Trending
Selasa, 16 Februari 2016

Teknologi Google Fiber di Indonesia

  • Share
  • fb-share
Teknologi Google Fiber di Indonesia

Jika membahas tentang internet, Indonesia nggak boleh terlalu membanggakan diri karena koneksi kita masih sering diasosiasikan dengan kata lemot. Tetapi, baru-baru ini, kabarnya Google sedang melakukan pendekatan dengan pemerintah Indonesia agar proyek Google Fiber mereka dapat diaplikasikan di sini. Google Fiber merupakan layanan akses internet dan TV berlangganan yang ditujukan untuk kebutuhan rumah tangga. Wah, koneksi internet dari Google? Count me in!

 

Pertemuan Google dan Menkominfo

Pada akhir tahun lalu, tepatnya tanggal 28 Desember 2015, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendapat tamu spesial dari salah satu pendiri Google, yakni Sergey Brin. Ia disambut langsung oleh Rudiantoro, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), yang tertarik untuk mempelajari Google Fiber. Beliau bahkan mengatakan kepada Brin bahwa pihaknya ingin mengirim orang untuk belajar tentang teknologi tersebut. Dan Brin pun menyetujui ide dari Rudiantoro.

Di Amerika, Google memang tengah melebarkan sayap bisnis menjadi Mobile Virtual Network Operator (MVNO) melalui Google Fiber. Dengan begitu, Google dapat menjadi penyedia jasa telekomunikasi dengan memanfaatkan infrastruktur yang disewakan oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi. Dan hal tersebutlah yang sedang menjadi fokus Brin di Indonesia, yakni melakukan uji teknis Google Loon untuk menyebarkan wi-fi melalui balon udara dengan bantuan Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

 

Percepatan Pembangunan Fixed Broadband

Pertemuan yang dilakukan antara Menkominfo dan Brin bukan cuma untuk melancarkan proyek Google Fiber di Indonesia, Urbaners. Kemenkominfo telah mempelajari inisiatif Google Fiber yang mencakup adanya kerja sama baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah di Amerika Serikat, serta penyelenggara teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu referensi percepatan pembangunan fixed broadband pada tahun 2016 di Indonesia.

Saat ini, baru ada sedikit perusahaan yang menawarkan layanan fixed broadband, di antaranya adalah Telkom, Link Net, MNC Play, dan Biznet. Itulah mengapa peluang pertumbuhan fixed broadband di Indonesia dinilai cukup besar. Dan Kemenkominfo memang menjadikan fixed broadband sebagai salah satu program Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) yang ditargetkan rampung pada tahun 2019. Untuk tahun ini, fixed broadband bakal fokus pada pembangunan infrastruktur berbasis kabel serat optik.

 

Sayangnya, meski kedatangan Sergey Brin disambut dengan baik oleh Menkominfo, Google Fiber belum mendapat lampu hijau untuk diterapkan di Indonesia. Ya, Urbaners, Menkominfo mengatakan bahwa pihaknya belum tentu bakal menyetujui teknologi tersebut termasuk Drone dengan kecepatan internet 5G. Semoga Menkominfo berubah pikiran sehingga lo dan penduduk Indonesia lain bisa menikmati koneksi internet dari Google Fiber.

 

 

Source: cnnindonesia.com, indotelko.com, bisnis.tempo.co

Comments
DEVI TRI HANDOKO
Saat ini, baru ada sedikit perusahaan yang menawarkan layanan fixed broadband, di antaranya adalah Telkom, Link Net, MNC Play, dan Biznet. Itulah mengapa peluang pertumbuhan fixed broadband di Indonesia dinilai cukup besar. Dan Kemenkominfo memang menjadikan fixed broadband sebagai salah satu program Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) yang ditargetkan rampung pada tahun 2019. Untuk tahun ini, fixed broadband bakal fokus pada pembangunan infrastruktur berbasis kabel serat optik.
INTAN FINDIA ANGRAINI
Sayangnya, meski kedatangan Sergey Brin disambut dengan baik oleh Menkominfo, Google Fiber belum mendapat lampu hijau untuk diterapkan di Indonesia. Ya, Urbaners, Menkominfo mengatakan bahwa pihaknya belum tentu bakal menyetujui teknologi tersebut termasuk Drone dengan kecepatan internet 5G. Semoga Menkominfo berubah pikiran sehingga lo dan penduduk Indonesia lain bisa menikmati koneksi internet dari Google Fiber.