Trending
Jumat, 19 Mei 2017

5 Kenangan Bartje van Houten & D'Lloyd

  • Share
  • fb-share
5 Kenangan Bartje van Houten & D'Lloyd

Kepergian Bartje van Houten untuk selama-lamanya pada 5 Mei silam membuat band D'Lloyd kini tinggal kenangan. Namun demikian, D'Lloyd tetap abadi di kancah musik Tanah Air. Bersama D'Lloyd, Bartje telah menciptakan ratusan lagu dan 100 album dari berbagai aliran seperti pop, keroncong, Melayu Deli, Betawi hingga Mandarin. D'Lloyd adalah salah satu fenomena musik 70-an.

Lagu-lagu D'Lloyd sangat populer pada masanya, antara lain Hidup di Bui, Semalam di Malaya dan Titik Noda. Dengan vokalis utama Syamsuar Hasyim yang punya karakter vokal khas untuk lagu-lagu Melayu, membuat D'Lloyd punya jutaan penggemar di Malaysia dan Singapura.

Sebagai motor band, prestasi Bartje van Houten pun tak kalah memukau. Majalah Rolling Stone edisi Februari 2014 memasukkan nama Bartje van Houten dalam "100 Pencipta Lagu Indonesia Terbaik" dan ia menduduki peringkat 66.

Bartje van Houten mulai bermusik tahun 1965 yang bersama musisi Minggoes Tahitoe membentuk band Harbour Beat. Nama Bartje mulai dikenal luas publik setelah bergabung dalam band D'Lloyd. Berikut lima hal tentang D’Lloyd dan Bartje yang mungkin Urbaners belum ketahui.

 

Pendiri D’Lloyd

Bartje merupakan sosok yang tak bisa dipisahkan dari D’Lloyd. Musisi berdarah Ambon ini merupakan pencetus terbentuknya D'Lloyd pada awal 1969 dan mendaulat Syamsuar Hasyim sebagai vokalis.

Grup ini awalnya band internal perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd. Mereka kemudian melepaskan diri dari perusahaan dan melanjutkan karir secara profesional dengan menghasilkan album perdana yang sukses Titik Noda.

 

Pencipta lagu utama

Suami dari Titiek Bartje VB ini juga sebagai pencipta lagu utama D’Lloyd, bersama dengan Syamsuar Hasyim atau Sam. Lebih dari empat dekade, D’Lloyd telah mengeluarkan ratusan lagu dalam berbagai genre.

 

Dijuluki band NKRI

Berbeda dengan band legendaris lainnya yakni Koes Plus dan Panbers, D’Lloyd tidak beranggotakan saudara sedarah. D’Lloyd beranggotakan musisi dengan berbagai latar belakang yang membuat mereka dijuluki “band NKRI”.

Awal terbentuknya, D’Lloyd beranggotakan Sam (vokal), Bartje (gitar), Andre Gultom (saxophone dan flute), Chairoel Daud (drum), Budiman Pulungan (keyboard) serta Sangkan “Papang” Panggabean (bass).

 

Kontrak mati bersama D’Lloyd

Bartje selalu menganggap D’Lloyd seperti keluarga. Bahkan ia merasa lebih dekat dengan anggota D’Lloyd ketimbang keluarga sendiri. Saat personel D’Lloyd meninggal dunia satu persatu, Bartje berjanji meneruskan band sebagaimana wasiat dari teman-temannya.

 

Penyokong musisi lain

Pada pertengahan 1970, Bartje banyak menulis lagu untuk penyanyi solo antara lain Eddy Silitonga, Ade Manuhutu, Arie Koesmiran dan Melky Goeslaw. Salah satu lagu Bartje, Mengapa Ada Dia di Antara Kita pernah dibawakan Rano Karno pada 1982.

Selamat jalan, Bartje van Houten. Karya-karyamu akan selalu dikenang.

 

Source: Rappler.com

Comments
EDI SASONO
Kepergian Bartje van Houten untuk selama-lamanya pada 5 Mei silam membuat band D'Lloyd kini tinggal kenangan. Namun demikian, D'Lloyd tetap abadi di kancah musik Tanah Air. Bersama D'Lloyd, Bartje telah menciptakan ratusan lagu dan 100 album dari berbagai aliran seperti pop, keroncong, Melayu Deli, Betawi hingga Mandarin. D'Lloyd adalah salah satu fenomena musik 70-an.
SRI YAYA ASTUTI
Penyokong musisi lain