Trending
Senin, 06 Mei 2019

Christabel Annora, Tekuni Indie Folk dari sudut Kota Malang

  • Share
  • fb-share
Christabel Annora, Tekuni Indie Folk dari sudut Kota Malang

Urbaners, terutama buat lo yang suka banget sama musik indie folk, udah waktunya nih buat lo untuk stay tuned dengan salah satu musisi Indonesia yang bakalan mengguncang musik Indonesia. Christabel Annora sendiri udah meninabobokan para pendengar dengan musiknya yang indah sejak 2016 dengan album perdananya, Talking Days. Yuk, coba cari tahu lebih banyak tentang Christabel Annora dan dunia permusikannya!

 

Bagaimana Malang, Keluarga, Desain Membentuk Musik Christabel

Semenjak kecil sudah menyukai musik dan mengidolakan sang eyang

Sejak kecil, Christabel memang sudah mencintai musik. Ia menghabiskan waktunya bersama musik mulai dari les musik sedari kecil dan nge-band saat SMP. Meski begitu, Christabel baru mulai serius dengan karir solo musiknya di tahun 2012. Piano menjadi basis untuk membiarkan musiknya berbicara. “Piano adalah alat musik pertama yang aku bisa, sejak itu aku langsung jatuh cinta sama piano,” ujar Christabel.

Selain cintanya pada musik, pengaruh terbesar bagi Christabel dalam memulai karir musik diawali dari keluarga. “Eyangku idolaku deh pokoknya! Beliau adalah polisi sekaligus seniman dalam musik dan lukis,” katanya. Latar belakang beliau membuat Christabel terinspirasi untuk serius dalam bermusik pertama kalinya.

Salah satu kunci suksesnya adalah punya teman dan tim yang selalu mendukung karirnya dalam musik

Tidak hanya keluarga, kota asalnya Malang, juga membantu dalam membentuk musiknya. “Malang beserta isinya selalu mendukung aku, rasanya sangat beruntung hidup di Malang. Temen-temen musik dan semuanya juga saling support dan enak banget untuk diajak berdiskusi,” ujarnya.

Walaupun Christabel kuliah di bidang arsitektur dan bekerja di bidang desain interior, dia pun bercerita tentang desain favoritnya, art deco. Bagaimana baginya, gaya desain dan musik mempunyai hubungan tersendiri pada dasarnya. “Art deco erat sekali hubungannya dengan musik jazz di tahun 1920-an, begitu juga modern retro yang mengadaptasi era tahun 1960-1970an. Karena itu juga aku jadi suka banget dengan musik jazz klasik dan musik lainnya dari tahun 60-70an itu,” imbuhnya.

 

Awal Mulanya Christabel Annora ‘Naik’ ke Dunia Indie Folk

 Melalui musiknya, Christabel punya misi turut meramaikan skena musik indie folk Indonesia

Awal mula Christabel meramaikan skena musik Indonesia, bermain di genre indie folk. Tak heran Christabel sempat bermain di Folk Music Festival tahun 2016. Tetapi, baginya label ‘indie folk’ itu membingungkan, mengingat musiknya lebih menjurus ke ballad atau jazz.

“Jujur aku juga nggak tahu. Menurutku di dalam album kemarin ada beberapa genre; klasik, pop, jazz, dan blues,” ungkapnya. Tetapi pada akhirnya, Christabel mengabaikan label tersebut, “Orang boleh berpendapat beda,” ujarnya sambil tertawa.

Tidak dipungkiri, dalam pembuatan album debutnya Talking Days, Christabel menemui banyak kendala. “Kendalanya adalah waktu, karena sembari kerja dan skripsi, pembagian waktunya jadi agak sulit juga,” ujar Christabel. Setelah perkuliahan selesai, Christabel pun lebih leluasa dalam berkarya.

Kini, Christabel memiliki mimpi untuk bekerja bareng dengan musisi lain. Ia pun mengaku bahwa Guruh Soekarno Putra dan Vira Talisa adalah musisi yang ingin diajak berkolaborasi. Selain mimpi untuk kerja bareng musisi lain, Christabel juga berencana untuk bermusik dan bereksperimen dengan genre lain, walaupun tidak terlalu jauh. “Ya, masih di seputar alternative pop atau jazz dan blues sih, hehehe,” serunya.

 

Christabel di Sela-sela Kehidupan Bermusik

Punya aturan untuk tidak meletakkan ponsel di dekat alat musik karena insiden kocak

Selalu ada yang menarik saat musisi manggung di festival musik. Entah itu sound system yang rusak hingga fans yang tingkahnya terkadang suka bikin ketawa. Lalu, pengalaman apa yang dipunya Christabel saat main di festival musik?

“Aku dulu punya kebiasaan taruh handphone di atas piano elektrik kalau manggung,” cerita Christabel. “Suatu saat di tengah lagu di panggung, handphone-ku jatuh dan pas jatuh, nggak sengaja kena tombol ‘style’ di piano. Alhasil yang keluar suara drum electone! Sejak saat itu nggak pernah lagi taruh handphone di piano,” lanjutnya sembari tertawa.

Seperti musisi lainnya, Christabel selalu mengandalkan karya orang-orang lain sebagai inspirasi bermusiknya. “Aku suka banget film sci-fi dan detektif, banyak film yang bikin kepikiran sampai akhirnya jadi lagu,” ujar Christabel. Ketika ditanya soal film yang bisa direkomendasikan dari Christabel untuk Urbaners semua, Christabel menyebut tiga film favoritnya, “The Truman Show, Pleasantville, dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind.

Memang betul adanya, Christabel menyukai film yang aliran sci-fi-nya berakar dalam misteri dalam hubungan orang dengan satu sama lain. Hal tersebut juga membuat Christabel membuat lagu Debat Kusir.

Ke depannya, Christabel menginginkan lebih banyak musisi perempuan di Indonesia. “Harapanku tuh supaya lebih banyak perempuan yang maju berkarya dan tidak ragu untuk memimpin,” tutup Christabel. Tegas dan lugas. Jangan lupa juga untuk terus stream musik Christabel Annora dan di Spotify dan cek Instagramnya, ya!

 

Comments
Fitra Abimanyu
Semangat terus berkarya
Yeni Kurniasih
Membentuk Musik Christabel