Trending

MusicLM, Google AI yang Bisa Sulap Teks Jadi Musik

Belakangan ini, dunia heboh dengan kehadiran ChatGPT. Para pekerja di bidang kreatif bahkan banyak yang protes soal tools canggih itu. Gimana enggak? ChatGPT bisa menciptakan gambar, ilustrasi, sampai artikel yang lo pesan lewat sebuah kolom chat! Yang lebih heboh lagi, tools AI (Artificial Intelligence) ini bisa beresin permintaan lo dalam waktu singkat. Makanya, enggak heran kalau para desainer, ilustrator, sampai penulis-penulis kelimpungan pas denger kabar ini.

Nah, enggak jauh-jauh dari ChatGPT, sekarang ada MusicLM yang jadi salah satu tools Google AI buat bikin musik. Katanya, alat canggih ini bisa menghasilkan instrumen sampai lagu berdurasi 5 menit cuma dari beberapa frasa aja.

Kira-kira lo udah kebayang, belum, industri musik bakal jadi seperti apa dengan kemunculan platform ini? Apakah MusicLM bisa diterima atau justru malah dilarang? Read on to find out more!

Tinggal ketik, bisa jadi musik

Persis seperti yang udah dijelasin di atas, MusicLM ini bisa bikin lagu sesuai permintaan yang bisa tinggal lo ketik aja. Misalnya, lo bisa kasih tahu genre atau deskripsi mood yang pengin lo bangun melalui musik itu. Dari deskripsi teks tersebut, MusicLM bakal ciptain klip lagu berdurasi 30 detik sampai 5 menit kalau ditambahin frasa-frasa sederhana, misalnya “relaxing jazz” atau “melodic techno”.

Bukan cuma bisa di-request pakai kata-kata aja, MusicLM ini juga bisa lo kasih asupan instrumen-instrumen musik yang sesuai sama kemauan lo. Dari situ, alat ini bisa ngasih musik dengan vibe, mood, atau genre yang serupa, tapi pakai alat musik yang beda. Tim riset Google juga udah kasih contoh penerapannya pakai melodi lagu Bella Ciao yang fenomenal itu. Hasilnya, MusicLM bisa bikin variasi dari melodi-melodi yang ada di lagu tersebut. Cool, right?

Kemunculan tools Google AI di bidang kreatif ini juga bukan kali pertama, lho. Sebelumnya udah ada Midjourney, ChatGPT, sampai DALL-E yang prinsip cara kerjanya mirip-mirip, yaitu tinggal input teks sebagai instruksi kerja buat alat-alat canggih ini.

Gimana hasilnya?

Berarti enak banget, dong, bikin musik cuma dari kata-kata doang? Terus, apa gunanya kampus-kampus yang punya jurusan Seni Musik dan ngapain orang mesti susah-susah belajar bikin musik selama bertahun-tahun? Bentar dulu, lo perlu dengerin sampel musik yang dibikin pakai MusicLM ini.

Sebagai alat yang dibuat oleh manusia, MusicLM ini pastinya juga punya kekurangan. Soalnya, beberapa sampel musik yang diciptain punya kualitas audio kurang bagus. Enggak cuma itu, tools Google AI ini ternyata juga suka menyelipkan lirik-lirik yang ngawur kalau musiknya bukan cuma instrumen doang, tapi juga mencakup vokal. Sampai sini, rasanya jadi bisa bernapas agak lega, ya.

Baca juga:

 

Sayangnya tersandung masalah hak cipta

Masalah yang lebih berat adalah MusicLM ternyata juga tersandung masalah hak cipta. Lo pasti maklum, alat ini diprogram atau dilatih dengan cara dicekokin sekitar 28.000 jam musik biar bisa bikin lagu yang sesuai. Makanya, enggak heran kalau lagu-lagu yang dibikin itu bisa dibilang adalah wujud replika dari library musik yang dia punya, yaitu dari 28.000 jam musik itu tadi!

Karena enggak lolos hak cipta, akhirnya Google mutusin buat enggak merilis platform ini. Bukan cuma itu, tools AI ini juga gede banget potensi penyalahgunaannya, jadi bisa dibilang bahaya. Makanya, Google akhirnya cuma merilis 5.500 dataset musik dan teks buat mendukung riset AI di bidang musik ke depannya.

Bukan AI pertama yang bisa menciptakan musik


Selain MusicLM, sebetulnya banyak banget tools AI di bidang kreatif yang bisa dibilang membantu, tapi juga mengancam para pekerja di industri itu. Bahkan di wilayah musik sendiri udah pernah ada tools Jukebox yang dikembangkan oleh OpenAI, Dance Diffusion, sampai Riffusion. Meskipun udah punya banyak pendahulu, MusicLM ini dinilai bisa bikin komposisi musik yang lebih kompleks. Soalnya, MusicLM dilatih selama puluhan ribu jam.

Bahkan, kerennya lagi, tools Google AI ini juga bisa menciptakan musik dari lukisan dan teks yang mendeskripsikan lukisan itu, lho! Kebayang enggak? Lo aja mungkin bisa berdiri berjam-jam di depan lukisan buat menangkap arti dari karya itu plus keterangannya, apalagi harus bikin musik, pasti bakal butuh waktu lama banget!

Kalau melihat pertumbuhan MusicLM sebagai tools AI di bidang musik, alat besutan Google ini emang canggih. Tapi, sampai saat ini, library notasi, kosa kata, dan pengalaman yang dia punya ya cuma dari 28.000 jam musik itu. Padahal sebagai manusia, lo tetep punya kisah hidup, kenangan manis dan pahit, serta pengalaman yang lebih kaya dari alat ini. Jadi, tingkatin aja lagi skill dan pengalaman lo biar enggak kalah dari platform-platform AI dan bisa terus keep up dengan tren terkini!

Reference:

https://hybrid.co.id/post/google-musiclm-ai-pembuat-musik
https://www.theverge.com/2023/1/28/23574573/google-musiclm-text-to-music-ai
https://google-research.github.io/seanet/musiclm/examples/