Trending
Selasa, 21 Februari 2017

Rayuan Christine Hakim Bikin JFlow Luluh

  • Share
  • fb-share
Rayuan Christine Hakim Bikin JFlow Luluh

Joshua Matulessy atau yang akrab disapa JFlow mengaku lebih memilih bermusik daripada berakting di depan kamera. Padahal, debutnya di film Langit Biru pada 2011 mendapat apresiasi positif. JFlow berhenti bermain film karena musik lebih membuatnya bahagia dibanding film.

Namun janji tersebut kemudian terpaksa diingkarinya. Rapper dan juga produser ini akhirnya menerima tawaran kembali ke layar lebar dalam film Boven Digoel. Mungkin Urbaners bertanya-tanya, kenapa JFlow mau main film lagi? Ada cerita menarik di balik kembali beraktingnya pria berusia 36 tahun itu.

JFlow mengaku alasan kuat kembali berakting dalam seni peran adalah faktor aktris senior Christine Hakim. "Waktu itu saya janji ngga mau main film lagi. Karena saya musisi, hobi musik, berada di panggung. Film lahan orang lain," kata Jflow. "Waktu ditelepon Christine Hakim saya kaget, langsung ketemu produser. Saya sempat ngga mau" tambahnya.

Selain karena ajakan pemain film kawakan, jalan cerita yang bagus dan menarik jadi pertimbangan kedua JFlow untuk menerima. Menurutnya, sebagai seorang seniman ia senang terlibat dalam karya yang berbeda. Dan film ini, menurutnya berbeda dengan kebanyakan.

Perlu Urbaners ketahui, Film Boven Digoel digarap oleh sutradara FX Purnomo. Film ini mengangkat kisah nyata dari buku tentang perjuangan dokter bernama John Manangsang yang diperankan JFlow.

Pada tahun 90an, John Manangsang memilih bekerja di tanah kelahiran dan bertugas di puskesmas pedalaman Papua seperti Desa Maryam, Tanah Merah, Boven Digoel.

Dokter John mendedikasikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat di pedalaman. Perjuangannya diuji dengan serba keterbatasan alat medis. Dia juga rela berjalan hingga delapan jam untuk mengobati warga.

Polemik besar muncul saat sang dokter harus melakukan operasi caesar terhadap Ibu Agustina yang telah melahirkan sembilan kali. Nahas, puskesmas tempatnya tidak mempunyai alat atau pisau pendukung untuk operasi ini. Operasi pun akhirnya dilakukannya hanya menggunakan silet.

Saat ditanya apakah bermain film lagi ke depannya, JFlow tegas menolak. "Kecuali film itu punya cerita yang luar biasa bagusnya, skripnya bagus. Jadi sejauh ini, ini masih akan jadi film terakhir saya," katanya.

 

source: telusur.co  urbannewsid.com

Comments
EDI SASONO
Pada tahun 90an, John Manangsang memilih bekerja di tanah kelahiran dan bertugas di puskesmas pedalaman Papua seperti Desa Maryam, Tanah Merah, Boven Digoel.
Aldi hidayat
Emang keren abis sih