Streetwear udah jadi lebih dari sekadar gaya berpakaian-buat banyak anak muda, ini adalah bentuk ekspresi diri. Dari cara lo mix & match outfit, nongkrong di coffee shop atau skate park, sampai gimana lo ngejalanin hidup dengan gaya lo sendiri.
Di tengah gempuran brand-brand luar negeri yang makin gampang diakses, ada banyak banget brand lokal Indonesia yang justru nggak kalah keren. Desainnya berkarakter, kualitasnya oke, dan yang paling penting: mereka bawa napas budaya lokal yang relevan banget buat lo yang hidup di tengah kota dan nggak pengen jadi “biasa aja”.
Kalau lo lagi cari referensi buat nambah koleksi streetwear lokal lo, sini merapat. Nih, beberapa brand yang wajib banget lo kepoin:
1. Crooz

Photo by @crooz.id
Jakarta | Berdiri: 2003
Crooz lahir dari semangat anak-anak skate dan BMX di Jakarta, dimulai dari garasi kecil dan akhirnya tumbuh jadi salah satu brand streetwear legendaris di Indonesia.
Dari awal, mereka udah punya DNA yang jelas: desain grafis yang bold, warna-warna berani, dan semangat kebebasan berekspresi. Crooz juga aktif kolaborasi sama musisi, band, dan event kreatif—bikin posisinya makin kuat di dunia lifestyle anak muda.
Style: edgy, bold, urban rebel
Kolaborasi: Weird Genius, Barasuara, SLS Skateboarding
Highlight: jadi ikon distro era 2000-an, survive dan tumbuh selama 20+ tahun
2. Public Culture

Photo by @public.culture
Jakarta | Berdiri: 2015
Public Culture (atau PC) punya tagline yang nggak main-main: “There are no rules.” Brand ini dikenal dengan koleksi yang out-of-the-box, sering banget angkat tema absurd kayak Permanent Vacation atau Lucid Dream.
Filosofinya: streetwear itu personal dan penuh ekspresi. Warna-warni, desain nyeleneh, kadang satir, tapi tetap punya taste yang kuat. Mereka juga aktif kolaborasi dengan seniman lokal maupun brand luar.
Style: artsy, absurd, berani tampil
Kolaborasi: Little Sunny Bite (Jepang), Museum MACAN
Highlight: salah satu streetwear lokal yang konsisten tampil global dan inovatif
3. United Hart (UH!)
.webp)
Photo by @unitedhart
Bandung | Berdiri: 2012
UH!, singkatan dari United Hart, berawal dari komunitas skateboard dan musik di Bandung. Estetika brand ini kuat di monokrom dan slogan-slogan tajam. Mereka selalu serius dalam hal detail dan kualitas, bahkan rela bayar lebih ke vendor buat hasil yang maksimal.
Brand ini dikenal jujur dan berani, dan produknya emang dibuat buat lo yang aktif, commuting, atau suka aktivitas outdoor tapi tetap pengen tampil proper.
Style: monokrom, minimalis, street rebel
Koneksi: dekat dengan komunitas musik dan skate lokal
Highlight: produk nyaman tapi punya power secara visual dan nilai
4. Domestik

Photo by @domestikdomestik
Bandung | Berdiri: sekitar 2018
Domestik tampil beda banget. Mereka banyak eksplor budaya lokal Indonesia, tapi dibalut dengan gaya visual yang satir, unik, dan sering kali absurd. Domestik bukan cuma jual baju, tapi juga narasi—dari kritik sosial sampai eksplorasi identitas.
Produk mereka bisa aja berupa kaos, tapi juga bisa dupa atau benda artistik lainnya. Mereka sering kolaborasi dengan kolektif seni dan bahkan label luar kayak Bonne Suits dari Amsterdam.
Style: eksperimental, artsy, lokal banget
Kolaborasi: Bonne Suits, Klub Karya
Highlight: koleksi absurd tapi meaningful, jadi cult favorite di skena kreatif
5. Dominate Jakarta

Photo by @dominatejakarta
Jakarta | Berdiri: 2013
Dominate punya ciri khas yang langsung bisa lo tebak dari namanya: strong, tegas, dan siap tempur. Mereka masuk ke ranah streetwear dengan sentuhan militer dan utilitarian—nggak cuma gaya, tapi juga fungsional.
Mereka juga sering ngasih storytelling yang kuat di balik koleksinya, dari cerita urban Jakarta sampai eksplorasi sejarah. Produk seperti cargo pants, technical jacket, dan utility tee jadi favorit banyak pecinta gaya taktis.
Style: military-street, taktis, maskulin
Kolaborasi: G‑Shock, Our Daily Dose
Highlight: memadukan fungsionalitas militer ke gaya streetwear dengan detail jempolan
6. Pot Meets Pop Denim

Photo by @potmeetspop
Bandung | Berdiri: 2009
Kalau denim adalah passion lo, Pot Meets Pop adalah brand yang harus banget lo kenal. Mereka mulai dari denim klasik, tapi terus eksplor gaya workwear dan eksperimen dengan potongan dan bahan.
Koleksinya nggak melulu soal celana jeans, tapi juga ada outerwear, atasan, dan aksesori dengan potongan unik, material sustainable, dan sentuhan vintage. Tahun 2024-2025 kemarin mereka juga tampil di Jakarta Fashion Week.
Style: denim kontemporer, edgy, teknikal
Spesialisasi: teknik distressing, patchwork, sustainable material
Highlight: tampil di JFW, pelopor denim eksperimen dari Indonesia
7. Screamous

Photo by @ screaomous_55
Bandung | Berdiri: 2004
Screamous adalah anak distro sejati. Berdiri di era keemasan distro, mereka terus bertransformasi sampai sekarang tanpa kehilangan identitasnya. Desainnya simple, berkarakter, dan punya semangat muda yang kuat.
Yang menarik, Screamous juga punya ekosistem komunitas yang solid—terlibat di skate, musik, dan seni. Salah satu kolaborasi yang jadi highlight adalah bareng seniman Jepang, Usugrow.
Style: clean, bold, youth-driven
Kolaborasi: Usugrow, Humaniora Fest
Highlight: eksis lebih dari 20 tahun dengan evolusi desain yang relevan
8. House of Smith

Photo by @houseofsmith
Jakarta | Berdiri: 2010
House of Smith punya misi: bikin outfit yang bisa lo pakai dari pagi sampai malam, dari kerja sampai ngopi. Gayanya simpel tapi tetap punya sentuhan modern yang kuat.
Mereka juga suka ngulik tema pop culture dalam koleksinya, contohnya Good Gorilla Racing Club yang terinspirasi dari dunia Tamiya. Cocok buat lo yang suka gaya chill, tapi tetap detail dan stylish.
Style: clean, smart-casual, playful
Highlight: koleksi bertema Tamiya, desain versatile dan ready-to-wear
Spesialisasi: chino, jaket ringan, sneaker clean cut
Dari yang berani tampil artsy sampai yang simpel tapi penuh makna, streetwear lokal sekarang udah punya barisan kuat yang bisa lo andelin. Gaya boleh beda-beda, tapi semua brand ini punya satu kesamaan: mereka bawa karakter, cerita, dan semangat asli Indonesia.
Jadi, lo tim yang mana?
-medium.jpg)



Comments