Trending
Kamis, 11 Oktober 2018

Wayang Jogja Night Carnival III, Usaha Melestarikan Budaya Wayang

  • Share
  • fb-share
Wayang Jogja Night Carnival III, Usaha Melestarikan Budaya Wayang

Wayang merupakan salah satu budaya Hindu yang sudah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Ketika Islam masuk ke Indonesia, wayang mengalami modifikasi yang cukup besar, terutama pada cerita dan penambahan penokohan yang lebih menonjolkan Islam. Walisongo, salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa, menggunakan wayang sebagai alat untuk mengenalkan Islam kepada penduduk. Hasilnya bisa dilihat sampai sekarang, banyak sekali masyarakat di Pulau Jawa yang masih tertarik melihat pentas wayang.

Di Yogyakarta, kota yang masih sangat kental budaya Jawa, pada hari minggu 7 Oktober 2018 kemarin baru saja selesai menyelenggarakan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) III. Menariknya, di acara ini nggak hanya ditampilkan wayang dalam bentuk kulit, tetapi juga berupa patung dan wayang orang. Tujuannya agar wayang bisa terus lestari dari generasi ke generasi.

 

60 ribu warga Yogyakarta dan sekitarnya tumpah ruah

Dari pagi hingga malam hari, Yogyakarta berubah menjadi kota wayang. Masyarakat Yogyakarta pun tumpah ruah di 3 panggung yang menjadi pusat karnival. Pertama ada di Jalan Jenderal Sudirman, di depan Tugu Pal Putih, dan terakhir di depan kantor KR di jalan Margo Utomo. Nggak ketinggalan pertunjukan street art pada malam hari yang menampilkan patung wayang berukuran besar. Ada Hanoman, Dewa Siwa, Kresna, dan lakon wayang terkenal lainnya.

Total ada 1400 peserta yang turut memeriahkan acara ini. Dilansir dari akurat.co, 1400 peserta tersebut datang dari 14 kecamatan yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Pembuatan patung ini juga dibuat semenarik mungkin, tujuannya agar para masyarakat Yogyarkata pada khususnya dan seluruh warga Indonesia pada umumnya bisa terus mengenal wayang sebagai budaya asli Indonesia.

Baca juga: Rekomendasi Penginapan Murah di Jogja

Wayang era sekarang

Ada banyak sekali jenis wayang baru yang muncul karena pengaruh budaya setempat atau bahkan budaya modern. Mungkin lo pernah melihat bagaimana wayang golek atau wayang boneka sering muncul di layar televisi. Bentuknya yang lucu dan lebih modern dari wayang kulit diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk melestarikan wayang.

Kalau lo sendiri gimana, Urbaners? Apakah lo tertarik dengan para tokoh wayang?

 

 

 

Source: akurat.co

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Sandi Widiyantoro
Wayang harus terus dilestarikan