Trending

Edible Growth, Makanan Yang Bisa tumbuh

Sekarang menjadi era dimana semuanya bisa dilakukan oleh tekonologi. Jika lo tahu mungkin sekarang banyak orang yang sudah ramai membuat printer 3D. Kali ini kita akan membahas bagaimana printer 3D tetapi hasilnya adalah makanan yang bisa langsung lo komsumsi.

Edible Growth adalah langkah berikutnya dari makanan hasil 3d print, karena setelah dicetak, makanan ini perlu ditunggu sebelum siap dimakan. Nah, apakah makanan yang dihasilkan bisa higienis dan sehat?

 

Edible Growth diklaim sebagai makanan masa depan

Edible Growht ini dengan percaya diri mengklaim bahwa produknya merupakan makanan masa depan. Sang penemu dari Edible Growth yaitu Chloe Rutzerveld menjelaskan bahwa tidak sepenuhnya makanan yang dihasilkan oleh produknya ini adalah instan. Di dalam produknya tersebut tetap melibatkan proses pembentukan makanan seperti pada umumnya. Lalu apa bedanya dengan menamam sayuran biasa?

Di Edible Growth, Chloe menciptakan “ekosistem mini” dengan bahan-bahan yang 100% aman untuk dimakan. Garis besarnya adalah, lo sekarang nggak perlu repot-repot untuk nunggu sayuran akan tumbuh dan mengolahnya, karena makanan yang dihasilkan oleh Edible Growth ini bisa langsung di makan.

Cara kerja Edible Growth adalah Chloe membuat beberapa layer yang di dalamnya terdapat media tanam, biji-bijian, jamur, dan ragi. Kemudian di bagian luarnya dibuat berlubang terbuat dari adonan roti pizza. Adonan pizza yang dinamakan cangkang ini bisa dimakan dalam waktu 4-5 hari. Dengan menunggu selama itu, Edible Growth akan menjadi makanan yang kaya sayuran, jamur dan biji-bijian yang tentunya sehat dan enak.

 

Kontroversi Edible Growth

Edible Growth ini banyak disorot karena apakah “makanan ringan” ini aman untuk dikomsumsi atau tidak. Dengan pedenya, Chloe membuktikan bahwa secara tekstur dan cita rasa, makanan ini justru akan semakin nikmat ketika didiamkan beberapa lama. Chloe bahkan menyebut Edible Growth mempunyai konsep seperti wine dan anggur, semakin lama disimpan semakin nikmat.

Memang masih banyak hal yang harus diperdebatkan, apakah sang printer 3D ini dapat lolos uji kelayakan makanan dan bisa menjadi sarapan nikmat? Atau masih membutuhkan waktu lagi untuk benar-benar bisa menikmati Edible Growth?