5 Kenangan Bartje van Houten & D'Lloyd
Kepergian Bartje van Houten untuk selama-lamanya pada 5 Mei silam membuat band D'Lloyd kini tinggal kenangan. Namun demikian, D'Lloyd tetap abadi di kancah musik Tanah Air. Bersama D'Lloyd, Bartje telah menciptakan ratusan lagu dan 100 album dari berbagai aliran seperti pop, keroncong, Melayu Deli, Betawi hingga Mandarin. D'Lloyd adalah salah satu fenomena musik 70-an.
Lagu-lagu D'Lloyd sangat populer pada masanya, antara lain Hidup di Bui, Semalam di Malaya dan Titik Noda. Dengan vokalis utama Syamsuar Hasyim yang punya karakter vokal khas untuk lagu-lagu Melayu, membuat D'Lloyd punya jutaan penggemar di Malaysia dan Singapura.
Bartje van Houten mulai bermusik tahun 1965 yang bersama musisi Minggoes Tahitoe membentuk band Harbour Beat. Nama Bartje mulai dikenal luas publik setelah bergabung dalam band D'Lloyd. Berikut lima hal tentang D’Lloyd dan Bartje yang mungkin Urbaners belum ketahui.
Pendiri D’Lloyd
Grup ini awalnya band internal perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd. Mereka kemudian melepaskan diri dari perusahaan dan melanjutkan karir secara profesional dengan menghasilkan album perdana yang sukses Titik Noda.
Pencipta lagu utama
Dijuluki band NKRI
Berbeda dengan band legendaris lainnya yakni Koes Plus dan Panbers, D’Lloyd tidak beranggotakan saudara sedarah. D’Lloyd beranggotakan musisi dengan berbagai latar belakang yang membuat mereka dijuluki “band NKRI”.
Kontrak mati bersama D’Lloyd
Penyokong musisi lain
Pada pertengahan 1970, Bartje banyak menulis lagu untuk penyanyi solo antara lain Eddy Silitonga, Ade Manuhutu, Arie Koesmiran dan Melky Goeslaw. Salah satu lagu Bartje, Mengapa Ada Dia di Antara Kita pernah dibawakan Rano Karno pada 1982.
Selamat jalan, Bartje van Houten. Karya-karyamu akan selalu dikenang.
Source: Rappler.com