Trending
Senin, 15 Februari 2021

Mengenal Jenis Kulit pada Jaket

  • Share
  • fb-share
Mengenal Jenis Kulit pada Jaket

Jaket sepertinya udah jadi outer andalan buat semua orang yang udah kehabisan ide mau pake baju apalagi. Pasalnya, jaket emang one-stop-solution banget – tinggal pake kaos sebagai daleman, lo udah terlihat rapi dan siap untuk pergi.

Dari sekian banyaknya jaket yang bisa dipilih, lo lebih suka pake jaket dengan tipe yang mana nih, bro? denim, bomber, varsity, atau mungkin jaket kulit? Kalau lo suka dengan tipe jaket yang terakhir, sepertinya lo adalah anak motor – jenis kulit apa nih yang suka lo pake?

Tapi mau anak motor apa bukan, sebaiknya lo mengenal jenis kulit dari jaket yang lo punya yang dengan baik – karena sekarang banyak beredar di pasaran, jaket kulit dengan jenis kulit yang palsu!

Pastinya lo nggak mau ketipu dan rugi karena salah beli jaket yang ngga sesuai dengan harapan lo kan? Biar lebih tau, langsung aja simak artikel di bawah ini, bro!

The OG: Kulit Hewan!

Jenis Kulit

Credit image – Films Jackets

Pada umumnya, orang membeli jaket karena emang tau kalo jaket kulit terbuat dari kulit hewan. Tapi jangan salah, jenis kulit dari hewan ini emang invensi jaket pertama di dunia, tepatnya pada tahun 1900 – jaket dengan jenis kulit ini awalnya digunakan untuk melindungi diri dari dinginnya hawa saat itu.

Tapi semakin waktu berjalan, jaket dengan jenis kulit hewan banyak digunakan untuk mendukung fashion lo. Jenis kulit pada jaket yang banyak dinikmati sekarang ada kulit domba, kambing, dan sapi. Biar nggak salah pilih, lo harus tau pembeda dari ketiga jenis kulit ini.

Untuk kulit domba sendiri punya warna yang lebih terang dan tekstur yang lentur dan berpori-pori kecil, bahannya pun nggak kaku. Kalo kulit kambing sendiri punya warna yang justru sedikit lebih kusam dan tekstur agak kaku serta berpori-pori besar. Kulit kambing juga akan punya banyak kaitan jaketnya – karena ukurannya yang cenderung lebih kecil dibanding kulit domba, jadi harus disambungkan antara kulit yang satu dengan yang lain.

Untuk sapi sendiri justru seperti gabungan dari domba dan kambing – yaitu memiliki warna yang kusam dan cenderung kaku, serta memiliki pori-pori yang cenderung besar. Biasanya juga terlihat oleh kasat mata bahwa jenis kulit sapi ini memiliki garis yang memanjang.

Si Berkualitas: Kulit Full Grain

Jenis Kulit

Credit image – Hi Consumption

Jenis kulit yang kedua ini merupakan jaket yang dibuat dari bagian kulit sapi yang memiliki serat tinggi dan penuh. Bagian kulit ini merupakan jenis kulit teratas dari sapi. Potongan kulit sapi dengan jenis yang satu ini memiliki nama full grain karena memang memiliki banyak serat – gampang kan buat ngebedainnya, bro?

Jenis kulit yang satu ini memiliki ketahanan yang cukup tinggi dan dianggap berkualitas tinggi karena jenis kulit yang satu ini bakalan susah rusak dan malah hampir nggak bisa bolong!

Jadi kalau lo punya jaket dengan jenis kulit ini, dijamin bakal tahan lama deh!

Genuine Leather: Bisa Jadi Alternatif, Bro!

Jenis Kulit

Credit image – The Jacket Maker

Sebetulnya jenis jaket yang satu ini banyak ditentang oleh publik. Meskipun namanya leather, tapi jenis kulit yang satu ini bukan terbuat dari kulit sebenarnya, bro!

Para produsen jaket banyak mengelabui pelanggannya dengan mengatakan bahwa jenis kulit yang satu ini mengandung kulit hewan sungguhan. Tapi faktanya, jenis kulit yang digunakan pada jaketnya hanya marketing aja. Sebenarnya jenis kulit yang satu ini

Genuine leather ini dibuat dari bahan artificial yang diberikan motif tertentu seakan seperti kulit sungguhan. Jenis kulit ini tujuannya untuk memproduksi jaket kulit dengan harga yang terjangkau namun dengan kualitas setara dengan kulit sungguhan. Well, kalau disuruh pilih sepertinya lo masih lebih memilih full grain sekalian ya, bro?

Nah setelah udah tau jenis kulit ini, jangan sampai lo ketipu atau bahkan salah pilih – jangan ketuker sama yang full grain dan genuine leather ya, bro!

 

Feature image - Rollsrari

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Rio Ardianto
wah keren banget nih