Trending

Waspada! Malware Ini Curi Data Rahasia Pengguna Android

Mulai dari kebutuhan komunikasi, profesional, hingga hiburan bisa dipenuhi oleh smartphone Android. Maka jangan heran apabila pengguna ponsel pintar Android terus meningkat dari tahun ke tahunnya.

Pasar aplikasi mobile pun terus berkembang dan menawarkan lebih banyak layanan yang menyimpan data rahasia mengenai keuangan yang memerlukan informasi mengenai kartu perbankan milik pengguna.

Terpasang di jutaan perangkat Android di seluruh dunia telah membuat aplikasi ini menjadi sasaran menarik bagi penjahat siber dengan cara memperluas fungsi malware mobile banking secara signifikan.

Berdasarkan informasi yang dirilis perusahaan antivirus Kaspersky, malware jahat tersebut memiliki nama “Faketoken”. Kabar buruknya lagi adalah program Faketoken telah terpasang di Google Play Store sejak setahun terakhir.

Malware ini berkembang menjadi sesuatu yang mengerikan. Saat menginfeksi perangkat Android, malware ini merekam seluruh panggilan telepon, mencegat pesan teks, dan mencuri data dari berbagai aplikasi yang terpasang termasuk aplikasi perbankan.

Namun yang paling mengerikan, Urbaners mungkin tidak sadar kalau sudah mengaktifkan malware tersebut di perangkat Android yang sedang digunakan.

"Saat trojan ini aktif, ia akan menyembunyikan ikon shortcut-nya dan mulai memantau semua panggilan dan aplikasi mana yang digunakan," demikian pernyataan dari Kaspersky.

Namun, berdasarkan penelitian Kaspersky Lab, para penjahat siber menargetkan layanan taksi dan ridesharing internasional paling populer dengan malware ini. Trojan mencuri semua pesan SMS yang masuk dengan mengarahkan mereka ke server command and control (C&C).

Hal ini memungkinkan penjahat siber mendapatkan akses ke kata sandi verifikasi satu kali yang dikirim oleh bank atau pesan lain yang dikirim oleh layanan taksi dan ridesharing.

"Fakta bahwa penjahat siber telah memperluas aktivitas mereka dari aplikasi keuangan ke area lain, termasuk layanan taksi dan ridesharing, berarti pengembang layanan ini mungkin ingin lebih memperhatikan perlindungan pengguna mereka," ujar Viktor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab.

https://threats.kaspersky.com/en/wp-content/uploads/sites/2/2016/04/fak…

Tahun lalu, Kaspersky Lab melaporkan modifikasi Faketoken yang menyerang lebih dari 2.000 aplikasi keuangan di seluruh dunia dengan menyamarkan dirinya menjadi berbagai program dan permainan.

Meski saat ini Faketoken baru menargetkan pengguna Android di Rusia, tidak menutup kemungkinan pembuat malware tersebut akan memperluas peredaran ke negara lain di dunia.

Pastinya, keamanan merupakan hal terpenting yang menjadi perhatian para pengguna ponsel pintar. Bukan hanya komputer saja. Jadi, untuk Urbaners pengguna Android, disarankan untuk ekstra hati-hati.

 

 

Source: Rilweb.com