Trending

Tiangong 1, Satelit Tiongkok yang Hampir "Mampir" ke Indonesia

Urbaners, sejak diluncurkan pada tahun 2011 silam, satelit Tiongkok seberat 9 ton bernama Tiangong 1 ini awalnya berfungsi dengan baik di luar angkasa. Kecepatan gerak Tiangong-1 bahkan tercatat mencapai sekitar 26,6 ribu km per jam. Sayangnya, setelah 5 tahun mengudara stasiun ruang angkasa ini lepas kendali dan diprediksi jatuh ke Bumi di bulan April 2018.

NASA memprediksi bahwa pecahan Tiangong 1 yang jatuh sebagian berada dalam posisi terbakar, tapi sebagian lainnya menjadi potongan kecil. Mereka juga memperingkatkan, kemungkinan adanya toksin dan bahan bakar Hydrazine bawaan dari satelit tersebut. Biar nggak makin panik, cari tahu dulu info lengkapnya di sini.

Modul satelit percobaan buatan Tiongkok

Pada dasarnya, Tiangong 1 ini hanyalah sebuah modul satelit percobaan yang dibuat oleh pemerintah Tiongkok untuk kali pertamanya. Stasiun ruang angkasa ini diluncurkan dengan roket tanpa awak Long March 2F/G pada tanggal 29 September 2011 lalu. Jadi, Tiangong 1 ini merupakan komponen operasional pertama dari program ekspedisi luar angkasa Tiongkok yang bertujuan untuk menempatkan stasiun modular lebih besar ke orbit di tahun 2023 mendatang.

Prediksi awal lokasi jatuhnya Tiangong 1

Dilansir dari cnet.com, Jonathan McDowell, astronom ternama dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan bahwa ukuran satelit yang cukup besar akan membuatnya jatuh dalam posisi menyebar ke beberapa wilayah negara yang berada di rentang 43° LU dan 43° LS yang selama ini menjadi bidang orbitnya.

Urbaners, seperti yang lo ketahui dari pelajaran geografi semasa sekolah, bahwa letak geografis Indonesia berada di 6°LU - 11°LS dan 95° BT -141° BT. Jadi, wilayah ini masih termasuk di dalam orbit Tiangong 1 sehingga Indonesia menjadi wilayah yang berpotensi kejatuhan satelit tersebut. Bersama dengan beberapa negara lain seperti, China Utara, Timur Tengah, Italia Tengah, bagian utara Spayol, Selandia Baru, Tasmania, sebagian kecil Amerika Selatan dan Afrika selatan.

Tiangong 1 sudah masuk ke atmosfer Bumi

Berdasarkan laporan dari Lembaga Antariksa Tiongkok, sampah luar angkasa sepanjang 10,5 meter dengan diameter 3,5 meter dan berat 8,5 ton ini dikabarkan sudah masuk ke atmosfer bumi pada 2 April 2018 kemarin. Sebagian puing satelit tersebut terbakar ketika menyentuh atmosfer, namun beberapa puingnya bertahan dan jatuh ke permukaan Bumi. European Space Agency (ESA) menambahkan bahwa sementara ini Tiangong 1 jatuh di wilayah perairan barat laut Tahiti.

Urbaners, lo nggak perlu panik lagi soalnya wilayah Indonesia termasuk di bagian negara yang memiliki kemungkinan kecil kejatuhan Tiangong 1 ini. Lega banget, kan?

Source: cnet.com