Trending

Mahasiswa Indonesia Siap Luncurkan Satelit Nano

Urbaners tentu tahu Uni Soviet berhasil mencatat sejarah sebagai negara pertama yang meluncurkan satelit ke luar angkasa. Prestasi membanggakan itu kini mengilhami mahasiswa Indonesia yang berhasil menciptakan satelit nano. Hebatnya, mereka adalah mahasiswa angkatan tahun pertama dari Surya University.

Pendiri dan rektor Surya University, Yohanes Surya mengklaim, satelit nano buatan anak didiknya ini lebih murah ketimbang satelit standar yang sudah ada. Satelit nano karya mahasiswa Surya Univeristy ini hanya dibanderol sekitar Rp 1-2 miliar per unit. Hebatnya lagi, satelit ini sudah bisa menjangkau hingga Aceh sampai Papua.

Satelit berukuran kecil atau nano ini dibuat untuk kebutuhan teknologi komunikasi khususnya internet di masa mendatang. Ke depannya, satelit nano juga akan difungsikan sebagai alat komunikasi dan pemetaan. Keunggulan lain dari satelit nano adalah mampu beroperasi pada ketinggian antara 700-1.000 kilometer di atas permukaan bumi, berbeda dengan satelit standar yang hanya beroperasi di atas ketinggian 36 ribu kilometer.

Proses penggarapan satelit nano ini Surya University dibantu oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Dalam kesepakatannya, PSN hanya membantu dari solar cell-nya saja, sementara untuk pembuatan dari rangkaian dan sirkuit akan langsung dilakukan oleh para mahasiswa.

Akhir 2017 mendatang, satelit nano ini ditargetkan sudah bisa mengangkasa. Produsen satelit asal China, yakni China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) mengaku tertarik dengan satelit nano rancangan Surya University, namun belum ada kesepakatan di antara kedua belah pihak.

Tahun 1976, Indonesia resmi memiliki satelit komunikasi pertama bernama PALAPA A1 namun buatan impor. Hingga akhirnya pada 2006, Indonesia baru mampu membuat satelit sendiri. Sejak itulah satelit buatan anak bangsa mulai dikembangkan dan diluncurkan, baik untuk kebutuhan komunikasi hingga memantau keamanan negara ini.

Keberhasilan menciptakan satelit juga pernah diukir mahasiswa dari 6 perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, ITB, UI, ITS, PENS, dan ITT Bandung. Satelit itu diberi nama IINUSAT atau Indonesian Inter University Satellite. Satelit ini tercipta berkat campur tangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Satelit IINUSAT diharapkan menjadi penggerak para akademisi Tanah Air untuk meluncurkan satelit-satelit baru.

 

Source: Detik.com, lapan.go.id