Trending
Senin, 30 Maret 2015

Why Barefoot Running?

  • Share
  • fb-share
Why Barefoot Running?

Kalau biasanya trend olahraga lari membuat lo sibuk mencari sepatu lari yang bersol tebal, maka trend barefoot running kali ini berbeda. Barefoot running justru “menuntut” lo untuk berlari dengan telanjang kaki atau sepatu lari yang bersol tipis. Karena itulah, barefoot running juga dikenal dengan sebutan “minimalism running” atau “natural running”. Para penggiat barefoot running pun menyebut diri mereka sendiri dengan istilah “minimalist”.

Mungkin lo mengira kalau barefoot bakal nggak nyaman, namun para minimalist dan sebagian peneliti berani menyatakan hal yang sebaliknya. Dengan berlari tanpa alas kaki, lo justru lebih bisa menguatkan kaki dan mengurangi kemungkinan cedera kronis. Cara ini juga membuat lo menapak dengan kaki bagian depan terlebih dahulu, sehingga kaki terasa lebih nyaman dan natural saat berlari. Selain itu, kaki yang ringan tanpa beban mampu meningkatkan kecepatan dan efisiensi berlari.

Dalam barefoot running, pergelangan kaki dan kaki bagian bawah bakal bekerja lebih keras untuk menyokong badan lo. Jadi, sebelum benar-benar melakukan barefoot running, ada baiknya lo melakukan beberapa latihan untuk menguatkan bagian kaki tersebut. Contoh latihannya meliputi praktik menahan beban tanpa alas kaki, berjalan dengan menggunakan sepatu bersol tipis, memperpanjang waktu latihan agar tubuh bisa lebih beradaptasi, dan belajar mengatur kesabaran maupun fleksibilitas kaki.

Tapi, kalau lo nggak mau melakukan barefoot running dengan bertelanjang kaki, jangan khawatir. Mengingat barefoot running yang sedang happening, banyak produsen sepatu yang semakin giat meluncurkan sepatu lari bersol tipis alias sepatu minimalist. Bahkan, produsen sepatu olahraga ternama, seperti New Balance dan Nike, nggak mau ketinggalan untuk turut serta dalam euforia barefoot running ini.

Produk andalan dari New Balance adalah “Minimus Zero”. Sol yang didesain secara detail, beban yang sangat ringan, dan harga yang “reasonable” membuat sepatu ini banyak dilirik oleh para minimalist. Sedangkan, sang saingan besar, Nike, membanggakan produknya yang bernama “Nike Free”. Sepatu minimalist ini memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi, sehingga mampu menyesuaikan tiap gerakan kaki ketika berlari. Nike Free juga hadir dalam berbagai nilai signifikansi yang berbeda. Semakin rendah nilai signifikansi, maka semakin tepat pula untuk barefoot running.

Yang wajib diingat adalah barefoot running tetap nggak bisa menjauhkan lo dari kemungkinan luka atau cedera. So, do you dare to be a minimalist?

 

 

 

 

Comments
Riza Astuti
Dalam barefoot running, pergelangan kaki dan kaki bagian bawah bakal bekerja lebih keras untuk menyokong badan lo. Jadi, sebelum benar-benar melakukan barefoot running, ada baiknya lo melakukan beberapa latihan untuk menguatkan bagian kaki tersebut.
subkhan al'aziz
nice infonya