Trending
Selasa, 20 Oktober 2015

Pesawat Tanpa Mesin Pertama

  • Share
  • fb-share
Pesawat Tanpa Mesin Pertama

Untuk sampai ke luar angkasa, tentu lo membutuhkan pesawat bermesin jet atau roket sekalipun. Tapi, lo harus berterima kasih pada kecanggihan teknologi yang membuat para spesialis penerbangan berhasil menciptakan kapal layang (glider) tanpa mesin untuk menembus lapisan stratosfer. Pesawat tersebut diberi nama Perlan 2.

Ternyata penelitian untuk pesawat Perlan 2 sudah dilakukan sejak tahun 1992 silam. Tentu peran NASA nggak terlepas dari proyek ini, Urbaners, mengingat bahwa Einar Enevoldson lah yang mengembangkan pesawat Perlan 2. Enevoldson merupakan seorang pilot tes terbang dari NASA.

 

Mirip Layang-Layang

Untuk dapat bergerak dan terbang tinggi, Perlan 2 memanfaatkan angina dan gelombang gunung. Persis banget seperti layang-layang, kan? Nah, misi pertama Perlan 2 adalah menembus tepi luar angkasa atau lapisan stratosfer. Nggak usah khawatir, Urbaners. Perlan 2 sudah dirancang sedemikian rupa agar mampu menghadapi arus udara dan angin kencang di daerah pegunungan dan kutub yang bisa mengantarkan mereka ke stratosfer.

Sebelum benar-benar diterbangkan menuju stratosfer, Airbus North America selaku penyokong proyek ini telah melakukan uji coba pada beberapa waktu lalu. Uji coba tersebut dilakukan di langit Roberts Field, Redmond Municipal Airport, Oregon, Amerika Serikat. Saat diterbangkan Perlan 2 mampu menembus ketinggian 1.525 meter hanya dengan memanfaatkan arus angin!

Proyek Perlan 2 ini dilakukan dengan tujuan untuk membuka dunia penemuan baru yang terkait dengan penerbangan ketinggian ekstrim, perubahan iklim, dan eksplorasi luar angkasa. Asyiknya lagi, karena Perlan 2 nggak punya mesin, lo orang-orang nggak perlu khawatir dengan pencemaran udara.

 

Siapkan Rekor Baru

Meski uji coba tersebut berhasil, pencapaian Perlan 2 masih jauh dari target ketinggian yang ingin dicapai oleh Airbus North America pada tahun 2016 nanti. Untuk mencapai lapisan stratosfer, Perlan 2 harus mampu terbang pada ketinggian 27.430 kilometer. Ketinggian itu bahkan melampaui rekor dunia saat ini yang dipegang oleh pesawat bermesin jet bernama Blackbird.

Rencananya, Perlan 2 akan melakukan penerbangan tersebut di daerah Kutub Utara. Menurut penelitian, kecepatan aliran angin di daerah Kutub Utara dapat mencapai 260 knot. Hal tersebut diharapkan dapat menerbangkan Perlan 2 hingga lapisan atmosfer tertinggi dengan kecepatan 643 kilometer per jam.

Kalau pemecahan rekor ke stratosfer berhasil, rencananya Perlan 2 akan digunakan untuk penelitian ozon, cuaca, dan iklim. Urbaners, kita doain sama-sama semoga rencana mereka di tahun 2016 berhasil, ya.

 

Source: nbcnews.com , Info-teknologi-baru.blogspot.co.id , Techno.okezone.com

 

 

Comments
ALFAN EDY KURNIAWAN
Meski uji coba tersebut berhasil, pencapaian Perlan 2 masih jauh dari target ketinggian yang ingin dicapai oleh Airbus North America pada tahun 2016 nanti. Untuk mencapai lapisan stratosfer, Perlan 2 harus mampu terbang pada ketinggian 27.430 kilometer. Ketinggian itu bahkan melampaui rekor dunia saat ini yang dipegang oleh pesawat bermesin jet bernama Blackbird.
DENNY ADHY NUGROHO
Meski uji coba tersebut berhasil, pencapaian Perlan 2 masih jauh dari target ketinggian yang ingin dicapai oleh Airbus North America pada tahun 2016 nanti. Untuk mencapai lapisan stratosfer, Perlan 2 harus mampu terbang pada ketinggian 27.430 kilometer. Ketinggian itu bahkan melampaui rekor dunia saat ini yang dipegang oleh pesawat bermesin jet bernama Blackbird.