Login
Pada tahun 2014 kemarin, tiga mahasiswa asal Universitas Parahyangan, Bandung ikut serta dalam tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition (WISSEMU). Perjalanan pertama mereka berhasil mencapai Cartenz Pyramid di Papua, kemudian Gunung Kilimanjaro Tanzania, Gunung Elbrus di Rusia, Aconcagua di Argentina, Gunung Vinson di Antartika, dan Gunung Denali di Alaska Amerika Serikat.
Dan pada tanggal 17 Mei 2018 kemarin, dua orang anggota dari WISSEMU yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari berhasil menaklukkan Gunung Everest di Nepal. Mereka berhasil mengibarkan bendera merah putih pada pukul 5:50 waktu Nepal.
Kegigihan setelah berkurang 1 personel
Ketika mendaki Gunung Aconcagua di Argentina, tim WISSEMU sebenarnya masih lengkap ditambah dengan Dian Indah Carolina. Sayangnya di tengah perjalanan, Caro – panggilan dari Dian Indah Carolina – harus mundur karena mengalami masalah kesehatan. Ketika Fransiska dan Mathilda berhasil mencapai puncak, Caro harus menjalani operasi karena mengalami penyumbatan otak akibat kurangnya oksigen.
Dengan berkurangnya Caro, Fransiska dan Mathilda hanya mendaki berdua di Gunung Vinson, Gunung Denali, dan terakhir Gunung Everest. Walaupun begitu, kedua mahasiswa aktif Unpar ini nggak patah arang. Ketika perjuangan paling berat mendaki Gunung Everest, mereka bahkan menuju puncak 3 hari lebih cepat daripada yang direncanakan.
Kenapa harus Seven Summits?
Mungkin pertanyaan ini ada di benak lo, kenapa banyak orang mendaki gunung-gunung tertinggi di dunia atau bisa juga disebut dengan Seven Summits. Alasan pertama adalah nggak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini. Ini sama dengan tujuan WISSEMU, yaitu membanggakan bendera merah putih dan menunjukkan bahwa wanita bisa melakukan hal yang dikira mustahil.
Alasan kedua adalah untuk meningkatkan awareness tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam. Nggak perlu jauh-jauh ke Gunung Everest, ketika lo pergi ke Gunung Bromo, Gunung Semeru, atau Gunung Tangkuban Perahu, lo harus tetap menjaga kebersihan, merawat, dan melestarikan. Semoga kisah dari para pendaki wanita Unpar di atas bisa menjadi inspirasi buat lo.
Source: goodnewsfromindonesia.id
Comments