Trending

Adra Karim dan Sederet Pengalaman Internasional

Azfansara Karim atau yang biasa dikenal dengan nama Adra Karim merupakan seorang keyboardist dalam band Tomorrow People Ensemble, sekaligus juga aktif bermusik bersama band Getah, Potret, dan musisi Andien. Menggeluti genre jazz, Adra Karim punya segudang pengalaman yang membuatnya dikenal sebagai satu dari segelintir pemain Hammond organ. Simak perjalanan karir dan kebiasaan bermusik #MumpungLagiDirumah sang musisi, dosen, arranger, dan komposer yang satu ini

Berawal dari Musik Klasik, Merambah Jazz

Adra Karim nggak langsung menggeluti genre jazz. Semuanya bermula dari pengalamannya saat les piano klasik. Setelah mahir bermain piano, Adra pun belajar cara memainkan lagu-lagu pop untuk bisa melakukan jam session bersama teman-temannya. Dari aktivitas nge-band bersama teman SMA, Adra akhirnya diperkenalkan dengan genre acid jazz yang berakar dari genre jazz.

“Sejak itu, ketika di akhir SMA saya mulai mencari-cari guru untuk mengajar saya bermain jazz. Waktu kuliah saya ikut workshop-workshop jazz,” ujar Adra ketika mengingat awal mula ia memutuskan untuk fokus pada genre jazz. Adra juga menyebutkan bahwa ia sempat bekerja dulu seusai kuliah, kemudian berhenti untuk sekolah musik di Belanda.

Sekarang, Adra tergabung dalam band jazz Tomorrow People Ensemble dan aktif juga bersama band Tuslah dan Her Coat of Arms. Dalam bermusik, Adra tetap setia dengan instrumen piano dan keyboard. Nggak hanya manggung di festival jazz lokal saja, tetapi Adra juga disibukkan dengan kegiatan manggung di panggung internasional, seperti tur bersama Her Coat of Arms di Spanyol, Festival Blue Note dan Festival Jalan Kanazawa di Jepang bersama Tomorrow People Ensemble.

Cinta Mendarah Daging pada Hammond

Tampilan tuts Hammond organ lengkap dengan perangkatnya

Secara spesifik, Adra mengambil jurusan Jazz Organ dan menjadikan Hammond organ sebagai alat musik utamanya saat duduk di bangku kuliah di ArtEZ Academy of Music dan Prince Claus Conservatorium di Belanda. Selain memang karena menyukai instrumen ini, Adra juga mengaku nggak menemukan pengajar serta alat untuk belajar main Hammond sebelumnya.

Terinspirasi dari legenda Jimmy Smith dan James Taylor Quartet, Adra berkomitmen untuk memasukkan Hammond organ ke dalam karya musiknya bersama Tomorrow People Ensemble. Menurutnya, Hammond memang memiliki suara yang khas, tetapi cukup versatile dan terdengar keren bila dimainkan dalam genre jazz.

Setelah membaca buku mengenai Hammond organ, sebuah kado dari Ricky Lionardi, Adra semakin mantap untuk menekuni Hammond organ di Belanda. Adra menyebutkan juga jadi sangat tertarik untuk membentuk organ trio.

Bahkan, Adra juga tetap aktif memainkan Hammond kesayangannya #MumpungLagiDirumah. Adra juga ikut kolaborasi dalam MLDSPOT Instaclass: Learn to Play Like Adra Karim di Mei lalu untuk sambil mengajarkan teknik bermain Hammond, bercerita seputar jazz, dan jam session bersama audiens.

Meleburkan Jazz dengan Musik Tradisional

Adra Karim yang mengenakan kaos polos sedang menekan tuts keyboard

Adra sendiri pernah menggelar concerto jazz Hammond organ di Spanyol, bekerja sama dengan Andreas Arianto untuk komposisi musik. Memang bukan hal yang biasa, tetapi Adra mengaku bahwa para audiens senang dengan sajian musik yang ia kemas dengan apik bersama alunan organ khas ini. Adra juga menggabungkan jazz dengan musik tradisional Bali, dua hal yang sempat ia jadikan sebagai topik thesis.

Motivasi Adra untuk memasukkan elemen musik tradisional Bali semakin kuat, mengingat pamor musik tradisional Indonesia yang semakin menurun sejak tahun 80-an. Menurut Adra, Indonesia cukup unik karena musik-musik populer Tanah Air kental dengan gaya musik Barat, bahkan nggak sama sekali terdengar ciri khas budaya Indonesia.

Sources: Cadaazz, Whiteboard Journal, The Jakarta Post.