Trending

Berlari dengan Digital Smart Insoles

Olahraga lari emang lagi booming-boomingnya di Indonesia. Hampir setiap minggu kita bisa melihat beragam event lari yang diadakan sejumlah event organizer. Entah siapa yang memulai tren ini, tapi memang lari jadi olahraga yang paling mudah untuk dilakukan siapa saja.

Gak perlu skill khusus atau tempat khusus untuk melakukan lari, jadi lah olahraga ini digemari semua kalangan. Tapi, sangkin mudahnya kebanyakan orang sering melupakan risiko yang bisa terjadi akibat dari posisi lari yang salah. Beberapa kemungkinan cidera yang bisa dialami adalah otot stress, cidera lutut dan engkel. 
Lalu, bagaimana caranya untuk mengetahui bagaimana posisi lari yang ideal untuk kita? Para inovator dari Bangalore, India menciptakan Stridalyzer Smart Insoles, sebuah alat yang bisa mendeteksi kinerja otot kaki sewaktu berlari.

Stridalyzer adalah rangkaian sensor yang ditanam dalam alas sepatu berfungsi merekam segala pergerakan otot kaki dan memberikan catatan-catatan penting melalui aplikasi di smartphone. Data yang diberikan bisa digunakan untuk evaluasi teknik lari agar semakin baik. Mirip seperti pelatih pribadi!

Cara Kerja Stridalyzer
Sebelum berlari, pastikan aplikasi sudah terhubung dengan sensor yang ada di alas sepatu. Para inovator merancang aplikasi bisa memberikan respon secara langsung berupa “alert” jika sensor mendeteksi adanya kesalahan gerak saat berlari. 

Sebanyak 42% cidera yang dialami para pelari adalah cidera lutut. Oleh sebabr itu aplikasi Stridalyzer memberikan prioritas utama untuk mendeteksinya. Pengguna akan mendapatkan stress map yang mengambarkan beban otot pada lutut dan kaki.

Aplikasi Stridalyzer juga akan memberikn report ketika selesai berlari. Jika aplikasi lain hanya memberikan informasi jarak tempuh, maka Stridalyzer jauh lebih lengkap. User akan mendapatkan data yang bisa digunakan untuk memperbaiki teknik dan posisi berlari. Nggak menutup kemungkinan, Stridalyzer bisa memberikan panduan memilih sepatu running yang pas buat Urbaners.