pawang/mahout dan gajah terlatih. Tim yang diperkenalkan oleh WWF-Indonesia dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo sejak 2004 ini bertugas melakukan penghalauan gajah liar untuk mencegah gajah memasuki kebun masyarakat, sehingga dapat mengurangi konflik antara gajah dan manusia. Dan benar saja, kehadiran Elephant Flying Squad 2004 di Desa Lubuk Kembang Bunga, terbukti efektif menurunkan jumlah konflik hingga 63,8% - 78,7% antara tahun 2004-2010 .

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

Untuk mendukung keberlangsungan Tim Elephant Flying Squad, Gelang Harapan mengadakan penggalangan dana melalui “HOPE for LIFE CHARITY NIGHT for SUMATRAN ELEPHANT” yang diselenggarakan di Hotel Monopoli pada Senin, 3 Desember 2018. Acara ini diisi dengan kegiatan lelang dan pameran berbagai karya seni dan foto yang diramaikan oleh para seniman dan fotografer yang memiliki kepedulian terhadap alam, di antaranya Angki Purbandono, Julian Latif, Naufal Abshar, Nasirun, Labadiou Piko, Monica Hapsari, Uji Hahan Handoko, Pierre Guillaume, Cinanti Astria Johansyah dari ROH Projects, Taufan Syariftan dari Indonesian Wildlife Art, Ted Van Der Hulst dan Salvita de Corte. Keuntungan dari hasil lelang karya seni tersebut akan disumbangkan melalui WWF-Indonesia untuk membantu operasional Tim Elephant Flying Squad.

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan“Orang tahunya bahwa gajah masuk perkebunan dan membuat kerusakan. Padahal sebenarnya, gajah hanya mengikuti daya ingatnya akan wilayah jelajahnya. Kurangnya pengetahuan tentang gajah inilah yang membuat satwa kharismatik ini malah disebut hama. Melalui acara ini, kami ingin agar makin banyak orang mengenal gajah, tahu peran penting gajah bagi ekosistem, dan kemudian timbul kepedulian untuk menjaganya” jelas Wulan Guritno.

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

Janna Soekasah Joesoef menambahkan bahwa kehadiran Elephant Flying Squad sangat penting dalam mencegah konflik antara gajah dan manusia. “Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi gajah karena dinilai sebagai habitat gajah yang relatif baik. Namun karena konversi hutan alam dalam skala besar, populasi gajah kini terpecah-pecah dalam kelompok lebih kecil yang dapat berpotensi memunculkan konflik antara manusia dan gajah.”

Pada kesempatan tersebut, diluncurkan juga bracelet of HOPE for LIFE, multifunctional headwear, dan boneka gajah bertema Elephant Flying Squad. Seperti produk Gelang Harapan lainnya, produk ini juga menggunakan bahan sisa produksi baju-baju rancangan desainer Ghea Panggabean. Masyarakat luas juga dapat turut berkontribusi untuk pelestarian Gajah Sumatera dengan membeli produk tersebut

“Hubungan yang sangat kuat antara mahout dan gajah di Tim Elephant Flying Squad yang menginspirasi Gelang Harapan untuk membuat multifunctional headwear ini. Karena hubungan yang kuat itulah, mereka dapat melakukan tugas patroli dengan baik. Kami ingin agar masyarakat, bahkan anak-anak dapat merasakan ikatan yang kuat juga dengan gajah,” terang Amanda Soekasah

Bersama WWF-Indonesia Mendukung Elephant Flying Squad melalui Gelang Harapan

Inisiatif “HOPE for LIFE CHARITY NIGHT for SUMATRAN ELEPHANT” ini turut didukung oleh Golden Rama Tours & Travel yang telah memberikan kontribusi dalam perjalanan tim Gelang Harapan ke Taman Nasional Tesso Nilo serta menyediakan paket perjalanan yang akan dilelang dalam acara ini. Turut berkomitmen pula Bagasi (Sahabat Destinasi) yang telah mendukung perjalanan tim Gelang Harapan dan mendonasikan koper untuk menjadi media karya seni yang akan disertakan dalam lelang. Dekorasi dalam “HOPE for LIFE CHARITY NIGHT for SUMATRAN ELEPHANT” ini merupakan hasil karya dari Taman Hayat dan Imaji yang mengubah nuansa Bloom at The Hotel Monopoli menjadi lebih dekat dengan alam.

Comments
asrul firmansyah
Keren banget nich artikel ya dari komunitas pencinta gajah Sumatra yang di prakarsai oleh Wulan Guritno dan 2 sahabat ya
AHMAD SAFII
Gelang yang terbuat dari limbah kain pelangi jumputan, sisa produksi baju-baju rancangan desainer Ghea Panggabean tersebut dinamakan Gelang Harapan. Harapan itu diwujudkan dalam berbagai rupa Gelang Harapan, yaitu Bracelet of HOPE: untuk solidaritas dan kesadaran tentang kanker; Bracelet of LOVE: untuk kecintaan terhadap budaya dan seni Indonesia; Bracelet of PEACE: untuk kesatuan dalam keberagaman; dan Bracelet of LIFE: untuk kecintaan dan kepedulian terhadap alam.