Trending
Jumat, 14 Desember 2018

Eksperimen Jazz Unik ala Onyx Collective

  • Share
  • fb-share
Eksperimen Jazz Unik ala Onyx Collective

Nama Onyx Collective mulai menyita penggemar jazz Amerika Serikat belakangan. Band yang beranggotakan Isaiah Barr (saxophone, vokal), Austin Williamson (drum), Joshua Benitez (keyboard), Jack Gulemetti (gitar), dan Feix Pastorious serta Spencer Murphy pada bass. Sebenarnya band ini juga memiliki additional players bertalenta seperti Nick Hakim, Julian Soto, dan Dey Hynes.

Band beraliran jazz ini dibentuk oleh Isaiah Barr saat dirinya masih remaja 2014 silam. Dibesarkan dalam lingkungan pecinta jazz membuat personil Onyx Collective memiliki bakat unik dalam bermusik. Barr contohnya, dia belajar bermain saxophone pada musisi jazz era 1970 hingga 1980-an, Roy Nathanson.

Pada September 2016 lalu Onyx Collective mencoba mengeluarkan album debut mereka bertajuk ‘Second Ave Rundown’. Album yang dibuat dalam bentuk vinyl tersebut langsung diburu para penggemarnya. Uniknya para penggemar nggak bisa membelinya secara online dan harus membelinya di toko musik sudut kota New York. Inilah awal perjalanan karir mereka dalam dunia musik.

 

Eksperimen Unik dan Aturan Nyeleneh

Eksperimen Unik dan Aturan Nyeleneh

Bisa dibilang Onyx Collective adalah salah satu band jazz yang memiliki ciri khas unik di antara band lainnya. Mereka nggak cuma menggabungkan musik jazz dengan unsur musik lain seperti funk dan salsa, tetapi juga sering bertukar posisi personil. Semisalnya saja ada personil yang memegang saxophone tetapi dalam lagu lainnya memainkan alat musik yang lain. Meski begitu kualitas musik yang mereka hadirkan sangat khas dan menjadi ciri khasnya.

Para personil dari Onyx Collective mengaku nggak memiliki aturan yang baku dalam bermain band. Bagi mereka berlaku prinsip ‘the only rule is ‘no rule’’ demikian tulis The New York Times. Prinsip tersebut dibikin bukan tanpa alasan Urbaners, mereka berpendapat jika band ini dibentuk sebagai wadah para musisi dan seniman untuk menuangkan ekspresinya.

Selain bereksperimen dalam bermusik, mungkin Onyx Collective bisa dibilang sebagai band paling ‘nyeleneh’ di Manhataan dan kota-kota di Amerika Serikat. Hal tersebut dikarenakan mereka kerap kali mengadakan gigs secara mendadak dan tanpa pengumuman sebelumnya. Mereka bisa saja manggung di kafe, bar, hotel dan tempat lainnya tiap minggu. Alasan terkuat mengapa mereka melakukan hal tersebut adalah terbatasnya ruang ekspresi.

Eksperimen Unik dan Aturan Nyeleneh

Wah, keren kan Urbaners profil Onyx Collective ini? Dari mereka lo bisa belajar kalau bermusik harus penuh totalitas dan sering berinovasi agar makin eksis dan dikenal lewat sebuah karya.

 

 

Source: Ninja Tune, The New York Times

Comments
MULYO WIDODO
Para personil dari Onyx Collective mengaku nggak memiliki aturan yang baku dalam bermain band. Bagi mereka berlaku prinsip ‘the only rule is ‘no rule’’ demikian tulis The New York Times. Prinsip tersebut dibikin bukan tanpa alasan Urbaners, mereka berpendapat jika band ini dibentuk sebagai wadah para musisi dan seniman untuk menuangkan ekspresinya.
Argha hendriandika
Penuh inspirasi