Trending
Selasa, 02 Februari 2016

Mengenal Lebih Dekat dengan Keenam Pemenang MLDARE2PERFORM

  • Share
  • fb-share
Mengenal Lebih Dekat dengan Keenam Pemenang MLDARE2PERFORM

Setelah selesainya live audition MLDARE2PERFORM tanggal 28 Januari 2016 lalu, akhirnya keluarlah nama-nama para pemenang dari kompetisi ini. Mereka terdiri dari 6 pemenang dari masing-masing kategori. Usia mereka pun terbilang sangat muda lho Urbaners, berkisar 20-28 tahun. Mau mengenal siapa mereka?  Berikut ulasan singkatnya!

Pertama-tama dimulai dari Kiara Riz yang merupakan pemenang kategori vocal. Awal mula Kiara menekuni tarik suara lebih condong ke genre pop dan klasik. Karena di dukung dengan basic Kiara sendiri yang merupakan salah satu personil Choir. Karir kiara di dunia musik juga sudah tidak diragukan lagi, Kiara  sering memenangkan kompetisi choir nasional maupun internasional. Tidak seperti biasanya, malah Kiara tertarik terjun ke dunia Jazz setelah mendengarkan lagu-lagu Dira Sugandi, Snarky Puppy, dan musisi Jazz lainnya, barulah Kiara berniat untuk mempelajari teknik bernyanyi Jazz standard. Keseriusan Kiara pada musik Jazz dibuktikan dengan pelatihannya bersama musisi Indra Aziz, dan terbukti ketekunannya membuahkan hasil, Kiara memenangkan kategori vocal dalam kompetisi bergengsi ini.

Berbeda dengan Michael Setiawan yang merupakan pemenang dari kategori Keyboard. Awal mula Michael menekuni dunia musik, berasal dari keluarga yang juga merupakan pecinta musik. Waktu kecil, Michael diberikan kesempatan untuk memilih alat musik apa yang paling ia suka. Karena hal itulah, Michael pernah mempelajari beberapa alat musik seperti piano, drum dan biola. Tetapi Michael memutuskan untuk lebih tertarik pada alat musik piano. Berbicara tentang dunia Jazz, Michael yang menggemari pianis legendaris Oscar Peterson ini berpendapat bahwa musik Jazz itu sendiri memang sulit dipelajari, karena banyak terdapat chord-melody yang lebih kompleks dibandingkan genre pop. Karena itulah saat belajar musik Jazz dibutuhkan latihan yang lebih intens.

Kalau berbicara tentang Karell William yang merupakan pemenang dari kategori Drum, ia merupakan pemenang yang paling tua, yakni 28 tahun. Karell menjadikan musik tidak hanya sekedar hobi, tetapi juga pekerjaan utamanya. Di tempat asalnya, Surabaya, Karell sering mengisi acara-acara musik, bahkan Karell juga merupakan seorang pelatih musik. Lucunya, ketertarikan Karell pada dunia Jazz terbilang tidak sengaja, sekitar tahun 2010, ia dan temannya pergi ke suatu acara musik, dan di sana Karell diajak untuk bermain musik bersama. Pada saat itu, lagu yang dimainkan adalah Spain Instrumental dan Karell kewalahan dengan teknik bermain yang sangat cepat. Nah disitulah, dia merasa tertantang untuk menaklukan lagu tersebut, dan memberikan pandangan baru untuknya bahwa Jazz adalah musik yang sangat menarik untuk dipelajari.

Sekarang berpindah ke Agil yang merupakan pemenang dari kategori Bass. Agil mengakui bahwa ia belum ada kesukaan secara khusus dalam musik jazz dan masih banyak belajar tentang dunia tersebut. Ketertarikannya justru dimulai pada saat ia mengikuti program di LPM Farabi, Jakarta. Agil tidak terpatok pada satu genre dalam bermusik, ia menyukai banyak genre musik. Kalau Musik Jazz itu sendiri menurut Agil adalah hal yang harus dipelajari secara serius. Diantara finalis lainnya, Agil merupakan personil yang selalu tertawa akan setiap hal, tidak jarang Agil mencairkan suasana pada saat audisi dan juga workshop.

Diantara pemenang lainnya, yang paling pendiam adalah Mikail, pemenang dari kategori Gitar ini selalu menunduk saat tampil, membuat gemas para juri untuk membuatnya lebih ekspresif. Mikail menyukai Jazz sejak SMA mengikuti sang Ayah yang juga pecinta musik Jazz. Tetapi karena di daerahnya jarang yang menyukai atau terdapat komunitas Jazz, Mikail baru sering memainkan Jazz pada saat kuliah di Malang. Saat itu ia mengikuti salah satu komunitas Jazz yang bernama Rompok Bolong, dari saat itu Mikail menekuni musik Jazz sampai sekarang.

Terakhir, tidak lengkap jika musik Jazz tanpa Saxophone, Rizal yang merupakan pemenang kategori Saxophone merupakan finalis yang berasal dari Tapanuli Utara. Di dunia musik, Rizal tidak langsung terjun menekuni saxophone, malahan dulu ia lebih memainkan gitar dan lebih menyukai genre rock. Semenjak Rizal kuliah musik di Yogyakarta, barulah ia tertarik dengan alat musik tiup tersebut dan mulai menyukai musik Jazz. Salah satu musisi yang mempengaruhi karir Rizal salah satunya adalah sang legendaris Charlie Parker, musiknya selalu membuat Rizal semangat dalam berkarya. Ssstt.. tau nggak sih, kalau Rizal pernah main di Java Jazz Festival beberapa tahun lalu lho! Tetapi saat itu ia hanya menjadi band pengiring, berbeda dengan penampilannya nanti di Java Jazz Festival 2016 nanti, Rizal akan menjadi salah satu artis utamanya!

Ini dia sedikit cuplikan proses audisi mereka yang beberapa saat lalu. Penasaran nggak sih dengan penampilan mereka nanti? Jangan ketinggalan untuk nonton mereka di panggung MLD Stage pada Java Jazz Festival 2016 nanti ya!

Nah, kalau lo mau nonton MLD JAZZ PROJECT secara live di JAVA JAZZ FESTIVAL 2016 ada kabar gembira nih, MLDSPOT akan membagikan 12 tiket untuk 6 orang pemenang beruntung. Caranya gampang, cukup jawab pertanyaan dibawah ini.

Lagu apa yang menjadi backsound video dibawah ini? Jawab pertanyaan lo di Facebook atau Twitter MLDSPOT ya!

Cek ketentuannya di sini : http://bit.ly/1OrOjrt

Comments
SAMSUL BAHRI
Ini dia sedikit cuplikan proses audisi mereka yang beberapa saat lalu. Penasaran nggak sih dengan penampilan mereka nanti? Jangan ketinggalan untuk nonton mereka di panggung MLD Stage pada Java Jazz Festival 2016 nanti ya!
EDI SASONO
Kalau berbicara tentang Karell William yang merupakan pemenang dari kategori Drum, ia merupakan pemenang yang paling tua, yakni 28 tahun. Karell menjadikan musik tidak hanya sekedar hobi, tetapi juga pekerjaan utamanya. Di tempat asalnya, Surabaya, Karell sering mengisi acara-acara musik, bahkan Karell juga merupakan seorang pelatih musik. Lucunya, ketertarikan Karell pada dunia Jazz terbilang tidak sengaja, sekitar tahun 2010, ia dan temannya pergi ke suatu acara musik, dan di sana Karell diajak untuk bermain musik bersama. Pada saat itu, lagu yang dimainkan adalah Spain Instrumental dan Karell kewalahan dengan teknik bermain yang sangat cepat. Nah disitulah, dia merasa tertantang untuk menaklukan lagu tersebut, dan memberikan pandangan baru untuknya bahwa Jazz adalah musik yang sangat menarik untuk dipelajari.