Trending
Jumat, 29 Januari 2021

Adult Oriented Rock: Mengulik Musik yang Mempengaruhi City Pop

  • Share
  • fb-share
Adult Oriented Rock: Mengulik Musik yang Mempengaruhi City Pop

Di minggu lalu kita sudah membahas tentang gimana genre city pop banyak diminati beserta daya tarik yang ada dari genre itu. Sedikit atau banyak dari lo pasti merasakan sendiri, gimana kehadiran genre ini bisa mempengaruhi gaya musik yang ada sampai sekarang seiring dengan banyaknya muncul #LaguBaruDariMasaLalu.

Dibalik kehadiran kembali genre musik ini yang akhirnya menjadi sangat familiar, sebenarnya awal mula lahirnya genre city pop juga banyak dipengaruhi oleh gaya musik barat – tepatnya genre soft rock.

Genre yang juga dikenal dengan Adult Oriented Rock (AOR) ini ternyata banyak mempengaruhi musik city pop pada awal mula kemunculannya. Sebelum itu, lo udah tau belum, sebenarnya musik AOR itu seperti apa dan gimana pengaruhnya dengan kehadiran city pop? Lebih baik langsung simak aja ulasannya di bawah ini, bro!

Kehadiran AOR di Tahun 1970-an

Credit Image - Boston Globe

Musik yang dikenal sebagai soft rock atau AOR ini merupakan jenis musik turunan dari pop dan musik rock itu sendiri – seperti hard rock dan progressive rock. Tepatnya pada dekade 60-an di negara barat sana seperti di negara bagian – California, Amerika Serikat dan juga Britania Raya.

Kehadiran musik ini menjadi momentum baru bagi para musisi dengan menghadirkan musik dengan irama yang lebih simple dan bermetamorfosis dengan synthesizer. Kemunculan musik ini ditandai dengan kehadiran The Carpenters, Barry Manilow, Anne Murray, dan musisi seangkatannya pada awal 1970-an di dalam playlist Top 40 radio.

Setelah kemunculannya, genre ini mulai mencapai puncak kejayaannya di pertengahan 1970-an dengan mulai munculnya musisi-musisi lain seperti TOTO, Air Supply, dan England Dan & John Ford Coley. Akhirnya, playlist Top 100 pada zaman itu menjadi dipenuhi dengan musik bergenre AOR.

Lagu dengan genre AOR dinilai oleh para pendengar sebagai musik yang lebih mudah diterima oleh telinga, dan sejak saat itulah AOR mulai memiliki banyak penggemar. Para pendengar mengaku, kehadiran AOR dianggap sebagai genre musik ‘hiburan’ jika dibandingkan dengan perkembangan musik rock sejak  dekade 60-an yang semakin terasa ‘keras’ hingga nantinya menjadi heavy metal.

Setelah perkembangannya di negara barat, musik ini ternyata juga memiliki pengaruh yang lebih luas terhadap lahirnya perkembangan musik di negara lain, salah satunya musik di negara-negara Asia.

Meng-influence Lahirnya Genre Musik di Negara Asia

Credit image - http://na2ka4.blog.fc2.com/

Setelah hadir dan mendapat apresiasi yang tinggi di radio-radio negara barat, ternyata AOR juga menginspirasi musik di negara-negara Asia. Musik yang secara tidak langsung memberikan kesan baru dari musik rock itu sendiri diterima dengan baik dan antusias oleh masyarakat urban Asia, salah satunya Jepang.

Sebelum city pop hadir, Jepang dengan kemajuan teknologinya mulai terbuka kepada genre-genre musik yang ada di dunia, tanpa terkecuali AOR. Di Jepang, AOR mendapat apresiasi dan antusiasme yang nggak kalah tinggi sama di negara-negara barat – secara demografis, musik ini diterima kalangan urban Jepang.

Akhirnya, dari pengaruh AOR lahirlah musik city pop di Jepang – seperti yang sudah dibahas minggu lalu. Setelah membahas Jepang, kira-kira gimana pengaruh AOR terhadap perkembangan musik di Indonesia?

Lain di Jepang, Lain di Indonesia

Credit image - Reverbnation (1974)

Karena memang kehadirannya yang memikat banyak pendengar, perkembangan AOR di Jepang juga terpengaruh dari perkembangan teknologi dan industri yang akhirnya melahirkan genre city pop. Tapi, lain lagi di Indonesia nih, bro.

Indonesia sempat mengalami masa kelam dalam hal permusikan, tepatnya pada tahun 1950-an ketika Indonesia baru merdeka. Terdampak oleh politik anti-barat, Presiden Soekarno saat itu membatasi pemutaran musik bergenre rock karena bertolak belakang dengan esensi musik yang seharusnya bisa menenangkan – mengingat genre rock memiliki suara musik yang keras, kehadiran musik rock ini sangat bertolak belakang dengan peraturan saat itu.

Sampai akhirnya pada tahun 1970-an, Indonesia mulai membuka batasan tersebut dan mulai mengembangkan musiknya sendiri. Di era yang sama dengan kelahiran AOR di barat, Indonesia juga mengalami hal yang serupa. Hal tersebut ditandai dengan kelahiran band-band rock di Indonesia seperti God Bless, Koes Plus, dan The Rollies. Nggak bisa dipungkiri kalau AOR memang jadi genre ‘primadona’ bagi beberapa kalangan saat itu.

Dengan berkembangnya AOR, akhirnya berkembang pula genre musik Indonesian Progressive Pop atau yang dikenal dengan Pop Kreatif. Sama seperti kelahiran city pop di Jepang, pop kreatif juga tumbuh dan besar di kalangan urban. Lagu-lagu dengan genre pop kreatif didominasi oleh kelas menengah atas dan musiknya yang nggak habis dimakan zaman. Pada akhirnya, genre ini dikenal di Indonesia selayaknya AOR di Amerika dan City Pop di Jepang.

Setelah mengetahui ternyata AOR memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap lahirnya genre city pop dan pop kreatif, nggak heran kalau musik ini masih diminati oleh anak-anak muda zaman sekarang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bar yang memutarkan playlist-playlist Indonesian City Pop.

Apakah lo termasuk orang yang punya playlist city pop, bro? Kalau memang belum, coba cek lagi playlist city pop dari MLDSPOT yang udah pernah kita susun. Cek playlist-nya di bawah ini, bro!

 

Feature image - 188 Classic Rock

Rujukan:

https://en.wikipedia.org/wiki/Soft_rock

https://myrockmixtapes.com/2016/12/30/what-is-aor/

https://www.shsu.edu/~lis_fwh/book/hybrid_children_of_rock/AOR2.htm

Industri Musik Nasional (Pop, Jazz dan Rock, 1960-1990) - R. Muhammad Mulyadi

Comments
Aldi hidayat
Mantab abisss
Selvi RC
Keren terlalu