Inspiring People
Rabu, 18 Agustus 2021

Ngobrolin Etika di Bar Bareng Ranaditya Alief & Rendy Yusuf

  • Share
  • fb-share
Ngobrolin Etika di Bar Bareng Ranaditya Alief & Rendy Yusuf

Sebagian besar dari kita adalah orang yang suka hangout, sebelum adanya pembatasan-pembatasan ini – pasti setiap minggunya akan ada waktu untuk pergi ke bar. Namun karena adanya pembatasan-pembatasan ini, akhirnya lo cuma bisa berdiam di rumah sambil dengerin podcast.

Ngomong-ngomong soal bar dan podcast, apakah lo udah dengerin obrolan asyik antara MLDSPOT dengan Ranaditya Alief & Rendy Yusuf sebagai owner dari Tori Bar dan juga pemilik dari Otaku Box di MLDPODCAST, bro?

Selain ngobrol-ngobrol di podcast, MLDSPOT berkesempatan buat ngobrol lebih lanjut lagi tentang etika ketika dateng ke bar. Sering dikatakan sebagai bar-nya Wibu – alias penggemar anime Jepang, Ranaditya Alief & Rendy Yusuf ngobrol lebih lanjut mengenai etika ketika datang ke bar, bro!

Biar nggak salah persepsi dan tau etika yang baik dalam mendatangi sebuah bar, langsung aja simak obrolan serunya di bawah ini!

 

Ngobrolin Soal Etika di Bar

Seperti yang ada di obrolan podcast beberapa waktu lalu, di sosial media sempat ramai mengenai etika untuk mengunjungi sebuah bar. Dalam hal ini, khususnya Tori Bar yang seringkali dianggap sebagai bar-nya wibu.

Namun berita yang menyebar di sosial media ternyata menimbulkan misleading. Keduanya mengatakan – bahwa Tori Bar bukanlah bar Wibu ataupun bar yang dikhususkan buat orang yang emang suka dengan hal yang berbau Jepang, hanya saja yang kerap kali mengunjungi Tori Bar adalah orang yang menyukai hal berbau Jepang.

Menurut keduanya, nggak ada kategori lagu tertentu yang ingin di request oleh pengunjung ketika mendatangi bar. Tapi yang harus diperhatikan adalah – adanya etika untuk me-request lagu yang udah diputar dengan tidak menggantinya secara tiba-tiba.

Etika ini merupakan sebuah etika dasar – bahkan hampir seluruh bar menerapkan hal ini. Hanya saja, banyak pengunjung Tori Bar yang mengganti lagu secara tiba-tiba ketika ada pengunjung lain yang sedang memutar lagunya duluan.

Bar yang memiliki tematik Jepang ini emang seringkali memutarkan lagu yang khas dari Jepang, namun untuk lo yang nggak suka Jepang – bisa me-request lagu kesukaan selain dari Jepang juga, kok. Tapi, pastikan secara bergantian ya!

Selain masalah lagu, keduanya juga mengatakan bahwa di dalam bar juga harus diingat terdapat para pekerja yang udah bekerja seharian di dalam. Jangan sampai – ketika lo mengunjungi bar dan waktunya udah mau tutup, lo malah overtime dan membiarkan para pekerjanya overwork.

 

Bukan Bar Khusus Wibu!

Dalam obrolan bersama MLDSPOT, Randy dan Rana mengatakan kalo nggak ada statement dari Tori Bar sendiri kalo tempat tersebut merupakan bar khusus untuk wibu. Semua yang ingin menikmati bar dan musik, bebas mendatangi tempat ini tanpa harus suka Jepang, bro!

Tematik Jepang nggak berarti bar ini khusus untuk mereka yang menyukai Jepang. Menurut mereka, owner dari Tori Bar yang bekerjasama dengan mereka pun awalnya nggak punya target audiens tersendiri. Namun untuk menunjang tematik Jepang tersebut, akhirnya Tori Bar menghiasnya dengan gambar-gambar dari anime one piece serta memutarkan lagu Jepang.

 

Bar adalah Tempat Networking

Secara nggak langsung, sekarang bar udah bukan lagi tempat yang dijadikan untuk short gate-away ketika lagi suntuk atau bahkan tempat happy-happy aja. Saat ini, bar udah bisa lo jadikan sebagai tempat untuk networking.

Hal ini disampaikan oleh Randy dan Rana bukan karena pengalaman mereka aja – setelah melihat banyaknya orang yang berkumpul di bar-nya, mereka menyadari bahwa banyak orang yang baru aja ketemu bisa jadi orang yang akrab banget dan justru menjalin kerja sama. Baik secara pribadi, maupun bisnis.

Banyak hal yang awalnya sekedar bar talks dan berakhir menjadi sesuatu hal besar yang bahkan nggak diduga. Tentunya, ini menjadi sisi positif lain dari bar. Bahkan menurut mereka, mungkin bar bukan cuma sekedar networking, namun udah hampir seperti co-working.

Karena banyak orang yang datang ke bar untuk melanjutkan pekerjaan mereka di sana namun dengan suasana yang lebih santai. Apakah lo setuju dengan ungkapan dari Randy dan Rana ini, bro?

Obrolan panjang tentang bar ini emang seru banget. Pergeseran makna dari bar sendiri akhirnya memunculkan stigma kalo bar bukan cuma tempat nongkrong aja, tapi ada etika yang harus diterapkan di sana.

Inspiratif banget obrolan MLDSPOT dengan Randy dan Rana ini ya, bro? Kalo mau dapetin hal inspiratif lainnya, pantengin terus MLDSPOT dengan follow di Instagram @MLDSPOT dan Spotify MLDPODCAST ya!

 

Comments
Muntakhimah
Keren guys
Kurnia Irawan
Lebih berkembang cafe dr pada Bar