Trending

Google Waze Rider Bukan Seperti Uber

Dibangun sejak tahun 2006 dan dibeli Google pada tahun 2013, menjadikan Waze sebagai pilot project Google. Google yang mengetahui bahwa Waze ini akan menjadi salah satu alternatif para pengguna yang sedang berkendara selain Google Maps. Google Maps mungkin mempunyai salah satu fitur tersebut, tetapi yang lebih ditekankan oleh Waze adalah fitur berkendara. Nah, pada bulan Oktober 2016 ini tepatnya di San Francisco, Google Waze mengeluarkan Google Waze Rider, fitur yang sekilas mirip seperti Uber tetapi bukan.

 

Lebih murah dan bukan mengambil keuntungan

Persamaan Google Waze Rider dengan Uber adalah mereka sama-sama mempunyai pelayanan mengantarkan pengguna. Tetapi perbedaannya adalah jika Uber ini mempunyai tarif yang mahal sedangkan Waze Rider ini sangat-sangat murah. Jika per kilometernya Uber bisa mencapai 1 dolar (14 ribu rupiah) per kilometer, maka Waze Rider hanya 0.5 dolar atau 50 sen (7 ribu rupiah).

Lalu jika di Uber ada persyaratan yang cukup ribet untuk mendaftar menjadi supir, maka di Waze Rider nggak demikian Urbaners. Nantinya di Waze Rider akan mengecek sendiri apakah lo memang sering lewat di jalan ini atau nggak dan setelah itu menjadi rute rutin , lo bisa “otomatis” ikutan program Google Waze Rider.

Nah selain itu perbedaan mencolok dari Waze Rider adalah para penggunanya nanti nggak akan memanfaatkan Waze Rider ini sebagai sumber keuntungan. Pertama karena keuntungan sangat-sangat sedikit, nantinya Waze Rider ini adalah bersifat sebagai alat untuk nebeng.

 

Masih belum sempurna

Beberapa website teknologi di Amerika Serikat sudah mencoba aplikasi Google Waze Rider dan menemukan beberapa fitur yang masih belum sempurna. Salah satunya adalah masih belum munculnya lokasi sopir yang akan menjemput. Padahal seharusnya aplikasi ini sudah sempurna ketika diuji coba di San Francisco.

Nantinya ketika sukses digunakan, Waze Rider ini dapat menjadi salah satu cara menumpang dengan aman, nyaman dan tentunya murah.

 

Source: theverge.com