Trending

Mengunjungi Danau Kaco, Telaga Jernih bak Cermin Refleks

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki kondisi alam yang beragam. Oleh karena itu, pemerintah pun menetapkan beberapa wilayah sebagai taman nasional yang berguna untuk melestarikan alam dan keasliannya. Salah satu keaslian alam yang harus lo rasakan secara langsung adalah Danau Kaco yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.

Keaslian dari Danau Kaco ini membuatnya memiliki air yang sangat jernih, bahkan lo bisa melihat dasar danau tersebut. Meski begitu, kedalaman danau yang terletak di taman nasional terbesar di Pulau Sumatera ini belumlah diketahui. Pasalnya, belum ada peneliti yang berhasil mencapai dasar danau ini dan telah kehabisan oksigen lebih dahulu.

Bagaikan Cermin

Kejernihan yang dimiliki oleh Danau Kaco ini pun ibarat cermin refleksi bagi Anda

Terletak 500 km dari pusat Kota Jambi, butuh lebih dari setengah hari untuk mencapai danau indah ini. Sepuluh jam perjalanan yang perlu dilakukan dari kota menuju Sungai Penuh. Lalu, lo harus melanjutkan perjalanan lagi menuju Desa Lumpur selama 45 menit. Dari Desa Lumpur inilah perjalanan yang sebenarnya dimulai, sebab lo nggak bisa lagi menggunakan kendaraan. Lo diharuskan untuk berjalan selama kurang-lebih 4 jam untuk melihat sendiri kejernihan Danau Kaco.

Tidak hanya jernih air yang akan membuat lo merefleksikan diri dengan melihat bias wajah di permukaannya. Namun, bagaimana lo menghabiskan waktu dalam perjalanan bersama teman-teman pun akan menjadi refleksi tersendiri untuk diri lo. Tahukan pepatah yang menyebutkan kalau sifat asli seseorang akan muncul saat melakukan perjalanan, terutama yang tidak mudah. Mungkin, perjalanan lo menuju Danau Koca ini akan menonjolkan sisi diri lo yang lain, yang sebenarnya dan belum lo sadari.

Selain perjalanan, lo pun bisa merefleksikan diri dari Danau Koca melalui legenda yang ia miliki. Masyarakat sekitar percaya bahwa kejernihan dan warna terang yang dimiliki Danau Koca berasal dari batu mulia yang diberikan para pemuda untuk melamar seorang putri Raja Gagak yang bernama Napal Melintang.

Putri Napal sangatlah cantik karenanya banyak pria yang ingin menikahinya. Pria-pria tersebut memberikan berbagai intan dan permata agar mendapat restu dari ayahnya. Namun, Raja Gagak dan ketamakannya pun memilih untuk tidak menikahkan anaknya dengan siapa pun dan malah menenggelamkannya beserta batu mulia yang diberikannya ke danau. Danau itulah yang dipercaya sebagai Danau Kaco hari ini.

Legenda Putri Napal

Camping di pinggir Danau Kaco sambil menikmati pemandangan yang memanjakan mata

Terlepas dari legenda Raja Gagak dan Putri Napal, Danau Kaco memang memiliki keindahan yang luar biasa. Ia dapat menjadi terang ketika malam bulan purnama. Oleh karena itu, tak sedikit pengunjung yang memutuskan untuk berkemah dan menunggu danau tersebut berpendar indah pada malam.

Keindahan Danau Kaco memang menggoda untuk disaksikan secara langsung. Akan tetapi, letaknya yang berada di hutan membuat lo yang berniat untuk menginap di sana harus membawa bekal yang cukup. Jangan lupa untuk membawa baju ganti karena lo harus menikmati bermain air di danau jernih ini. Lo pun bisa melihat secara langsung ikan-ikan endemik di danau yang tertutupi oleh pepohonan sekelilingnya. Tidak lupa untuk merasakan sensasi duduk atau mengambang di atas pohon-pohon besar yang berada di tengah danau saat matahari masih menerangi kalian yang berada di sana.

Satu hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah saat menikmati keindahan alam di taman nasional ini lo harus tetap menjaga ekosistem yang ada, ya! Jangan membuat kerusakan apalagi membuang sampah sembarangan. Nggak keren banget kalau lo begitu.

Source:

https://pesonaindonesia.kompas.com/read/2019/04/11/154128827/menyusuri-…

https://www.pegipegi.com/travel/danau-kaco-spot-wisata-menawan-di-jambi…

https://kumparan.com/kumparantravel/cerita-tragis-di-balik-indahnya-dan…

https://pesona.travel/keajaiban/5855/misteri-di-balik-keindahan-danau-k…