Trending

Antusiasme, Nama Tengahnya Jogjakarta

MLD Spot Stage Bus Jazz Tour kembali mengunjungi Jogjakarta. Kota yang spesial ini, kembali menjadi tempat untuk meninggalkan kesan mendalam untuk semua orang yang datang ke pertunjukan.

Pertunjukan yang diselenggarakan di Sahid J-Walk di bilangan Babarsari, Sleman ini, terbukti bisa mengundang minat banyak orang untuk datang dan menikmati musik jazz di hari Minggu yang pelan.

Kompleks perbelanjaan yang belum lama berdiri ini, punya ruang luas untuk menampung mereka yang ingin menyelesaikan akhir pekan dengan menyaksikan Sierra Soetedjo dan Teza Sumendra. Yang paling seru, ada ‘bonus’ yang hadir bagi penonton yang datang: Kehadiran Kua Etnika, band jazz yang bisa dibilang paling berpengaruh di Jogjakarta.

Band beranggotakan delapan orang pimpinan Djaduk Ferianto ini memanaskan malam ketika mulai bermain sekitar pukul tujuh malam. Tidak biasanya mereka main di awal. Puluhan penggemar mereka pun sudah setia menunggu di bibir bus. Karena personil dan peralatannya banyak, Kua Etnika memakan sedikit ruang di ujung panggung berjalan ini.

“Karena kami Jawa yang coba memainkan jazz, maka jadinya seperti ini,” ujar Djaduk Ferianto berkelakar di awal-awal set. Permainan yang bagus dan campuran humor yang khas, membuat Kua Etnika menarik.

Setelah memainkan kurang lebih lima lagu berdurasi panjang, set Kua Etnika pun berakhir. Penonton di baris depan nampak kekurangan, masih merasa belum puas. Tapi, malam harus dilanjutkan.

Setelah Kua Etnika menuntaskan aksi mereka, giliran Sierra Soetedjo naik panggung. Ini merupakan kota ketiga baginya setelah sebelumnya tampil di Bandung dan Tasikmalaya.

Kendati bermain berturut-turut selama tiga hari, ia nampak tidak kendor sedikitpun. Stamina yang baik membuatnya bisa menampilkan pertunjukan yang menarik. Dengan campuran materi sendiri dan sejumlah lagu cover version, ia berhasil membuat malam jadi makin hangat.

Ia berhasil menjadi jembatan yang baik bagi mereka yang telah sabar menunggu Teza Sumendra main. Penyanyi laki-laki yang sedang naik panggung ini menjadi pemuncak MLD Spot Stage Bus Jazz Tour 2016 di Jogjakarta. Sempat absen di Tasikmalaya, ia kembali lagi dengan energi yang penuh di kota ini.

Teriakan yang tidak berhenti dari penonton mengiringi penampilannya. Cukup unik, karena ini berhasil membawa sebuah pengalaman menyaksikan pertunjukan jazz yang baru. Musik jazz biasanya paling banter menghasilkan goyangan-goyangan kecil di penonton, tapi Teza Sumendra tidak begitu. Sedari awal, penonton berteriak setiap kali ia menyelesaikan sebuah lagu. Mereka begitu antusias menyambut penyanyi penuh talenta ini.

Teza juga bukannya tidak berperan menciptakan suasana yang model begini. Dengan jarak yang tidak jauh antara bus yang telah disulap menjadi sebuah panggung dan penonton, ia tidak sungkan untuk turun ke bawah dan bernyanyi bersama penggemarnya.

Interaksi yang seperti ini, membuat set yang ia mainkan tidak membosankan sama sekali. Malah jadi, spesial. Kehangatan yang muncul antara penampil dan penonton, kembali terjadi di Jogjakarta.

Malam berakhir pukul 22.30 WIB tanpa terasa. Sayang sekali, penampilan harus disudahi. Kesan mendalam, pasti dikantongi masing-masing orang yang ada Sahid J-Walk malam itu.