Login
Bersama Ringo Star, Paul McCartney menjadi dua orang yang tersisa dalam sejarah The Beatles. Sebagai salah satu mantan personel band paling berpengaruh sepanjang sejarah, apapun yang dilakukan mereka berdua pasti berdampak sangat besar bagi para penggemarnya. Dibandingkan Ringo Star, Paul McCartney memang lebih banyak berkarya. Sekarang McCartney sedang mempersiapkan album solo ke-17, yang akan keluar pada bulan September mendatang.
Egypt Station
Nama Egypt Station diambil McCartney dari lukisan yang dibuatnya dulu. McCartney mengatakan ketika dirinya menciptakan lagu di album Egypt Station ini ibarat sebuah stasiun pemberhentian. Kondisi setiap stasiun ini berbeda-beda, mimpi yang ditulis di dalam lagu pun nggak sama. Dua lagu yang menjadi pembuka yaitu I Don’t Know dan Come On to Me udah bisa diperdengarkan di media streaming.
McCartney merekam lagunya ini di Los Angeles, California, dan Inggris. Sang produser yang didapuk adalah Greg Kurstin, yang juga memproduseri Adele, Beck, dan Foo Fighter. Rencananya di dalam album tersebut akan terdapat 14 lagu dan akan dikeluarkan dalam bentuk digital, CD, vinyl, limited edition vinyl, dan deluxe.
McCartney
Di tangan Paul McCartney, apapun akan berubah menjadi emas. Lagu-lagu legendaris seperti Love Me Do, Yesterday, Paperback Writer, Hey Jude, Black Bird, And I Love Her, Let It Be, dan masih banyak lagi merupakan karya tangan Paul McCartney. Walaupun ketika sudah nggak bersama The Beatles, karya dari Paul McCartney juga menghasilkan mahakarya. Lagunya Live and Let Die dan Vanilla Sky masuk menjadi nominasi Academy Awards.
Di usia yang mencapai 76 tahun, sebenarnya bukan usia yang produktif lagi bagi Paul McCartney untuk mengeluarkan sebuah album. Tetapi bukan McCartney namanya jika nggak berhubungan dengan musik. Hampir setiap tahun, McCartney selalu mengadakan konser yang dihadiri puluhan ribu orang. Fenomena McCartney nggak akan pernah luntur .
Penasaran dengan album baru Opa Sir Paul McCartney?
Source: rollingstone.com
Writer: Dior
Comments