Trending
Senin, 27 Juli 2015

Layar Bioskop Disulap Jadi Video Game

  • Share
  • fb-share
Layar Bioskop Disulap Jadi Video Game

Di Amerika, screening film Terminator Genisys dibuat dalam konsep yang tidak biasa, yaitu menggunakan konsep interactive experience. Para penonton yang seluruhnya fans Terminator disuguhkan permainan FPS sebelum pemutaran film. Konsep ini sebenarnya adalah ambisi dari marketers Terminator untuk mewujudkan sebuah teater interaktif di masa depan.

Saat para penonton duduk di dalam bioskop mereka diberikan akses wifi dan diminta untuk login melalui smartphone masing-masing. Setelah semua udangan mengaktifkan smartphone mereka, sekejap lampu bioskop meredup dan GAME ON!

Mereka semua akan terlibat di dalam peperangan yang berlatar kota Los Angeles di tahun 2029. Seluruh undangan dibagi dalam empat tim yang dibedakan berdasarkan warna. Game ini dirancang agar semua orang bisa berkontribusi dan yang paling seru adalah merasakan bermain FPS di layar bioskop. Setelah beberapa lama, akhirnya empat tim berguguran dan film dimulai sesaat game berakhir.

Bisa dibilang ini adalah gimmick marketing paling keren yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Para penonton saling berinteraksi dan tertawa saat game berakhir. Antusiasme mereka semakin tinggi ketika film dimulai. Jauh lebih seru daripada melihat iklan sebelum film dimulai.

Film ini sendiri bercerita tentang perjalanan Kyle Reese ke tahun 1984 untuk menyelesaikan misi yang sempat tertunda. Bisa dibilang Terminator Genesys punya alur cerita campuran antara flashback dan masa depan. Yang jelas, penggemar film ini bisa sedikit bernostalgia dengan cerita pada dua film pertama Terminator sebelumnya

 

Source : cinemablendcom, games4us.org

Comments
nicolas filbert tandun
Kyle Reese ke tahun 1984 untuk menyelesaikan misi yang sempat tertunda
DEVI TRI HANDOKO
Bisa dibilang ini adalah gimmick marketing paling keren yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Para penonton saling berinteraksi dan tertawa saat game berakhir. Antusiasme mereka semakin tinggi ketika film dimulai. Jauh lebih seru daripada melihat iklan sebelum film dimulai.