Trending
Kamis, 11 September 2014

What Make Smartwatch Dumb?

  • Share
  • fb-share
What Make Smartwatch Dumb?

Jam tangan yang bisa mengirim teks atau menerima telepon mungkin cuma cocok sama profesi agen rahasia. Di kehidupan nyata, nggak ada yang benar-benar membutuhkan jam tangan canggih dengan fungsi telepon genggam ini. Walau banyak dibicarakan orang, rasa-rasanya, gadget yang punya julukan smartwatch ini masih terasa hambar dan belum nunjukin kemampuan terbaiknya.

Konsep wearable gadget kayak gini memang bukan hal baru, fans film action macam Dick Tracy atau James Bond pasti sudah sering melihat dua jagoan ini memakai jam-jam yang super canggih. Trendy, sekaligus sangat hi-tech pada masa itu. Konsep inilah yang diadaptasi sama The Big Three : Apple, Samsung dan Google untuk dikembangkan jadi smartwatch yang ada saat ini. Masalahnya, penting nggak sih?

Fitur yang penuh sesak


Smartwatch generasi awal dulu cuma sebuah jam tangan digital dengan fungsi tambahan sederhana seperti kalkulator, penerjemah bahasa dan game. Sekarang, beragam fungsi seolah dijejalkan ke dalamnya untuk menjadikannya benar-benar ‘smart’. Sebut saja activity tracker, GPS, kamera, pengatur musik sampai notifikasi social media yang langsung terhubung dengan smartphone penggunanya lewat bluetooth.

Beberapa smartwatch bahkan berfungsi juga sebagai watchphone yang memang didesain untuk melakukan semua fungsi utama telekomunikasi. Canggih sih, tapi mungkin Urbaners akan ngerasa aneh dengan semua fitur yang dimasukkan ke dalam  jam semungil itu. Untuk apa jam tangan dengan semua fungsi smartphone, sedangkan smartphone-nya sendiri kemungkinan besar ada di genggaman tangan kita yang lain?  

Smartwatch Supposed To Be A Watch
Smartwatch harusnya sebuah jam tangan yang smart, bukan segala kepintaran yang malah menyingkirkan fungsi asli jam. Mungkin ini yang dilupakan sama produsen-produsen smartwatch sekarang ini. Mereka lupa (atau pura-pura lupa, asal laris) sama tiga aspek yang harusnya dimiliki sebuah jam tangan : design, display dan battery life.

Kebanyakan smartwatch tampil dengan desain yang biasa saja. Dalam keadaan mati, membedakan merk satu dengan yang lainnya akan cukup merepotkan. Tampilan layar ‘always on’ yang terang di bawah sinar matahari dan bisa bertahan tanpa di charge setidaknya selama dua minggu, jauh lebih menggiurkan daripada fitur-fitur canggih yang bikin batere cepat nge-drop.

Memakai gadget canggih memang bisa bikin lo keren secara instan, tapi kalau fungsinya sendiri masih tanda tanya ya bakalan percuma. Nggak usah terlalu maksa kalau mau bergaya, apalagi kalau di depan umum tiba-tiba pamer nelepon pakai smartwatch. Bukannya cewek-cewek, yang kagum nanti malah anak-anak kecil yang mengira lo anggota Power Rangers.
 

Comments
Riza Astuti
Fitur yang penuh sesak
Selvi eyang surun
Asik nih bro