Trending
Minggu, 03 Maret 2019

JJF Day-3: Short Trip ke Outer Space Sampai Berdisko di Tengah Hujan

  • Share
  • fb-share
JJF Day-3: Short Trip ke Outer Space Sampai Berdisko di Tengah Hujan

Percayalah, datang ke festival lebih awal nggak ada ruginya. Kalau selama ini lo hanya ingin menonton penampilan musisi favorit lo saja, cobain deh datang lebih awal dan menyaksikan performances tanpa itinerary. Karena akan banyak surprise yang lo dapatkan, bahkan saat sedang santai berjalan saja, lo bisa menemukan hal yang menarik. Apalagi di sore hari, biasanya belum ramai, jadi lo bisa lebih leluasa tanpa harus mengantre. Seperti di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2019 hari ketiga, banyak banget yang seru dan menarik dari awal festival dibuka sampai tengah malam!

 

Anak-anak 1990-an mana suaranya?

Selain untuk refreshment, sepertinya musik juga bisa menjadi alat untuk menebak umur. Terbukti saat penampilan The Soulful di Avrist Hall B2 pukul 16.30 kemarin, Urbaners. Band yang berdiri sudah lebih dari 7 tahun ini menyanyikan lagu-lagu cinta 1990-an secara medley. Seperti lagu "I'll Make Love To You" & "On Bended Knee" dari Boyz II Men, lalu lagu "I want It That Way" dan "As Long As You Love Me" dari Backstreet Boys. Pantas saja semua penonton bernyanyi dari awal sampai akhir diiringi dengan berjoget seru bersama The Soulful. Nggak hanya lagu-lagu cover, The Soulful juga bernostalgia dengan menyanyikan lagu lama mereka yakni "Baby I'm Fallin", dan tak sangka para penonton pun masih hafal dan ikut bernyanyi dengan mereka. Nah, lo bisa tebak kan kira-kira berapa umur penonton yang datang?

 

Berhenti Sejenak Menikmati Elfa Zulham & The Beatz Messengers

Berhenti Sejenak Menikmati Elfa Zulham & The Beatz Messengers

Saat ingin berjalan ke food court, Elfa Zulham & The Beatz Messengers berhasil mencuri perhatian pengunjung di Java Jazz Outdoor Stage. Kalau yang belum tau, grup instrumen ini terdiri dari 6 personel yakni Elfa Zulham pada Drum, Adra Karim pada Keys, Clement Noya pada Electric Bass, Carmen Caballero pada Flute, Jordy Waelauruw pada Trumpet & Dennis Junio pada Tenor Sax. Lantunan irama lagu mereka yang harmonis, membuat sore hari tersebut menjadi lebih berwarna. Siapapun yang mendengar, meskipun pecinta jazz atau bukan, pasti menikmati lantunan musik mereka. Bagaimana tidak, mereka bisa dibilang 'monster' pada instrumen musik masing-masing. Bisa terlihat saat mereka melakukan solo satu per satu kemarin, hal ini mengundang decak kagum para pengunjung Jakarta International BNI Java Jazz Festival hari ketiga.

 

Eksplorasi Galaxy Bersama Jeslla

Gabriella Puteri Miranda dan Jesslyn Juniata yang tergabung dalam Jeslla mengiringi hari yang mulai gelap melalui musik elektronik pop-nya. Dua wanita yang mengaku terinspirasi dari Radiohead & Bjork melalui irama dan suara musik mereka seperti membawa penonton keluar bumi dan mengelilingi outer space. Outfit dan stage act mereka yang dingin dan misterius juga membuat para penonton penasaran, nggak heran jika sore itu Kementerian Pariwisata - Gazebo Stage dikelilingi oleh pengunjung yang ingin melihat lebih dekat. Tetapi sayangnya, mereka tidak bisa menyelesaikan penampilannya dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Mereka hanya menyanyikan sejumlah 4 lagu yakni "Coldwave", "Hackneyed", "Interlude: Verge", dan Raconteur. Oiya, ditengah-tengan Jessla, spotted salah satu personel MLDJAZZPROJECT Season 1 yakni Karel William yang menjadi session player mereka.

 

Berteduh Dengan Berdisko

Hujan yang cukup lama mendatangi Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2019 di hari ketiga, tidak mengurangi kesenangan acara ini, Urbaners. Salah satu aktivitas yang menarik ada di booth Avrist, karena di sana lo bisa berteduh sambil bernyanyi bersama Diskoria Selekta. Hujan yang cukup deras sepertinya kalah dengan kesenangan di booth warna ungu tersebut. Semua orang bernyanyi bersama walaupun tidak mengenal satu sama lain.

 

Keroncong + Jazz = Perfect Combine

Keroncong + Jazz = Perfect Combine

Saat ingin berjalan ke gate utama untuk pulang, tiba-tiba mendengar penampilan dari Indro Hardjodikoro dan Sruti Respati. Tentunya, membuat langkah berhenti dan bertolak menuju Kementerian Pariwisata - Gazebo Stage. Indro Hardjodikoro pemain bass legendaris dipadukan dengan vokal keroncong dari Sruti Respati, menjadikan penampilan mereka sangat berbeda dari yang lainnya. Kombinasi musik jazz dan keroncong ini juga menarik perhatian musisi dan pengunjung mancanegara.

Keroncong + Jazz = Perfect Combine

Mereka juga dibantu oleh Edwin Putro pada keys yang merupakan personel MLDJAZZPROJECT Season 2. Sampai di akhir acara, saat sudah kehabisan playlist, para pengunjung belum puas dan meminta mereka untuk tampil lebih lama lagi. Akhirnya secara mendadak mereka menyanyikan lagu "Melati di Tapal Batas" dari Hendri Hotinsulu dan lagu instrumen dari Indro Hardjodikoro yang berjudul "Up & Down".

 

 

Comments
asrul firmansyah
Mantap banget nich artikel ya dari JJF
SAWI TRI
Gabriella Puteri Miranda dan Jesslyn Juniata yang tergabung dalam Jeslla mengiringi hari yang mulai gelap melalui musik elektronik pop-nya. Dua wanita yang mengaku terinspirasi dari Radiohead & Bjork melalui irama dan suara musik mereka seperti membawa penonton keluar bumi dan mengelilingi outer space. Outfit dan stage act mereka yang dingin dan misterius juga membuat para penonton penasaran, nggak heran jika sore itu Kementerian Pariwisata - Gazebo Stage dikelilingi oleh pengunjung yang ingin melihat lebih dekat. Tetapi sayangnya, mereka tidak bisa menyelesaikan penampilannya dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Mereka hanya menyanyikan sejumlah 4 lagu yakni "Coldwave", "Hackneyed", "Interlude: Verge", dan Raconteur. Oiya, ditengah-tengan Jessla, spotted salah satu personel MLDJAZZPROJECT Season 1 yakni Karel William yang menjadi session player mereka.