Inspiring People
Senin, 25 Januari 2021

Perspektif Ricky Siahaan Mengenai di Depan dan Balik Layar

  • Share
  • fb-share
Perspektif Ricky Siahaan Mengenai di Depan dan Balik Layar

Ngomongin soal orang yang tampil di depan layar pastinya udah jadi hal yang biasa. Udah jadi rahasia umum juga kalo semua yang ada di depan layar, pasti nggak luput dari hasil tangan orang yang bekerja di belakang layar.

Beberapa waktu lalu, MLDSPOT udah ngundang Ricky Siahaan ke MLDPODCAST buat ngobrolin gimana serunya jadi gitaris yang sekarang malah jadi manager artis.

Cowok kelahiran 5 Mei 1976 ini sudah memasuki dunai entertainment sejak 1995,  Ricky yang sebelumnya merupakan gitaris dari grup band metal, Seringai, pastinya merasa tawaran menjadi seorang manager artist ini memiliki tantangan tersendiri.

Di artikel ini, MLDSPOT kembali ngajak ngobrol Ricky mengenai apa tantangan yang dihadapi ketika bekerja di depan dan di belakang layar sekaligus. Mengingat Ricky memang menjalani keduanya, tim MLDSPOT berhasil mengulik sudut pandang Ricky mengenai kedua bidang yang saling bersinggungan ini. Selengkapnya, simak artikel ini sampai habis ya, bro!

Sama-sama Sibuk, Tapi Pilih Yang Mana?

Mengulik perspektif Ricky Siahaan tentang dunia di depan dan balik layar disini!

Credit image - Beritagar

Cowok yang akrab dengan musik metal sejak umurnya yang tergolong belia ini memang sudah bercita-cita ingin masuk ke dalam dunia entertainment. Nggak heran, karena Ricky sudah memulai karirnya sebagai anggota band sejak menduduki bangku sekolah.

Sudah mengidolakan Metallica sejak SD, Ricky mengaku bahwa karirnya bersama Seringai merupakan hal yang sudah dimimpikannya sejak dulu. Karir Ricky di Seringai sepertinya memang nggak perlu dipertanyakan lagi – tapi, kalau kehidupannya di belakang layar sendiri, gimana?

Pada saat wawancara dengan Ricky, tim MLDSPOT mengulik – tantangan terberat apa yang dialami Ricky saat menjadi manager artis, yang notabene sebelumnya beliau adalah seorang gitaris. Jawaban Ricky cukup mantap – semua punya porsi beratnya masing-masing.

Setiap pekerjaan pasti punya challenge nya masing-masing, begitu juga dengan berada di depan atau di balik layar. Ketika berada di depan layar, untuk tampilpun harus menunjukkan performa lebih karena memang itu yang diperlihatkan – sudah pasti secara nggak langsung tanggung jawabnya lebih besar.

Sama halnya seperti berada di belakang layar – untuk mempersiapkan performa yang sempurna dan all-out di depan layar, orang di belakang layar memiliki persentase yang lebih besar untuk mempersiapkan itu. Jadi semua memiliki porsi yang sama berat dan sama besarnya.

Tapi Ricky sendiri mengaku, setelah bekerja di belakang layar, Ricky lebih menghargai orang-orang yang ada di belakang layar. Hal inipun baru disadari Ricky ketika ia mulai terjun ke dalam dunia manager artis ini. Tanggung jawab yang ada di belakang layar mungkin lebih besar, tapi yang kelihatan justru yang di depan layar – jadi, kedua hal ini emang nggak bisa dipisahkan dan memang membawa arti tersendiri dihidup Ricky.

Setelah Dunia Entertainment, Mau Coba Ke Mana Lagi?

Setelah terjun ke dunia entertainment hampir dari setengah umurnya, tim MLDSPOT mencoba melontarkan pertanyaan yang mungkin nggak disangka Ricky: Setelah dari sini, mau coba ke mana lagi?

Pertanyaan ini diajukan mengingat Ricky yang mengatakan kedua bidang yang tak terpisahkan ini sudah masuk ke dalam dirinya dan nyaman dijalaninya. Jawaban Ricky pun cukup simple, belum ada.

Ricky cukup merasa berkah karena diberikan kesempatan untuk terjun di dunia entertainment dan menjalani peran di depan dan di balik layar, masa sulit memang pasti datang, hambatan, serta rintangan bukan lagi jadi penghalang untuk melangkah maju. Menurutnya – bisa bekerja sesuai passion dan hal yang memang digemarinya adalah berkah dari Tuhan yang sangat disyukurinya.

Meskipun begitu, Ricky ingin ke depannya bisa investasi atau melakukan sesuatu dimana ia bisa investasi di dalamnya. Meningat pekerjaan yang sekarang dijalaninya merupakan pekerjaan yang membutuhkan tenaga.

Walau dunia belakang layar merupakan zona yang lebih sustainable dalam masalah umur dan penampilan, Investasi sepertinya menjadi bidang yang cukup menarik perhatiannya. Selain investasi, Ricky juga ingin memperdalam dunia bisnis untuk prospek kedepannya. Meskipun sudah terjun sedikit, Ricky merasa dalam hal bisnis ia perlu memperdalam lagi karena belum menyita banyak waktunya.

Harapan untuk Industri Perfilman dan Musik Metal

Mengulik perspektif Ricky Siahaan tentang dunia di depan dan balik layar disini!

Credit image - Plak Zine

Sebelum menjawab pertanyaan dari tim MLDSPOT, Ricky memberikan disclaimer – dalam perfilman ia merasa belum pantas untuk menjawab banyak karena memang baru terjun, namun karena diberi kesempatan, akhirnya Ricky memberikan jawaban yang cukup meresahkannya.

Menurutnya, peningkatan awareness mengenai film di Indonesia pun masih sangat minim. Masih banyak daerah di Indonesia yang bahkan belum memiliki bioskop. Dari situ dapat terlihat, kalau sebenarnya film belum jadi kebutuhan pokok masyarakat layaknya di negeri barat sana. Sehingga untuk memproduksi film dan menambah kualitas film pun masih cukup susah.

Hal ini diutarakan Ricky sesuai dengan pengalaman yang dialaminya sendiri. Ketika Seringai road show ke kota atau kabupaten di suatu daerah, tempat itu bahkan belum memiliki bioskop. Menurut Ricky itu hal yang cukup aneh – melihat mereka bisa menikmati musik Seringai dan mencari hiburan dengan nonton konser, mengapa justru nggak ada bioskop di sana? Setidaknya, menurut Ricky dengan alokasi bioskop yang lebih merata, masyarakat bisa mengerti bahwa regulasi menonton film ialah pergi menontonnya ke bioskop, bukan menontonnya secara ilegal.

Selain itu untuk musik metal sendiri, Ricky merasa industri musik metal berbeda dengan musik-musik lainnya – bukan masalah suara yang keras dan sifat musik yang berbeda, tapi memang musik metal dari dulu memang sudah ada dan nggak pernah habis dimakan zaman.

Dalam hal ini yang dimaksud Ricky adalah – ketika industri musik lain terpengaruh oleh hadirnya musik Tiktok, algoritma Youtube, dan lain sebagainya, musik metal justru tidak pernah terpengaruh saat-saat itu. Masa depan musik metal akan sama, akan tetap hidup dan selalu ada, karena memang kehadiran metal nggak pernah ngikutin pasar musik seperti apa.

Secara skill dan musikalitas, menurut Ricky – musik metal sekarang jauh lebih berkembang. Mengingat platform untuk bermusik sudah banyak membantu dan improve dari kualitas musik yang dihasilkan sendiri.

Ricky optimis banget, kalau kedepannya industri metal pasti lebih berkembang dan makin banyak band-band metal yang lahir dan nggak kaget kalau bisa terbang ke kancah internasional – mengingat kemudahan ini, Ricky semakin yakin kalau industri musik metal sudah lebih berkembang dari awal ia memulai kariernya dulu.

Sekarang, untuk bermusik udah nggak perlu lagi harus pergi ke sekolah musik atau hadir dari kalangan tertentu, bahkan lo yang bukan siapa-siapa pun sekarang juga bisa bermusik!

Wah, obrolan sama Ricky Siahaan kali ini seru banget, bro. Kalo lo sendiri berada di posisi Ricky, mana yang pengen lo jalanin nih, depan layar atau belakang layar?

Selain ngobrol-ngobrol, kita juga punya Inspiring Playlist dari Ricky Siahaan yang bisa lo nikmati, check this out:

Comments
RESPENI RIMA KUMALASARI
Cowok kelahiran 5 Mei 1976 ini sudah memasuki dunai entertainment sejak 1995, Ricky yang sebelumnya merupakan gitaris dari grup band metal, Seringai, pastinya merasa tawaran menjadi seorang manager artist ini memiliki tantangan tersendiri.
SARI ASTUTI
Walau dunia belakang layar merupakan zona yang lebih sustainable dalam masalah umur dan penampilan, Investasi sepertinya menjadi bidang yang cukup menarik perhatiannya. Selain investasi, Ricky juga ingin memperdalam dunia bisnis untuk prospek kedepannya. Meskipun sudah terjun sedikit, Ricky merasa dalam hal bisnis ia perlu memperdalam lagi karena belum menyita banyak waktunya.