Trending
Selasa, 07 Mei 2019

Lanccelot, Jam Tangan Klasik ala Indonesia untuk Dunia

  • Share
  • fb-share
Lanccelot, Jam Tangan Klasik ala Indonesia untuk Dunia

Pemakaian jam tangan saat ini nggak sekadar menjadi penunjuk waktu, melainkan juga sebagai aksesoris fashion dan pengatur aktivitas sehari-hari. Namun, di tengah riuhnya pasar smartwatch yang semakin canggih, jam tangan analog dengan desain klasik-minimalis juga masih menjadi favorit, Urbaners. Bahkan, lini jam tangan klasik ini nggak cuma dimiliki oleh brand-brand besar dari luar, tetapi juga brand lokal yang usianya masih di bawah 10 tahun.

Salah satunya adalah Lanccelot, brand jam tangan yang didirikan oleh Dharmawan Tanoto pada tahun 2014. Setelah mengamati industri perhiasan dan jam tangan, ia bertekad bahwa Indonesia yang berpenduduk 240 juta orang ini seharusnya memiliki original brand yang punya konsep desain dan identitas kuat. Yuk, kenalan lebih jauh sama jam tangan klasik Lanccelot!

 

Desain Klasik dan Timeless

Konsep Lanccelot yang klasik sengaja dirancang untuk tetap relevan di waktu kapan saja

Menurut Dharmawan, konsep dari Lanccelot adalah Classic and Timeless Watch yang mengusung kesan elegan dari jam tangan analog. Untuk memberikan nilai tambah bagi para pengguna, jam tangan ini selalu disertai dengan penunjuk tanggal. “Sehingga tetap memberikan kesan jam tangan klasik yang tidak lekang oleh zaman,” tutur Dharmawan, yang menjabat sebagai CEO Lanccelot.

Kesan “timeless” tersebut diterjemahkan melalui desain minimalis yang ditujukan bagi Urbaners penyuka jam tangan analog klasik dan minimalis. Sementara itu, kesan elegan ditampilkan melalui pemilihan warna-warna klasik seperti hitam, putih, biru navy, silver, atau emas. Dominasi jarum dan lingkar frame berwarna hitam juga memberi kesan formal dan mewah, didukung desainnya yang simplistik.

Karena konsep yang sederhana dan klasik, Dharmawan mengaku minat pembeli sangat tinggi terhadap setiap seri dari Lanccelot. Jam tangan ini mudah dipadupadankan dengan outfit apa aja, Urbaners. Bahkan, ukurannya yang nggak bulky juga membuat produk-produk Lanccelot uniseks, cocok kalau lo mau tukeran sama pasangan.

Dalam website-nya, lo bisa melihat sendiri siapa saja yang bisa memakai jam tangan minimalis ini. Mau bergaya seksi, edgy, atau elegan, entah itu lo karyawan kantoran atau pekerja lapangan, jam tangan Lanccelot bisa menyesuaikan suasananya dengan mudah.

 

Terinspirasi dari Nama Tokoh di Abad Pertengahan

Desain dari Lanccelot terinspirasi dari tokoh-tokoh ternama di abad pertengahan, yang lalu digunakan pula dalam penentuan nama produknya. Beberapa serial Lanccelot yang nggak boleh lo lewatkan adalah Aegis, Nero, Romans, Navigator, dan Pride of Indonesia.

Seri Aegis, antara lain menampilkan Aegis of Arthur yang merupakan salah satu best seller-nya. Jam uniseks ini memiliki bentuk persegi dengan sudut tumpul yang unik dengan metal strap warna rose gold. Case-nya tipis (hanya 7 mm) dengan base warna navy. Gaya minimalisnya terlihat dari penempatan penunjuk jamnya yang cuma empat: 12, 3, 6, dan 9. Sedangkan kombinasi warnanya menggambarkan kekuatan, keteguhan, dan keberanian King Arthur.

Tidak semua produk Lanccelot punya warna konvensional. Pemakainya juga bisa jadi ‘Ratu’ dengan desain berkelas warna ungu marun ini

Warna-warna klasik seperti hitam, emas, dan silver tentunya menjadi favorit sepanjang masa. Namun, lo juga bisa menemukan warna ungu seperti pada seri Romans Queen of Stanton Moor dari kategori Romans Queen. Seri yang terinspirasi dari Kekaisaran Romawi ini bodinya memakai material kayu purple heart, salah satu kayu termahal di dunia. Kayu ini aslinya berwarna coklat tua, tapi setelah ditebang lama-kelamaan berubah menjadi merah muda. Keistimewaan lain kayu dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan ini adalah tahan air dan tahan dari perubahan suhu. Cocok banget buat lo yang doyan tampil keren saat beraktivitas outdoor, Urbaners!

Lanccelot juga nggak lupa untuk menampilkan tokoh-tokoh sejarah lokal melalui seri Pride of Indonesia. Seri ini seluruhnya memakai material kayu, seperti Aegis of Flores yang dibuat dari kayu teak, kayu solid yang biasanya dijadikan furnitur. Warnanya coklat keemasan dengan wangi kayu yang khas, dan terutama dikenal dengan ketahanannya. Seperti seri lainnya, Aegis of Flores menggunakan mekanika Japanese Quartz Movement yang membuat akurasi jam tangan menjadi sangat baik.

Nama-nama jam Lanccelot diambil dari nama tokoh bangsawan terkemuka dalam sejarah Eropa

Selain desain yang indah dan berkelas, jam tangan Lanccelot memiliki komponen mesin yang dapat diandalkan. Mesin ini bekerja untuk menunjukkan waktu dan menggerakkan fungsi-fungsi lain secara akurat. “Untuk mesin jam, kami menggunakan mesin jam Miyota dari Jepang dikarenakan kualitasnya yang bagus. Lanccelot juga menggunakan bahan-bahan jam tangan terbaik seperti sapphire glass sebagai kaca jam tangan yang anti-gores dan anti-air,” kata Dharmawan.

Buat lo yang mau terlihat lebih maskulin, seri Nero King of Leofric bisa jadi pilihan. Ini merupakan salah satu dari seri terbaru yaitu Nero, yang memadukan jam tangan dengan bingkai dari kayu dan strap dari bahan kulit anak sapi dari Italia. Bentuknya bulat klasik dan minimalis. Paduan warna hitam-hitam, hitam-biru pada seri Nero King of Tiberias, atau hitam-merah seperti pada Nero Queen of Ariadne, disediakan dalam versi besar dan kecil kalau lo dan pasangan ingin tampil memakai jam yang sama.

 

Fokus ke penjualan online

Sekarang, Lanccelot sudah dikenal sebagai salah satu brand lokal yang melejit di pasaran internasional. Nggak cuma mengandalkan desain, Lanccelot juga punya kisah menarik di balik penciptaannya. Nama Lanccelot, yang mungkin sudah lo ketahui, terinspirasi dari Sir Lancelot du Lac –karakter fiktif yang merupakan pahlawan Camelot dan salah satu Ksatria Meja Bundar yang jadi orang kepercayaan King Arthur. Di era tersebut, Sir Lancelot dikenal karena semangat dan kedisiplinannya.

“Kami sepakat untuk mendirikan perusahaan dengan nama Brand Lanccelot yang semangat dan disiplinnya bisa menjadi inspirasi bagi Lanccelot. Kelebihan brand ini adalah karena kami selalu memiliki cerita dan konsep mendalam untuk setiap produk, sehingga meninggalkan kesan tersendiri untuk setiap pembeli,” jelas Dharmawan.

Seiring semakin dikenalnya nama Lanccelot, Dharmawan juga bertekad untuk bekerja dengan semangat dan disiplin dalam mengembangkan bisnisnya. Tentunya, dengan tetap memegang konsep dasar medieval. Selain jam tangan  yang mampu bersaing di arena luar negeri, Lanccelot juga menambah lini produknya dengan menciptakan berbagai perhiasan dan waist bag.

Saat ini menurut Dharmawan Lanccelot masih berfokus melakukan penjualan secara online, supaya bisa menjangkau pelanggan di mana pun termasuk di luar negeri. Namun, kalau lo tertarik mengamati desain dan kualitas produknya dengan lebih jelas, lo juga bisa mengunjungi offline store-nya yang berlokasi di Mall Taman Palem Lt GF Blok D no 72, Jakarta, Urbaners!

 

 

Comments
Fitra Abimanyu
Keren JG nih
Radhitya
bagus jg nih