Trending

Ngobrol Tentang Streetwear Bersama Public Culture & Yung

Apa yang ada di benak lo jika mendengar kata streetwear? Banyak banget pandangan yang berbeda tentang skena satu ini. Seperti brand lokal Public Culture yang memiliki keunikannya sendiri dalam memproduksi produk streetwear-nya. "Free Spirit" mungkin ini lah kata yang tepat, dengan melihat eksplorasi warna dan subculture yang mereka masukkan dalam produknya. Selain Public Culture yang bold dengan keunikannya, Yung yang merupakan founder Untold juga angkat bicara tentang hal yang sama. Nah, untuk memperjelas dan menelisik lebih dalam industri streetwear yang lagi ‘seksi’ ini, MLDSPOT TV Season 4 membongkarnya dalam episode perdana bertajuk “Behind The Hype of Streetwear”. Check this out!

Public Culture: Streetwear Indonesia yang di Feature Hypebeast

Public Culture: Streetwear Indonesia yang di Feature Hypebeast“Public Culture made for people with youthful mindset and trust in freedom.”  Nggak heran jika brand lokal satu ini sangat mencolok dan berbeda dari konsep streetwear lainnya. Dengan eksplorasi warna yang cukup berani dan kombinasi berbagai macam kultur, brand ini berhasil mencuri perhatian para anak muda dengan cepat. Karena nggak punya specific roots, Public Culture punya kesempatan buat tap in ke many subculture. Meskipun konsepnya cukup luas, Public Culture tidak main-main menggarap setiap konsep yang akan diproduksi, Andre Arnoldus selaku Art Director Public Culture setiap koleksinya adalah hasil brainstorm seluruh departemen di Public Culture. Everyone can throwing out ideas yang nantinya akan diterjemahkan dalam desain. Inilah alasan mengapa Public Culture tidak pernah kehabisan ide setiap koleksinya. Terhitung ada 10 koleksi yang telah dirilis Public Culture. Tiga diantaranya yaitu Permanent Vacation, Lucid Dream dan Anger Management berhasil di-feature media yang jadi kiblat para penggemar streetwear, Hypebeast. Dan sebentar lagi mereka juga akan ada event kolaborasi bareng brand streetwear asal Jepang, Little Sunny Bite.

Berbicara tentang Sejarah Streetwear dengan Yung

Berbicara tentang Sejarah Streetwear dengan Yung

 
Mungkin lo belum banyak yang mengenal sosok satu ini, kiprahnya di dunia streetwear Idonesia sudah cukup diakui, mendirikan brand Untold. Sugianto akrab dipanggil Yung ini telah melahirkan 12 koleksi yang dijual secara ekslusif di berbagai retail shop ternama. Berfokus pada casual wear ini mendapat respon hangat dari masyarakat luas. Tak main-main, Untold pun sudah berkolaborasi dengan berbagai brand besar seperti Misfits, Hublot, Watchanis dan Street Photographer Azcha Tobing. Nah, kali ini tidak membicarakan tentang Untold, tetapi lebih ke bagaimana Yung melihat kondisi streetwear yang sudah menjadi concern-nya sejak awal 1990-an. Dan bisa dibilang masa itu adalah zaman lahirnya skena streetwear sebagai suatu gerakan yang berada di luar industri fashion. Ia mengaku streetwear sekarang sangatlah jauh berbeda dari sebelumnya, kini sulit dikendalikan. Sebagai contoh pada 2017 dunia fesyen sempat tertegun melihat brand Supreme yang dulunya diisukan Ceast and Desist Order oleh LV akibat menggunakan print logo mereka, akhirnya malah berkolaborasi di peragaan menswear Louis Vuitton fall/winter 17 di Paris. Seperti apa sih keseruan obrolan ini lebih lanjut, Urbaners? Simak di sini, Urbaners!