Trending
Selasa, 07 April 2015

Dirty Outdoor Sport with Adrenaline

  • Share
  • fb-share
Dirty Outdoor Sport with Adrenaline

Pasti lo udah cukup familiar sama yang namanya Snowboarding, atau selancar salju. Olahraga tersebut sudah populer di Amerika sejak pertama kali dimainkan sekitar tahun 1960-an. Tapi gimana kalau sandboarding, udah pernah denger? Sandboarding biasanya menjadi aktivitas rekreasi di daerah – daerah yang mempunyai padang pasir luas atau daerah – daerah pesisir yang biasanya mempunyai banyak bukit pasir yang bisa dipakai berseluncur. 

Sandboarding dilakukan dengan cara berseluncur sepanjang pasir atau turun dari bukit pasir sembari berdiri di atas papan seluncur dengan kedua pergelangan kaki diikatkan ke papan, walaupun beberapa penyeluncur biasanya melakukannya tanpa diikat kakinya. Sandboarding kurang populer dibandingkan snowboarding, salah satunya dikarenakan adanya kesulitan membuat ski lift pada bukit pasir, jadinya para peselancar harus jalan kaki untuk kembali naik ke bukit. Walaupun sebenarnya mereka bisa aja pakai beberapa kendaraan untuk naik ke bukit. Tapi keuntungannya adalah, Sanboarding bisa dilakukan kapan saja, dibandingkan snowboarding yang hanya bisa dilakukan pada musim tertentu.

Sandboarding dikembangkan pertama kali kira – kira nggak lama setelah snowboarding menjadi populer, tapi sandboarding baru menjadi rekreasi yang sangat populer sekitar 10 tahun belakangan ini. Sejak popularitasnya menanjak, Negara – Negara di seluruh dunia mulai membangun sand park, dan para peselancar pasir mulai berkumpul untuk menunjukan bakat mereka dan mengikuti turnamen yang biasanya diadakan di tempat – tempat menawan seperti Dubai, Australia, Namibia, Jepang, Chile, dan bagian barat Amerika Serikat. 

Walaupun sandboarding mengambil elemen dari pendahulunya, seperti surfing dan snowboarding, tapi olahraga ini juga mempunyai sederetan tantangan tersendiri yang tidak dimiliki olahraga papan yang lain. Berselancar di pasir merupakan sebuah kesulitan sampai akhirnya para pembuat papan mulai menggunakan Formica dan bahan halus lainnya untuk membuat papan, sehingga peselancar dapat berselancar dengan kecepatan tinggi dan melakukan trik berbahaya. Teknik baru tersebut, seiring dengan bertambahnya popularitas sandboarding, memunculkan perusahaan – perusahaan pembuat sandboard beserta segala kelengkapannya. Biarpun begitu, tetap banyak peselancar yang lebih memilih untuk membuat selancarnya sendiri dan men-tune up papan mereka seiring bertambahnya saingan. Sandboard mempunyai design, ukuran, dan bahan yang demikian rupa tergantung bagaimana dan dimana selancar akan dilakukan. 

Nah, Urbaners, kalau kalian mau coba Sanboard ini mending latihan dulu sama ahlinya!

 

 

 

Comments
SRI YAYA ASTUTI
Sandboarding dilakukan dengan cara berseluncur sepanjang pasir atau turun dari bukit pasir sembari berdiri di atas papan seluncur dengan kedua pergelangan kaki diikatkan ke papan, walaupun beberapa penyeluncur biasanya melakukannya tanpa diikat kakinya. Sandboarding kurang populer dibandingkan snowboarding, salah satunya dikarenakan adanya kesulitan membuat ski lift pada bukit pasir, jadinya para peselancar harus jalan kaki untuk kembali naik ke bukit. Walaupun sebenarnya mereka bisa aja pakai beberapa kendaraan untuk naik ke bukit. Tapi keuntungannya adalah, Sanboarding bisa dilakukan kapan saja, dibandingkan snowboarding yang hanya bisa dilakukan pada musim tertentu.
Aldi hidayat
Keren abis sih