Trending
Kamis, 07 Mei 2015

Hacking Human Body

  • Share
  • fb-share
Hacking Human Body

Kalau denger kata “hacking”, lo mungkin langsung terbayang dengan seperangkat program komputer atau yang semacamnya. Hal ini wajar, mengingat hacking memang biasa dilakukan dalam dunia digital. Meski demikian, hacking nggak bener-bener hanya terbatas pada program digital aja. Di tangan para biologis, tubuh manusia juga bisa di-hack.

Sekelompok biohackers bernama Science for the Masses telah membuat percobaan pada penglihatan mata manusia. Mereka berusaha agar mata manusia mampu melihat dengan jelas dalam kegelapan, tanpa bantuan alat penerangan apa pun. Menggunakan bahan chlorophyll analog (Chlorin e6 atau Ce6), mereka berhasil menciptakan tetes mata yang membuat mata manusia normal bisa melihat di dalam kegelapan. Ce6 ssendiri hanya bisa didapatkan dari ikan yang berada di perairan laut dalam. Sejak sekitar tahun 1960, bahan ini sudah digunakan untuk pengobatan kanker. Ce6 juga sering dimanfaatkan untuk perawatan terhadap penyakit rabun senja.

Khusus untuk penelitian kali ini, salah satu anggota tim Science for the Masses, Gabriel Licina, rela menjadi “kelinci percobaan”. Sedangkan, salah seorang medical officer, Jeffrey Tibbetts, bertugas untuk meneteskan 50 mikroliter Ce6 ke mata Licina. Dosis tersebut merupakan dosis yang sangat rendah dan efeknya baru terasa setelah satu jam kemudian. Licina dan sekelompok peneliti pun pergi ke tempat yang gelap untuk mengetes hasil hacking human body tersebut.

Awalnya, Licina hanya mampu melihat dalam jarak pandang 10 meter saja. Lalu, perlahan-lahan, dia bisa melihat dalam jarak pandang yang semakin jauh. Dia bahkan bisa mengidentifikasi seseorang yang sedang berdiri di balik pohon dalam jarak 50 meter. Hasil akhir uji coba ini menunjukkan bahwa Licina berhasil mengenali semua objek secara 100% akurat. Sementara, sekelompok peneliti yang nggak ditetesi Ce6 hanya mampu mengenali sekitar sepertiga objeknya saja.

Walau tampak meyakinkan, namun tetes mata Ce6 masih dalam tahap pengembangan. Kelompok biohackers yang bermarkas di Tehachapi, Los Angeles, California ini masih harus melakukan serangkaian tes lainnya. Mereka berharap hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bayangkan, sekelompok tim penyelamat yang harus bekerja di kegelapan malam jelas bisa sangat terbantu dengan kehadiran tetes mata Ce6 tersebut. Mungkin saja, suatu hari nanti, tim SAR mampu bekerja tanpa senter lagi di malam hari.

Source : scienceforthemasses.org, www.pbs.org, mic.com

 

 

Comments
Sadam Husaeni tulloh
Kerennnn bangetttt bossss
RAHAYU
Kalau denger kata “hacking”, lo mungkin langsung terbayang dengan seperangkat program komputer atau yang semacamnya. Hal ini wajar, mengingat hacking memang biasa dilakukan dalam dunia digital. Meski demikian, hacking nggak bener-bener hanya terbatas pada program digital aja. Di tangan para biologis, tubuh manusia juga bisa di-hack.